15 Terlalu sadis caramu

127 8 13
                                    

##

Dalam hati Randy,
"Bangke nih orang!"

"Ran? Kita masih temenan kan?"

Teman-teman Randy berusaha merangkul Randy kembali.

"Ngomong nih! Sama ketek gue!"

Randy melepaskan rangkulan teman-temannya Dan tiba-tiba tangan Irellia Alifia di gandeng oleh Randy.

"Ikut gue bentar!"

"Eh- mau kemana?" Ucap Irell agak kaget.

"Udah, ikut aja yuk."  Dengan muka masam, dan nada datar. Randy meninggalkan teman-temannya itu.

Teman-temannya Randy hanya bisa memegang dada mereka masing-masing. Dan dalam hati berkata,

"Jantung, apakah kau masih berdetak!? Ohh napas apakah kau masih bernapas, hati ini terasa nyess, kress, kriuk kayak gorengan ibu kantin."

Mereka melihat Randy menggeggam tangan cewek cantik itu, padahal tadinya sudah ada kemungkinan untuk mendapatkan, apalah daya sudah terjadi begitu saja.

"Woyy, cokkkkkkk liat tuh di bawah! Ada Salsa!" Salah satu teman Randy menunjuk ke arah Salsa, yang juga termasuk bidadari dari Surga.

Punyaku, punyaku, punyaku..

Mereka langsung berlari menuruni tangga, dan berusaha mendapatkan perhatian bidadari dari surga itu.

Kejonesan yang sudah akut! Makanya cari pacar!!

Buat kalian yang masih jomblo! Hehe, wait? "

Author lo kan juga jomblo! " (Rasanya seperti anda menjadi ironman)

¶¶¶¶¶

Berbeda dengan yang lain, yang berlarian menuju Salsa, Tommy memilih untuk pergi ke kelas.

"Bodo amat, lah sama Salsa, Silsi, Solso. Hari ini gue mau tidur aja."

Tommy memasuki kelas, dan diambilnya tasnya dan langsung on the way tidur di pojokkan menghiraukan murid-murid cewek yang sedang asik menggosip.

Saat masuk di kelas.

"Ngapain lo!??" Ucap salah satu murid cewek di kelas yang aneh melihat cowok yang berpenampilan lesuh, seperti orang yang tidak makan 7 hari 7 malam.

"Ya, suka-suka gue lah. Ini kelas bukan punya lo doang kali!" Timpal Tommy sambil mulutnya monyong seperti bebek.

¶¶¶¶¶

Balik ke Randy dan Irellia.

Disaat mereka berdua berjalan, ya.. Berjalan menelusuri setiap lorong-lorong kecil hingga lubang tikus, eh- ya enggak mungkin, mana muat? Lagian gimana masuknya, oh ya- pakai senter Doraemon hehe.

Wajah Irell pada saat itu hanya memerah malu, menunduk dan seakan tidak percaya tangannya sedang di gandeng oleh seorang lelaki.

Apalagi orang-orang disekitarnya yang melihatnya sibuk berbisik-bisik entah apa yang mereka bisikkan?
Yang jelas hari itu mulai sedikit gaduh.

Game Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang