Letter [Akashi x Reader]

2.7K 233 6
                                    

Langit yang mulai muram dari biasanya yang memperlihatkan gumpalan awan hitam berada disana.

Seorang pemuda dengan surai merah dan juga iris berbeda warna terlihat menatap makam di depannya dengan pandangan kosong, seolah dia sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, cahaya kecilnya yang selalu menemaninya kini telah diambil.

Tersisa surat yang ia pegang, itu adalah surat terakhir darinya surat untuknya dari (Y/n) (L/n).

Ia mulai membuka surat itu, dibacanya kalimat pertama.

Untuk : Akashi Seijurou
Dari : (Full Name)

Tulisan tangan yang ada di dalam surat itu langsung mengingatkan Akashi kepadanya. Sejak dulu (Y/n) sangat suka sekali menulis tak jarang ia menunjukkan tulisannya kepada Akashi.

Halo Sei-kun~
Bagaimana kabarmu?
Baik-baik saja bukan?
Yah kuharap Sei baik-baik saja!

"Aku sekarang sudah terlihat seperti mayat hidup (Y/n)." Ucap Akashi sambil tersenyum kecut.

Kuharap kau selalu tersenyum pada semua orang yah!
Jangan terus kau perlihatkan sisi burukmu itu! Perlihatkan juga sisi hangatku pada saat kau bersamaku.

Kau tahu Sei-kun? Aku selalu berfikir 'aku selalu tidak berguna dan membuat seseorang selalu kerepotan' tapi di saat semua sudah berpaling dariku hanya kau yang mau menemaniku.

Aku sangat berterima kasih untuk itu!

Akashi tersenyum kata-kata ini seolah menjadi mendorongnya untuk selalu berusaha, tak terasa bulir air mata terjatuh di hamparan kertas yang penuh dengan tulisan itu.

Jika kau sudah dapat surat ini?
Berarti aku sudah meninggal,
Maafkan aku yang tidak menepati janjiku, maafkan aku, apa kau akan memaafkanku?

Satu lagi,

Aishiteru Akashi Seijurou-kun

Salam
(Full Name)

Tanggisnya pecah, diiringi dengan suara hujan, ia tidak peduli lagi dengan semuanya.

Ia ingin mengungkapkan isi hatinya, kenapa semua cahaya diambil paksa darinya?

Setelah kematian ibunya salah satu orang yang sangat mencintainya, kini menjadi kematian (full name) orang yang telah mengubah sikapnya sejak kematian ibunya.

Akashi masih menangis suaranya menyatu dengan hujan yang kian deras.

END

Sc pict : pin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sc pict : pin

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang