[Chapter 13]

9.1K 1.3K 245
                                    

ǁ Try Again ǁ

.

0-0-0

.

Kim Doyoung
Jung Jaehyun
Mark Lee
Lee Jeno

.

.

.

Dokter mengatakan kalau Jeno baik-baik saja. Anak itu hanya kelelahan karena seharian menangis sementara perutnya di biarkan kosong karena melewatkan makan siang dan makan malam. Jadi untuk dua hari ke depan, Jeno akan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Doyoung menghela nafas sedikit berat. Di tatapnya wajah Jeno yang sembab―anak itu tampak tertidur dengan begitu nyenyak meskipun matanya tidak bisa membohongi siapapun bahwa ia telah lelah menangis sebelum ini.

Satu tangannya bergerak untuk mengusap dahi Jeno yang bersih, sementara tangan yang lain ia gunakan untuk mengelus tangan Jeno yang di pasangi jarum infus―anak itu juga mengalami dehidrasi karena tidak minum seharian.

“Cepat sembuh, sayang…” Bisiknya, lirih dan terdengar lelah. “…maafkan eomma karena berkata yang tidak-tidak padamu.”

Doyoung meninggalkan sebuah kecupan lama di puncak kepala putranya, sebelum berbalik dan menatap Mark yang ada disana.

“Mark, bisa tolong jaga Jeno sebentar? Eomma―ingin diluar.”

Tanpa pikir panjang, Mark tersenyum dan mengangguk. Dengan senang hati, ia akan menjaga adiknya bahkan kalau perlu sampai bangun dan sembuh.

Setelah menggumamkan terimakasih, Doyoung segera menyeret langkah kakinya keluar dari sana. Ia tidak peduli jika di ruangan itu ada orang selain Mark―dia adalah Jaehyun, seseorang yang berhasil mendobrak pintu kamar Jeno dan menemukan anak itu pingsan di dalam sana. Juga, dialah yang membawa Jeno ke rumah sakit dalam gendongannya.

Jaehyun mengerutkan dahi menatap kepergian Doyoung. Dia… dengan pelan menepuk bahu Mark dan berkata, “Jaga adikmu, oke?”

Saat itu Mark tahu, mungkin ayah dan ibunya sedang mencoba menemukan jalan keluar untuk masalah mereka dulu yang terbawa sampai detik ini.

.

.

.

Doyoung hanya duduk dengan tatapan kosong di depan ruang inap Jeno. Ia merasa sesak di dalam sana, semua yang ia sayangi ada hadapannya yang justru membuatnya ingin menangis keras saat itu juga. Jeno tiba-tiba sakit setelah penolakan atas Jung Jaehyun, Mark juga ada bersamanya dan dia tampak begitu terluka terlihat dari matanya, dan lalu… sosok Jaehyun, juga membuat luka di hatinya kembali terbuka setelah ia berhasil menguburnya dalam-dalam.

“Jeno―dia anakku, kan?”

Doyoung tersentak. Ia melihat ke samping, dan orang yang paling ingin ia hindari justru ada disana sekarang, duduk bersampingan dengannya. Sekuat tenaga Doyoung menahan tangisnya, juga menahan perasaan sakit yang dulu ia dapatkan dari lelaki itu. “Bukan urusanmu.”

“Hyung, kumohon―”

“Kau tidak pernah tahu kalau Jenoku itu ada! Jadi, ini bukan sama sekali urusanmu.”

Akhirnya, Doyoung luruh. Ia merasa seluruh tenaganya hilang dan hanya menangis yang bisa ia lakukan sekarang. Kepalanya tertunduk, namun air matanya mulai turun tanpa bisa ia kendalikan.

Try AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang