Date [END]

1.4K 85 4
                                    

Sapphire

Pekerjaan yang mulanya terjadwal sore hari, Taehyung ubah. Sebelum jam setengah tiga ia harus kembali ke rumah dan mandi. Jika sebelumnya ia memakai setelan formal, ia kemudian teringat jika tujuan mereka nanti adalah Duryu Park. Cepat-cepat ia mengganti pakaiannya dengan pakaian casual.

Pukul tiga tepat sampai di alamat yang dikirimkan Minhwa. Memencet bel kemudian Taehyung dibuat terkejut. Pria yang membukakan pintu juga sama terkejutnya.

“Kau—“ sebelum pria yang membukakan pintu itu menyelesaikan ucapannya, Minhwa datang dan menyingkirkan tubuh pria itu yang memenuhi pintu.

Minhwa tersenyum menatap Taehyung yang tampak masih terkejut dan bingung? “Sudah datang? Tepat waktu”

Sunbae, aku pergi dulu ya! Urusi isterimu sana. Dia menolak makan daritadi, padahal sudah kubujuk. Dasar bumil. Dahh, jangan lupa kunci pintunya!” setelah berpamitan dengan orang yang disebut sunbae tadi, Minhwa langsung menarik lengan Taehyung.

Dirasa sudah cukup jauh, Minhwa melepaskan lengan Taehyung. “Maaf ya, kau pasti terkejut. Tadi itu sunbae-ku, dia sudah punya isteri kok”

Taehyung bernafas lega dan mengangguk “Ah, gwenchana. Apa barusan kau bicara informal denganku?” pria itu tersenyum kotak. Sangat tampan, Minhwa mengakui itu.
“Oh, itu… Mulai sekarang apa aku boleh berbicara informal denganmu? Rasanya aneh saja”

“Tentu saja, aku senang mendengarmu berbicara informal, Hwa-ya. Boleh kupanggil seperti itu, dokter?” sedikit menyunggingkan senyumnya.

Minhwa terkekeh “Tentu, Taehyung-ssi” Minhwa mengikuti Taehyung berjalan ke mobil pria itu yang terparkir rapi di ujung basement. Mereka berangkat menuju stasiun Seondangmot, karena untuk mencapai Duryu Park harus menggunakan subway.

Memerlukan waktu setengah jam untuk mencapai Duryu Park karena letaknya yang berada dekat pegunungan. Tepatnya di dekat Duryusan dan pegunungan Geunbongsan.
Hari ini pengunjung relatif sepi karena biasanya tempat ini ramai pada akhir pekan dan saat liburan.

Minhwa menatap kagum pemandangan di depannya. Matanya berbinar layaknya anak kecil.
“Pertama kali kemari?” tanya Taehyung yang berada di sampingnya. Minhwa menoleh dan mengangguk.

“Sudah lama aku ingin ke sini. Terima kasih sudah mau menemaniku hari ini, oppa. Padahal aku tau kau sangat sibuk”

Taehyung salah dengar atau bagaimana? Apa barusan Minhwa memanggilnya oppa? “Kau tadi menyebutku apa, Hwa?”

Oppa. Apa itu salah? Tidak boleh ya?”

“Bo-boleh, tentu saja boleh”

Minhwa tertawa melihat ekspresi Taehyung yang tampak gugup. “Aku ingin ke air mancur Osaek lalu ke Daegu tower. Kudengar itu yang paling terkenal di sini. Kajja

Taehyung menggelengkan kepala melihat Minhwa yang berubah hyper seperti itu. Kemudian pria itu berlari mengikuti Minhwa yang sudah berlari mendahuluinya.

Sebenarnya Taehyung masih tidak bisa mempercayai bahwa ia dan Minhwa bisa bertemu lagi. Terdengar klise, tapi tolong pahamilah.

Sesampainya di air mancur Osaek, mereka bisa melihat beberapa pasangan anak muda yang sepertinya sedang berkencan. Anehnya, Minhwa hanya mengambil foto air mancur itu beberapa kali lalu segera menarik lengan Taehyung.

“Kenapa langsung pergi?” Taehyung heran, jelas. Tadi Minhwa sangat bersemangat. Medan yang sedikit berbukit tak ia hiraukan. Justru Taehyung yang lelah.

Sapphire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang