20- end

1.5K 134 9
                                    


***********Sorry For Typo**********

Disebuah taman yang luas dibelakang rumah, Suzy menggendong kedua anaknya dengan sayang. 2 malaikat yang sama-sama merasakan hangatnya sinar matahari. Sesekali ia menciumi kening keduanya, memiliki anak kembar yang berbeda gender membuat kebahagiaan yang tiada terkira direlung hatinya. Byun Hangi, bayi perempuan mungil yang lahir lebih dulu dan Byun Hanji, bayi laki-laki yang lahir berselang 10 menit setelah kakaknya.

"Biar Hanji ku gendong," ujar Baekhyun berjongkok dihadapan istrinya lalu menarik Hanji kedalam pangkuannya.

"Dia mirip denganmu," tutur Suzy menatap Hanji lalu tersenyum, Baekhyun ikut tersenyum

"Ya, aku sangat bersyukur karna dia mirip denganku. Bukan bayi besar itu," sahut Baekhyun, Suzy tertawa

"Apakah sekarang kebencianmu padaku sudah hilang?" Tanya Baekhyun akhirnya sesuatu yang membelenggu dihatinya kini terlontar, sadar atau tidak Baekhyun tahu bahwa kebencian istrinya itu masih melekat dihati, walaupun istrinya berusaha menutupi tapi hatinya bisa merasakan itu.
Suzy nampak terdiam, jari jemarinya memainkan jari-jari tangan mungil milik Hangi.

"Kau benar jika kebencianku padamu tidak hilang. Tapi kebencian itu tidak seperti cintaku padamu yang semakin bertambah setiap harinya. Kebencian itu tetap ditempatnya dan diam," sahut Suzy lalu mengecup kening anak perempuannya tanpa menoleh kearah Baekhyun yang terlihat menghela nafas

"Bisakah rasa benci itu menghilang saja?"

"Molla~setiap kali aku melihatmu tertidur, aku selalu berpikir. Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria sepertimu? Bagaimana bisa aku mencintai pria yang sangat ku benci? Bagaimana bisa aku mempercayakan masa depanku padamu? Bagaimana bisa wajah didepanku ini ku rindukan? Bagaimana bisa pria bernama Byun Baekhyun yang mati-matian ku benci, ku hindari bahkan ku do'akan untuk lenyap dimuka bumi menjadi suamiku dan malah ku cintai? Sungguh lucu. Apalagi setelah hatiku berkata bahwa aku tak ingin kehilanganmu, apa aku terlihat konyol?" Tanya Suzy menatap Baekhyun yang masih menatapnya tanpa berkedip, keduanya terdiam dengan saling mengunci tatapan mereka.
Baekhyun tersenyum lalu merengkuh tubuh Suzy kedalam pelukannya.

"Sekarang aku tahu perasaanmu yang sebenarnya, sungguh aku tahu sejak awal rasa yang hinggap dihatimu. Terimakasih sudah membuat kebencian itu tetap diam ditempatnya. Terimakasih sudah membuat cinta itu terus berjalan dan bertambah. Aku takkan memintamu untuk menghapus kebencian itu, tapi aku harap kebencianmu tetap diam," sahut Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca

"Eaaaaa.." tangis Hangi memecah keheningan mereka, Baekhyun melepaskan pelukannya. keduanya lalu tersenyum bahagia.

"Waeyo chagi? cup cup Hangi-ku yang cantik," ujar Suzy berusaha meredakan tangis anaknya, Baekhyun tersenyum 'Terimakasih sudah memberikan kebahagiaan terus menerus' batinnya

Cup~
Baekhyun mengecup singkat kening Hangi, bayi itu langsung diam.
"Eo~kau iri pada eomma karna dipeluk appa? Aish~jinjja.. kau bahkan diam setelah dicium olehnya, dasar genit." Gerutu Suzy dan bayi itu malah tertawa membuat Baekhyun ikut tertawa. Sedangkan Hanji terlihat bingung menatap kedua orangtuanya.

*
*
*

5 Tahun kemudian..

"Eomma! Dimana baju kuningku?!" Teriak gadis kecil yang berlari kearah dapur menghampiri wanita yang sedang menyiapkan makanan

"Bukankah eomma sudah siapkan baju pink untukmu?" Sahut Suzy mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil tersebut

"Aku ingin baju kuning," rengek Hangi

HATE [[ COMPLETE ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang