Last

749 71 0
                                    


Mungkin malam itu adalah terakhir kali Taehyung melihat dan bertemu Minhwa. Eunra sudah dapat beraktivitas seperti biasa, ia pun disibukkan dengan pekerjaannya.

Terhitung sudah 2 bulan semenjak malam dimana ia dan Minhwa saling bercanda di café yang berada di ujung jalan tempat Minhwa bekerja.

Hari ini Taehyung mengunjungi kediaman kakak sepupunya Namjoon. Katanya akan diadakan pesta kecil-kecilan peringatan ulang tahun pernikahannya dengan sang istri.

“Ya, hyung-noona. Selamat ya! Semoga langgeng, tambahkan adik untuk si kecil juga boleh” setelah berucap begitu, Taehyung berlari menuju ke kumpulan anak-anak sebelum ia terkena bogem mentah dari kakak iparnya.

Setelah puas menjahili keponakan dan putrinya, Taehyung duduk melihat interaksi kedua bocah itu dari kursi santai tempatnya duduk. Tidak lama kemudian, Namjoon duduk disampingnya.

“Sendiri, hyung? Noona dimana?” tanyanya saat menyadari sepupunya itu tidak bersama istrinya.

“Dapur, sedang memasak makan malam” sedikit jeda, lalu pria itu menepuk lutut Taehyung “—oi, Tae”

Taehyung menoleh “Wae?”

“Bagaimana hubunganmu dengan Dokter Kwan?”

Taehyung tersenyum tipis “Lebih baik, hanya saja akhir-akhir ini aku terlalu sibuk. Jadi yah… begitu”

Namjoon mengangguk “Menjalin hubungan jarak jauh itu sulit, kuharap kalian bisa berakhir bahagia”

Taehyung mengernyit “Hubungan jarak jauh?”

Namjoon yang menyadari gerak-gerik adiknya yang tampak bingung itu pun sadar. “Jadi kau tidak tahu?” pria itu menghela nafasnya.

“Maksudmu—“

“Ya, Minhwa sudah kembali ke Seoul lima hari yang lalu. Aku juga baru tau kemarin, saat itu aku sedang ada seminar di luar kota. Kukira kau sudah bertemu dengannya”

“Aku bahkan terakhir bertemu dengannya dua bulan yang lalu, hyung!” Taehyung mengusap wajahnya kasar. Kenapa semuanya terlalu cepat berlalu?

“Aku dengar seharusnya Minhwa masih disini untuk tiga bulan kedepan, tapi perintah itu mendadak. Katanya ia juga punya masalah pribadi, jadi ia langsung kembali ke Seoul”

Bahu Taehyung merosot. Kenapa Minhwa tidak menghubunginya dahulu? Jika tahu seperti ini, ia akan meluangkan waktunya untuk bersama gadis itu. Ia bahkan tidak tahu alamat rumah gadis itu di Seoul.

Memangnya kau siapa, Kim?



Benar kata Namjoon, Minhwa memang seharusnya masih berada di Daegu untuk tiga bulan kedepan, namun ia mendapat surat panggilan untuk kembali ke rumah sakit pusat. Yang berarti ia harus kembali ke Seoul.






FLASHBACK

Sesampainya di apartemennya, Minhwa membuka kembali surat yang tadi diberikan oleh direktur kepadanya. Kemudian ia membuka lemari pakaiannya dan menarik koper dari sudut kamarnya. Ia berencana kembali ke Seoul setelah berpamitan dengan orang-orang disini—termasuk Taehyung dan Eunra.

Ponselnya di atas nakas berdering, dengan cepat Minhwa meraihnya. Itu panggilan dari ibunya. Tidak biasanya ibunya menelfon larut malam begini.
“Yeoboseyo, eomma?”

“Hwa-ya, appamu—dia dirawat di rumah sakit” suaranya terdengar lirih. Minhwa terkejut. Minhwa tahu, ibunya pasti habis menangis.

“Eomma tenang, ne. Apa yang terjadi?” tanya Minhwa berusaha tenang. Sebenarnya ia juga sangat khawatir dengan keadaan ayahnya. Ibunya saat ini pasti lebih khawatir darinya.

“Serangan jantung. Tadi siang ada rapat dengan para petinggi, kurasa kau sudah tau apa yang terjadi selanjutnya”

Rapat para petinggi ya? Apa itu juga menyangkut tentang penarikannya kembali? “Besok aku akan kembali ke Seoul. Tolong jaga appa, maaf karena tidak ada disana saat seperti ini”

“Ani, tenang saja. Eomma pasti akan menjaga suami eomma dengan baik! Hati-hati di jalan, Hwa-ya. Cepat tidur, maaf menelponmu larut malam”

“Eum, tak apa. Aku juga baru pulang. Annyeong~” Minhwa menutup telponnya setelah mendengar jawaban dari sang ibu.

Setelah selesai mengepak pakaian dan barang-barangnya, Minhwa beranjak tidur. Besok adalah hari terakhirnya bekerja di rumah sakit. Besok ia akan menghubungi pemilik apartemen untuk membicarakan kepindahannya sekaligus berpamitan.

“Dokter benar-benar akan kembali ke Seoul? Kenapa cepat sekali?” tanya Kyung. Perawat itu sudah berkaca-kaca. Astaga, siapa lagi yang akan ia jahili lagi jika Minhwa kembali ke Seoul?

“Kau sudah menanyakan itu puluhan kali, Kyung” hardik Dokter Min. jadi sekarang mereka sedang berkumpul di parkiran untuk membantu Minhwa mengangkat barang-barangnya ke mobil gadis itu.

Dokter Yoon memeluk Minhwa “Jaga kesehatanmu, dongsaeng. Sampaikan salamku untuk orangtuamu dan Dokter Jeon ya”

Minhwa balas memeluk gadis yang sudah dianggapnya kakak perempuannya “Terima kasih, eon. Kau juga harus jaga kesehatanmu. Katakan padaku jika si muka datar itu macam-macam, akan ku penggal dia”

Dokter Yoon terkekeh sedangkan Dokter Min yang merasa tersinggung berteriak “Ya, bocah! Aku dengar itu!” Minhwa tidak menanggapi teriakan Dokter Min kepadanya. Setelah pelukannya dengan Dokter Yoon lepas, Kyung langsung menubruknya dan memeluknya erat.

“Huhuhu jangan lupakan aku ya, eon” Minhwa terkekeh dan menepuk punggung Kyung.

“Iya-iya, kerja yang benar. Jangan pulang larut malam kalau shift mu sudah selesai” Minhwa melepas pelukannya dan menepuk puncak kepala Kyung dua kali.

“Heh, bocah. Tidak ingin minta maaf denganku?” Minhwa memutar bola matanya malas. Kenapa si beruang kutub ini tidak bisa berujar halus terhadapnya?

“Sunbae, aku minta maaf jika sudah banyak merepotkan dan mengataimu. Sebenarnya aku—“ Minhwa terdiam sebentar saat Yoongi menariknya untuk didekap. Kemudian tanpa disadari, air mata yang ditahannya sedari tadi luruh “—hiks te-rima kasih banyak”

“Maaf karena selalu kasar kepadamu. Jaga dirimu baik-baik, kau hebat—semoga sukses kedepannya”
Itu adalah pujian pertama kali yang ia dengar dari mulut sunbaenya yang dingin dan berwajah datar. Minhwa tersenyum disela isakannya, kedua orang yang melihat itu pun tersenyum.
Jauh didalam hatinya Minhwa tau jika Yoongi menyayanginya layaknya adiknya sendiri, hanya saja ia terlalu gengsi untuk menunjukkan sikap lembutnya.

Yoongi melepas dekapannya dan menghapus airmata Minhwa. “Sudah, kau ini cengeng sekali” tuh kan, tsunderenya kumat.

“Iya-iya, dasar cerewet. Nanti undang aku kalau sunbae dan eonni menikah ya!”

FLASHBACK END




TBC



Wythe

Sapphire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang