Worried

944 84 0
                                    

“Ke rumah sakit kan?” tanya Taehyung. Minhwa mengangguk, sebenarnya ia ingin bertanya kenapa pria itu bisa di sini tapi ia urungkan.

Sesampainya di rumah sakit, Taehyung langsung membaringkan Jungkook di brankar, dokter dan perawat disana langsung menangani Jungkook.

“Terima kasih dan maaf merepotkan” ujar Minhwa kepada Taehyung sebelum berlari memasuki UGD.





Taehyung tidak tahu kenapa ia melakukan ini. Yang ia yakini hanya menolong Minhwa saat gadis itu tampak kesusahan. Ia tahu, pria yang ia tolong tadi merupakan tunangan gadis itu. Entah kenapa ia hanya ingin membantu gadis itu saja. Asalkan Minhwa tetap tersenyum, ia pun bahagia.

Taehyung melihat dari kejauhan Minhwa yang tampak menangis. Kelihatan dari bahu gadis itu yang naik-turun. Beberapa teman gadis itu berusaha menenangkannya, namun Minhwa masih saja menangis. Ia akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari UGD.

“Aku tidak habis pikir, kenapa dia selalu memaksakan diri” Minhwa mengeluh pada Kyung. Perawat itu memberi sehelai tissue pada Minhwa. Seharusnya ia sudah pulang dari tadi, tapi saat melihat Minhwa berlari ke UGD sambil menangis, ia mengurungkan niatnya. Jadi di sinilah dia sekarang, mendengar ocehan tidak jelas dari Minhwa.

“Itu kan demi dokter juga” Kyung menepuk-nepuk kecil punggung Minhwa.

“Apa dia tidak tahu aku mencemaskannya?”

Untung UGD sedang sepi jadi Kyung bisa sedikit lega. Minhwa benar-benar melupakan citranya sebagai dokter.

“Hei, berhentilah menangis” Minhwa dan Kyung menoleh ke belakang.

Taehyung menyodorkan kantong plastik kepada Minhwa. Minhwa menerimanya dengan ragu “Makanlah, kau pasti lapar”

Minhwa menatap Taehyung dengan mata berkaca-kaca “Kenapa kau baik sekali… hiks”

Taehyung menghela nafas dan mengusak rambut Minhwa “Jangan cengeng. Sudah ya, makanlah dengan baik. Yang satu lagi berikan padanya saat sudah siuman”

“Taehyung-ssi, terima kasih banyak. Maaf merepotkan”

Taehyung tersenyum “Kau sudah mengatakannya tadi. Aku kembali dulu ya? Eunra sendirian”



“Wow, dokter dikelilingi orang-orang tampan. Aku jadi iri” celetuk Kyung setelah Taehyung keluar dari UGD. Minhwa mencubit lengan gadis itu hingga meringis.

“Jangan bicara yang tidak-tidak. Pulang saja sana” Minhwa mengusir Kyung secara halus.

“Tidak perlu disuruh aku juga akan pulang”

Minhwa dan Kyung mengalihkan perhatiannya saat mendengar leguhan Jungkook. “Jungkook-ah” panggil Minhwa pelan.

Jungkook mengedarkan pandangannya “Aku masuk UGD? Huh” pria itu menghela nafasnya pelan lalu menatap Minhwa yang juga sedang menatapnya.

“Kau tadi pingsan. Istirahatlah sebentar, kau itu dehidrasi dan kelelahan” ucap Minhwa ketus. Kyung yang berdiri di sebelah gadis itu mengernyit. Tadi menangis sekarang malah ketus kepada tunangannya sendiri. Dasar aneh.

Jungkook hendak membuka mulutnya, tapi sebuah suara mendahuluinya “Dia itu sedang sakit, bocah. Jangan sok ketus begitu, dari tadi aku melihatmu menangisinya. Mataku sampai perih melihatnya” sudah tahu siapa yang mengatakan itu kan?

“Maaf ya,” ujar Dokter Yoo, dibelakangnya ada Dokter Min dengan wajah datarnya seperti biasa. Minhwa jadi gemas sendiri dengan manusia pucat itu. Selain dingin dan kasar ternyata dia juga ember.

“Kenapa sunbae dendam sekali padaku sih? Menyebalkan” gerutu Minhwa.

“Kenapa kau bisa betah dengan bocah cengeng seperti dia?” tanya Dokter Min pada Jungkook.

Jungkook terkekeh “Minhwa itu lucu dan dia paling mengerti diriku meskipun kadang kekanakan”

“Asal kau tahu saja, kau itu juga kekanakan Tuan Jeon”

Dokter Min memutar bola matanya malas “Kalian ini pasangan yang kekanakan”

Dokter Yoo menengahi sebelum kekasihnya itu dan Minhwa bertengkar “Sudahlah, aku pusing dengan kalian—uhm, siapa namamu?” tanya Dokter Yoo pada Jungkook.

“Jeon Jungkook”

“Ah, ya. Perkenalkan, namaku Yoo Hyunji dan ini Min Yoongi. Dua orang ini memang suka bertengkar jika bertemu. Yang disamping Minhwa itu Kyung”

“Senang bertemu kalian Dokter Yoo, Dokter Min dan Kyung-ssi. Pasti Minhwa banyak merepotkan kalian”

Minhwa melotot, apa-apaan itu “Ya! Kenapa—“

“Itu benar, sangat benar” sela Dokter Min. Minhwa melotot kearah Dokter Min, begitupun sebaliknya, tapi mata Dokter Min masih saja sipit.


Sementara yang lain sibuk bercakap-cakap dengan Jungkook, Minhwa mengambil plastic yang tadi diberikan Taehyung. Isinya semangkuk bubur dan satu box japjae+nasi.

Ia membuka mangkuk bubur dan menyuapi Jungkook “Kook-ah, buka mulutmu” Jungkook menerima suapan itu dan tersenyum kepada Minhwa. Aih, ia suka Minhwa yang seperti ini.

“Aww, Dokter Kwan romantis sekali” goda Kyung.

“Ya ya, terserahmu saja. Bukannya kau harus pulang, Kyung?”

Kyung mendengus karena ia lagu-lagi diusir Minhwa “Geurae, aku pulang dulu uisa-dul!” Setelah Kyung pergi, Dokter Yoo dan Dokter Min juga pamit. Kini Minhwa masih menyuapi Jungkook tanpa mengatakan apa-apa.

Dari tadi Jungkook terus menatap Minhwa, namun gadis itu hanya menatapnya seperlunya. Ia tahu Minhwa khawatir padanya, apalagi saat mendengar dari Dokter Min jika tunangannya tadi menangis.

Ia jadi merasa bersalah. Jungkook menahan sendok yang akan masuk ke mulutnya “Aku sudah kenyang. Kau tidak makan?”

“Eum, minum ini” Minhwa memberikan sebotol air mineral pada Jungkook. Minhwa membuka box makanan lainnya dan memakannya dalam diam.

“Hwa” panggil Jungkook. Minhwa tidak merespon, gadis itu memakan makanannya tanpa melirik Jungkook.

“Minhwa” kali ini Jungkook memanggil dengan nada lembut, namun masih diacuhkan Minhwa. Jika Minhwa yang sudah diam begini, berarti Jungkook melakukan kesalahan fatal.

Apa Minhwa marah karena tidak jadi makan malam bersama ya?







TBC


Wythe

Sapphire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang