Sick?

2.1K 137 4
                                    


Taehyung menghela nafasnya. Ini sudah jam satu pagi, tapi ia sama sekali belum bisa memejamkan matanya. Apalagi laporan keuangan dihadapannya yang masih sama semenjak tiga jam yang lalu. Belum lagi beberapa tumpukan map di meja seberang masih belum ia sentuh.

Ia mungkin bukan seorang CEO dari perusahaan besar, ia hanya seorang pengusaha yang tengah beruntung. Ia tidak bisa menyerahkan semua pekerjaan kepada bawahannya, maka dari itu ia membawa sebagian ke rumah saat mengingat hari ini adalah jadwal check up putrinya.

Pikirannya tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Ia tidak ingin mengakuinya, tapi memori tentang dokter muda yang sayangnya cantik itu memenuhi pikirannya.

Masih terekam jelas di benaknya bagaimana senyum serta tutur halusnya saat berucap. Tangannya yang sedari tadi mengetukkan pulpen ke meja berhenti, beralih memegang dada kirinya. Debaran itu kembali ... debaran yang sudah lama tidak ia rasakan.

Sudah seminggu semenjak check up terakhir kali. Maka hari ini Kim Taehyung sangat bersemangat untuk menemui dokter——uh, untuk mendampingi Eunra.

Bahkan hari ini pria itu memerlukan waktu cukup lama untuk bercermin. Eunra yang melihat tingkah aneh daddynya akhirnya sebal karena telah menunggu lama.

"Aih, sebenarnya daddy mau mengantar Eunra atau berkencan sih? Wangi sekali, tidak seperti biasanya" celetuk Eunra, bibir mungilnya maju beberapa centi.

Taehyung menoleh kepada puterinya tersebut "Aigo, aigoo... princess kenapa, hm?  Ciee yang ngambek" telunjuknya menusuk pipi berisi puteri kecilnya dengan gemas.

"Uh, kajja berangkat! Nanti eonni menunggu Eunra lama" tanpa gadis kecil itu sadari, sang ayah tersenyum mendengar kata 'eonni' dari bibirnya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, bibir mungil Eunra terus menyanyikan lagu anak-anak yang diputar oleh daddy-nya. Sesekali keduanya melempar candaan.
"Sayang, menurut Eunra 'eonni' ah maksud daddy dokter Kwan—itu bagaimana?"

"Kelihatannya eonni sangat baik. Eunra suka eonni! Eonni juga cantik!"

Taehyung tersenyum sesekali melirik buah hatinya "Jeongmal?"

"Heum!"

"Kalau—" Taehyung menggelengkan kepalanya. Astaga, ia hampir saja kelepasan.

"Haha aniyo" pria itu tertawa hambar saat puterinya melayangkan tatapan bertanya padanya.



Antrian hari ini cukup padat, tidak seperti biasanya kali ini banyak dari wali pasien adalah pria. Alis Taehyung mengernyit tidak suka saat mendengar bisikan dari dua orang di belakangnya. "Eo, kudengar dokternya cantik, masih muda lagi"


"Jinjjayo? Woah, aku harus berterima kasih pada kakakku karena memaksaku mengantarkan anaknya"

Jika semua orang seperti itu, ia yakin rumah sakit ini akan untung besar.

Giliran Eunra tiba. Gadis kecil itu dengan semagat melangkahkan kakinya ke dalam ruangan. "Annyeong, eonni!"
Dokter yang sedang menulis di jurnalnya itu lalu menegakkan kepalanya menghadap gadis kecil yang berjalan ke arahnya.

"Woah, annyeong Eunra-ya. Eunra makin cantik saja" Dokter ber-id Kwan Minhwa itu sedikit mencubit pipi berisi Eunra dengan gemas.

Kedua orang itu tidak menyadari orang yang masih terdiam di depan pintu sambil memperhatikan interaksi keduanya. Kim Taehyung, untuk kedua kalinya menahan rasa gugupnya hanya karena menatap dari jauh seorang dokter muda yang cantik.





Sapphire




Taehyung berlari menyusuri koridor rumah sakit. Tadi ibunya menelepon jika keadaan Eunra memburuk hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Pria itu langsung membatalkan tinjauannya ke Gyeochang dan memutar balik ke Daegu.

Kedua hazel itu mencari-cari ruangan bertuliskan 201. Peluh sudah membanjiri pelipisnya, namun yang ia pikirkan sekarang hanyalah keadaan putrinya. Persetan dengan bisnis dan relasi, putrinya membutuhkannya sekarang.

Matanya melebar kala menemukan pintu bertuliskan 201 di ujung. Akhirnya ia menemukannya!

Dengan tergesaTaehyung memasuki ruangan tersebut. Ia bisa sedikit lega saat mendapati sang buah hati tengah bersama dengan Minhwa.

"Daddy!" Seru Eunra saat menyadari ayahnya sudah datang. Taehyung tersenyum dan memeluk putrinya.

"Eunra sudah mendingan? Bagian mana yang sakit? Ada yang terluka? Kamu membuat daddy khawatir" Taehyung melepas pekukannya dan membalik-balikkan badan Eunra. Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya.

"Daddy membuatku pusing! Tanya satu-satu dong" dengusnya.
Taehyung nyengir, sebagai seorang orangtua tentunya ia merasa khawatir.

"Eunra sudah mendingan. Tanyakan saja pada eonni"
Dasar Taehyung bodoh, ia sampai melupakan kehadiran orang lain disini.

Pria itu berdeham dan menatap Minhwa yang tersenyum tipis padanya. "Uhm maaf merepotkan. Dokter jadi menemani Eunra"

"Gwenchana, lagi pula saya sudah tidak ada pekerjaan lagi hari ini... yah, kurasa"

"Tetap saja, terima kasih sudah merawat Eunra"

Minhwa tertawa kecil "Anda berlebihan, itu memang sudah tugas saya"

Sekali lagi, getaran halus itu muncul. Mendengar suara halus itu berujar membuat hatinya menghangat. Ah, benar ia memang terlalu berlebihan.

Taehyung menggaruk belakang kepalanya gugup. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Eunra. "Dimana nenek? Kenapa jadi Dokter Kwan yang menjaga?"

"Eo—halmeoni pulang ke rumah sebentar, katanya mengambil pakaian untuknya dan Eunra" jawab gadis kecil itu seraya menghendikkan bahu.

"Kalau begitu, saya pamit. Eunra-ya, eonni pergi dulu ne. Annyeong"

"Nde, hati-hati di jalan eonni!"

Sebenarnya Taehyung ingin mengantar Minhwa setidaknya hingga ke parkiran, tapi ia tidak mungkin meninggalkan Eunra sendirian.

"Eomma lama sekali!" gerutunya dalam hati.









Setelah membereskan barangnya, Minhwa melepas jas dokternya dan menggantinya dengan coat. Cuaca hari ini cukup berangin, ia sampai harus merapikan rambut yang menghalani pandangannya. Ia sengaja tidak membawa mobil untuk menikmati keramaian kota Daegu di malam hari. Jarang-jarang ia bisa keluar dan bersantai.

Tiga bulan sudah ia lewati di kota ini, bahkan orang tuanya terus menanyakan kabarnya setiap saat. Terkadang ia merasa merindukan mereka, apalagi ia adalah anak tunggal. Pasti orang tuanya sangat mengkhawatirkannya.

Minhwa menatap jam tangannya. Pukul 22.21 KST dan ia baru mengingat jika ia belum makan apapun sejak siang hari. Wanita itu berencana makan malam di tempat langganannya. Saat hendak menyebrang jalan, ia bertemu dengan wali pasiennya, ayah dari Eunra.

Taehyung menyapanya "Oh, dokter!"

"Ayahnya Eunra, kan? Kenapa Anda di sini? Siapa yang menjaga Eunra?" tanya Minhwa bertubi-tubi. Taehyung terkekeh.

"Eunra dijaga neneknya. Aku ingin cari makan malam, dokter sendiri kenapa di luar malam-malam? Sendirian lagi"

"Begitu ya? Saya juga mau makan malam"

Taehyung tersenyum kotak, menunjukkan deretan giginya yang rapih "Bolehkah aku ikut denganmu? Aku tidak terlalu tahu tempat makan disini"

Bagus Kim, kau bahkan melewati daerah ini minimal 6 kali sehari. Kim Taehyung dengan bakat masa kecilnya, berbohong.

Minhwa mengerjapkan matanya "Tapi ini hanya kedai biasa, bagaimana jika anda tidak menyukainya?"

"Tidak masalah, ayo tunjukkan jalannya"




TBC

Wythe

Sapphire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang