"Oy! Brat kau terlambat 10 detik!" Ucapan tegas terdengar dari mulut seorang pria dengan surai hitam dan juga iris abu-abunya.
Matanya menatap tajam gadis di depannya yang masih mengumpulkan napas akibat berlari.
Gadis tersebut menyeka keringat dan mengatur napasnya "M-maafkan aku kapten."
"Sebutkan alasanmu terlambat bocah!" Ucap seorang yang dipanggil kapten.
Gadis itu menundukkan kepalanya "Aku tadi disuruh untuk membantu Hanji-san...."
Alisnya Levi terangkat dan kembali menjadi wajah datar setelah itu "kalau berbicara tataplah yang kau ajak berbicara bocah."
Gadis tersebut-- (Y/n) mulai menatap wajah Levi, surai undercut, hidung yang mancung, serta mata abu-abunya yang indah.
(Y/n) tersadar dari lamunannya saat sepasang iris abu-abunya terus menatap tajam.
"Bocah, sudah puas menikmati wajahku?" Tanyanya dengan menyeringai tipis bahkan sempat tak terlihat.
(Y/n) hanya merona karena ketahuan memperhatikan wajah Levi yang menurut orang-orang itu tampan dan juga (Y/n) sendiri.
"Kau akan diberi hukuman atas tiga kesalahan." Levi menatap datar (Y/n).
"T-TIGA?!"
"Tch! Diamlah cebol!"
'Memangnya salahku apa sampai tiga? Dan juga kau harus mengaca sebelum mengatakan itu om pedofil!' Batin (Y/n).
"Salahmu? pertama kau terlambat, kedua kau tidak menatap orang yang kau ajak bicara, dan terakhir kau menatap wajahku dengan tatapan seperti kau mendapat mangsa." Ujar Levi.
'Bagaimana dia bisa tau?' Batin (Y/n)
"A-aku tidak seperti itu!" Tolak (Y/n) mentah-mentah.
Levi mendecakkan lidahnya, "ikuti aku brat!" Ucapnya sambil berjalan, (Y/n) mengekorinya di belakang.
Sampailah mereka berdua di bangunan tua yang sepertinya sudah ditinggalkan sejak lama oleh pemiliknya.
"Bantu aku membersihkan semua ini." Levi santai mengucapkannya tanpa memperdulikan (Y/n) yang memaki-makinya tidak jelas.
Levi hanya diam dan memilih menyiapkan peralatan kebersihan toh nanti juga akan berhenti sendiri karena kelelahan.
"Kau membersihkan lantai, aku akan membersihkan yang lain." Levi memeberikan sapu kepada (Y/n).
"Jangan sampai ada noda yang terlewat brat." Levi menatap tajam (Y/n) aura intimidasi mengguar dari tubuhnya, (Y/n) merinding melihatnya.
(Y/n) dan Levi mulai membersihkan setiap ruangan dari rumah itu, dan tak jarang (Y/n) harus terkena kata-kata pedas dari Levi karna berhasil melewatkan pojok ruangan atau cara membersihkannya itu tidak benar.
Bahkan ada yang ia ulangi selama 5 kali karna Levi tidak puas melihatnya, ingin sekali (Y/n) pukul Levi tapi sayangnya nyalinya menciut seketika saat melihat tatapan tajamnya.
-<Time Skip>-
Setiap ruangan sudah bersih bahkan tidak ada satu nodapun yang terlewat, Levi hanya memandang semua ruangan itu dengan datar.
Sedangkan (Y/n) sudah lelah ia langsung duduk di salah satu sofa tua di ruangan tengah dan juga tak jarang ia memaki-maki Levi.
"Dasar cebol! Penggila kebersihan! Datar!" Makinya, ia tak sadar bahwa Levi sudah berada di sana.
"Oi, brat!" Suara yang tak asing bagi (Y/n), tiba-tiba ia gugup.
'Apakah ia dengar semuanya?" Batinnya dalam hati.
"Aku dengar semuanya," Levi melangkah menuju (Y/n) yang telah berdiri saat ia memakinya, "kali ini aku akan membebaskanmu." Lanjutnya.
(Y/n) menghela napas, ia bersyukur atas perbuatan Levi yang satu ini.
Tiba-tiba,
Chup
Sebuah benda kenyal mendarat di bibir (Y/n) sesaat, sontak wajahnya menghangat dan memerah.
"Itu tanda terimakasihku." Ucap Levi langsung pergi dari ruangan itu.
(Y/n) hanya membeku di sana ia masih tidak percaya bahwa kaptennya akan melakukan hal seperti itu.
●END●
Eh saya bikin book judulnya
I Could be your Boyfriend
Kuy yang suka Hinata x reader mampir /promosi ini :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Fanfic[ C H A R A C T E R A N I M E X R E A D E R ] «Haikyuu «Attack On Titan «Kuroko no Basket «AnKyou «Other Happy reading! -¦ Please Vote and Comment ¦-