ǁ Try Again ǁ
.
0-0-0
.
Kim Doyoung
Jung Jaehyun
Mark Lee
Lee Jeno.
.
.
Doyoung terdiam setelah ia keluar dari dalam mobil. Matanya memandang lurus pada halaman rumah yang tidak berubah sama sekali. Bunga-bunga yang ada disana tumbuh dengan baik, begitupun dengan rumput hijau yang ada.
Telinganya mendengar suara ribut Jeno yang memekik karena rumah itu sangat besar, lebih besar daripada yang bisa di bayangkannya.
“Jeno, jangan berisik…”
Anak itu hanya menggelengkan kepala seperti tidak mau mendengar apa yang ibunya katakana. “Hyung, hyung! Boleh aku aku masuk dan melihat kamarku? Appa, boleh kan?” Tingkahnya benar-benar seperti bocah lima tahun, melompat-lompat girang karena rasa senangnya.
Disaat Mark tidak menjawab, Jaehyun justru tersenyum dan mengacak rambut Jeno gemas. “Sana, pergi lihat kamarmu.” Katanya halus. Lalu, ia menatap Mark yang tangannya sudah di tarik-tarik oleh adiknya. “Mark, antar dia…”
Seketika saja, dua anak laki-laki itu hilang dari pandangan Doyoung dan Jaehyun. Yang terdengar di telinga mereka adalah jeritan penuh kekaguman Jeno yang entah melihat apa di dalam rumah.
“Kau tidak ingin masuk?”
Doyoung menatap perlahan ke samping, pada Jaehyun yang menatapnya lembut. Nafasnya terhela sedikit berat, seperti… ia menolak sesuatu. “Aku―masih takut.”
Jaehyun hanya bisa tersenyum maklum. Rumahnya itu… pasti menyimpan banyak kenangan buruk untuk Doyoung. Jadi, ia meraih tangan yang bermarga Kim, menggenggamnya dengan sedikit remasan pelan.
“Aku tahu.” Ucap Jaehyun lirih. “Tapi, kita tidak mungkin terus disini, kan? Ayo, masuk…”
Kemudian Doyoung hanya diam saja, membiarkan Jaehyun menuntunnya perlahan masuk ke dalam rumah. Hal yang Doyoung sadari adalah tidak banyak yang berubah semenjak terakhir kali ia ada disini. Mungkin, hanya beberapa barang seperti bertambahnya rak untuk mengisi kekosongan di sudut sebelah kanan ruangan, atau warna cat yang terlihat seperti baru.
“Aku berusaha membuatnya tidak berubah, masih seperti dekorasi yang kau inginkan terakhir kali, hyung.” Jaehyun berkata seperti ia bisa membaca pikiran Doyoung. “Aku mempekerjakan beberapa asisten rumah tangga untuk mengurus rumah supaya tetap rapi dan bersih, juga untuk mengurus Mark jika aku harus pergi keluar kota. Oh, dan yang harus kau tahu, paman Shim masih mengurus bunga-bunga di halaman.”
Doyoung mendengarkan semuanya, tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu walau hanya sekedar untuk membalas perkataan Jaehyun.
Ia berada di lantai satu rumah besar yang Jaehyun bangun sebagai hadiah pernikahan mereka dulu. Tapi entah kenapa, otaknya justru memutar pada malam itu―tepat disini, Jaehyun pulang dengan keadaan yang tidak baik, bahkan menamparnya hingga berkata kasar ketika itu.
Doyoung merasakan nafasnya tak beraturan. Tapi sebisa mungkin, ia tidak ingin Jaehyun melihat itu. Jadi, ia mencoba menenangkan dirinya sendiri hingga telinganya mendengar suara ribut Jeno lagi di salah satu ruangan yang masih ada di lantai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again
Fanfiction[Complete!] Di Vancouver. Doyoung akan mengabulkan apapun keinginan Jeno, termasuk mengisi libur panjang sekolah dengan menghabiskan waktu diluar negeri. Tapi tidak dengan Seoul, Korea Selatan. Terlalu banyak hal yang menjadi rahasia disana. Hal-hal...