[Chapter 6]

9.1K 1.4K 50
                                    

ǁ Try Again ǁ

.

0-0-0

.

Kim Doyoung
Jung Jaehyun
Mark Lee
Lee Jeno

.

.

.

Vancouver itu penuh dengan keajaiban!

Mark ingat sekali, dulu Doyoung pernah berkata seperti itu padanya. Dan karena usianya yang masih kecil, ia tidak bertanya keajaiban seperti apa yang ibunya temukan di Vancouver sampai-sampai bisa berucap seperti itu.

Tapi sekarang Mark merasa benar-benar mengerti apa keajaiban Vancouver itu, karena ia seperti sedang mengalaminya.

Lihat, hanya dalam waktu 24 saja, tanpa rencana apa-apa, ia bisa bertemu dengan seseorang yang kata pamannya adalah… adik kecilnya. Kenapa Tuhan begitu baik padanya, sehingga mempertemukannya dengan sosok imut itu dalam waktu yang singkat setelah ia menginjakkan kaki di Vancouver kemarin?

Mark hanya bisa menduga, mungkin Tuhan sedang memberikannya satu jalan untuk membuat keadaan keluarganya menjadi lebih baik.

“Kata eomma, aku lahir di Seoul tapi besar di Vancouver dan sekolah disini juga.” Anak itu bercerita sambil sesekali memakan sandwich miliknya yang penuh dengan saus tomat. “Paman dan nenekku tinggal di Seoul, tapi anehnya… eomma tidak mengijinkanku kesana dan selalu marah saat aku bertanya tentang itu.”

Ini yang Mark bilang keajaiban. Selain karena ia merasa beruntung bisa bertemu dengan Jeno secepat ini, jalannya untuk mengobrol dengannya juga terasa sangat mudah. Dengan alasan permintaan maaf, Mark berhasil mengajak Jeno untuk makan di sebuah kafe dan memesan beberapa makanan sementara dirinya yang akan membayar.

Setelah lima belas menit, ia akhirnya tahu beberapa hal tentang Jeno. Sebisa mungkin ia tidak ingin terlihat mencurigakan untuk adiknya. Maka menyembunyikan identitas mungkin akan lebih baik untuk saat ini.

“Kenapa… tidak boleh ke Seoul? Padahal Seoul itu juga bagus, tidak kalah dengan Vancouver.” Mark tidak tertarik dengan makanan yang di pesannya. Karena Jeno yang sedang sibuk makan itu lebih menyenangkan baginya.

“Kata eomma, aku akan tahu nanti. Tapi entah kapan, hehe.”

Senyuman polosnya… ah, itu benar-benar seperti ayahnya, Jung Jaehyun. Katakan, Mark harus apa sekarang?

“Selain eomma dan Hyunjoon, aku tidak bicara Bahasa Korea dengan orang lain. Tapi sekarang, aku bertemu dan bicara Bahasa ibuku denganmu…”

Mark tersenyum.

“…hyung…” Jeno tersenyum juga, manis sekali seperti senyuman Jaehyun. Tanpa tahu jika Mark sempat tertegun ketika Jeno mengatakannya. “…ya ampun, aku pikir, aku tidak akan pernah bisa memanggil ‘hyung’ untuk siapapun. Tapi karena kau ada disini, bolehkan aku memanggilmu seperti itu, Mark hyung?”

Ingin rasanya Mark menangis, kemudian memeluk Jeno dan berkata bahwa dia adalah kakaknya yang datang dari Korea, lalu mempertemukan anak itu dengan Jaehyun dan keadaan membaik setelah itu. Tapi ia tidak bisa melakukannya.

Dari cerita Jeno, sudah jelas sekali jika Doyoung menolak untuk mengungkit semua hal yang terjadi ketika di Seoul, sampai Jeno sendiri tidak boleh pergi kesana. Dan ia tidak boleh merusak juga menambah masalah menjadi semakin rumit.

Try AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang