Prolog

18.3K 1.6K 37
                                    

ǁ Try Again ǁ

.

0-0-0

.

Kim Doyoung
Jung Jaehyun
Mark Lee
Lee Jeno

.

.

.

[Vancouver, Canada―]

“Eomma, libur musim panas ini kita mau pergi kemana?” Dengan begitu santai, sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Jeno. Tangannya terulur, mengambil sebuah apel merah yang ada diatas konter dapur dan menggigitnya.

“Oh! Eomma baru ingat kau memiliki libur panjang musim panas ini…” Ibunya membalik tubuh setelah mematikan kompor dan menghentikan kegiatan memasaknya. Tersenyum pada Jeno seperti biasanya. “Kau mau kita pergi kemana, hm? Los Angeles? Tokyo? Bali?”

“Seoul… aku ingin pergi kesana.”

Doyoung tiba-tiba mengatupkan bibirnya, terkejut setengah mati. “Sayang… bagaimana dengan Bangkok? Kita belum pernah kesana―”

“Tapi kita juga belum pernah ke Seoul, kan? Maksudku, aku belum pernah pergi ke Korea sama sekali. Padahal, Hyunjoon juga akan pulang ke Busan liburan musim ini…”

Ibunya tidak mampu untuk berkata-kata.

“Eomma pernah bilang kalau paman dan nenek itu tinggal di Seoul, tapi aku tidak pernah kesana sama sekali. Eomma tidak pernah menjelaskan tentang ini, kan?”

“Jeno…”

“Dan juga… appa… dimana appa, siapa appa, eomma?”

.

.

.

.

.

[Seoul, South Korean―]

“Kenapa kita tidak mencari eomma?”

Jaehyun menghentikan kegiatannya sejenak dan menatap putranya sedikit lama. “Jangan pernah membahasnya―”

“Tapi kita tahu eomma tidak bersalah. Selama bertahun-tahun bahkan kita tidak pernah tahu bagaimana kabarnya, apakah eomma baik-baik saja, atau apakah eomma tinggal dengan layak… Appa―”

“Aku mencarinya, Mark! Aku sudah mencarinya.” Pada akhirnya, suara Jaehyun meninggi. Nafasnya terengah, dan kali ini ia menatap sayu pada putranya yang sudah remaja; Mark. “Kau hanya tidak tahu, seberapa keras aku mencari ibumu sejak saat itu.”

“…”

“Dan hasilnya… tidak ada.”

“Aku bertemu dengan paman Gongmyung seminggu yang lalu.” Mark memberi jeda setelahnya, bertatapan dengan sang ayah kemudian mengumpulkan kekuatannya demi mengatakan hal penting ini. “Paman bilang aku tidak boleh mengatakan ini padamu. Tapi…”

“…” Jaehyun menunggu, seraya menebak apa yang dikatakan kakak Doyoung itu pada Mark. Apakah sesuatu yang sangat penting sampai ia sendiri tidak boleh tahu?

“…he say that I have a younger brother.”

.

.

.

.

.

Prolog ; end.

Try AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang