"iy— MASYAALLAH, LUPA GUE!" bales woojin terus lari ketempat pencucian.
"yagitu, temennya dikibulin." bales jisung.
"jisung, lo tadi nonton alvin and the chipmunks diyutup kan? tiati kuota lu raib." panas minho ngebuat jisung langsung ngacir kekamarnya.
"min—"
"iya, ini komik gue udah abis baca kok!" potong seungmin sambil pergi dari ruang kumpul.
"hae—"
"apa? gue gak ada kerjaan, udah selesai semua."
"nelpon chan udah?" tanya minho yang ngebuat jinhae mikir. terus masuk kamarnya.
"kenapa sih bang? ngusirin semua?" tanya hyunjin.
minho ngasih kode ke felix, hyunjin, sama changbin biar ngedeket.
kalo nanya jeongin kemana, jeongin udah balik kekamar bahkan sebelum minho ngusir dengan halusnya.
"curiga gak sih, jinhae tiba-tiba ada secret admirer? sebelum sebelumnya kan enggak?" tanya minho pelan.
"iya jugasih." bales felix yang tumbennya, bisa ngomong pelan.
"tulisannya, hyunjin tau?" tanya minho sambil ngasihin kertasnya ke hyunjin.
hyunjin masih liatin itu kertas, sampe dia inget, itu tulisan siapa.
"oh, ini tulisannya, lix lix, iyagak?" tanya hyunjin sambil ngasih kertasnya ke felix.
"emang lo yakin itu dia? salah salah jatohnya fitnah loh." bales felix yang ikutan ngeliatin itu kertas.
"gue temen sebangkunya, gak mungkin salah. yah, walau dia masih terhitung baru, tapi gue yakin, ini dari dia." ucap hyunjin yang lagi ngejelasin teorinya.
"jadi?" tanya changbin.
"gak salah, ini dari sunwoo."
✖✖✖
"HALO EPIBADEH!!!"
"BACOT SAN!"
"LO JUGA TERIAK SOM!"
"EH BANGSAT, LO JUGA TERIAK YA CHAN!"
"bodo amatlah, gue minyak bae."
padahal ceritanya, jinhae berangkat pagi, biar gak digangguin sama anak kosan lain, eh ini malah digangguin sama anak kelas.