[Akashi x Reader]

1.9K 175 1
                                    

[Name], siapa yang tidak mengenal gadis yang satu ini? Wajahnya yang manis serta tingkah lakunya yang ramah tentu membuat semua orang tertarik padanya bukan? Dan juga ia adalah adik seorang model terkenal--Kise Ryouta. [Name] juga termasuk seorang model, pamornya melejit saat ia melakukan sesi photo disalah satu majalah terkenal sebagai pasangan kakaknya dan bahkan sekarang ia dibanjiri kontrak melebihi kakaknya.

Semua orang pasti tahu apa daya tarik gadis itu, tingkahnya yang lugu dan juga senyumannya yang mampu membuat orang terdiam. Termasuk seorang ketua OSIS yang ditakuti di sekolahnya, dikenal sebagai wujud keabsolutan itu bahkan sudah terjatuh dalam pesona [Name].

Sayangnya, untuk sekarang ia hanyalah pengamat setiap gerakan gadis itu, malahan seperti penguntit--memang bukan sifatnya seperti ini. Akashi Seijuro yang terus saja menjadi pengamat, tapi tenang saja jika ada yang menyentuh gadis itu secara sengaja ataupun tidak sengaja. Harap segera musnah. Tentu saja ia tidak diam.

Ya seperti sekarang ini.

Manik dwiwarna Akashi menatap tajam tiga laki-laki yang sepertinya murid SMA sepertinya. Ketiga murid itu mengelilingi [Name]. Akashi tidak tinggal diam, dia langsung muncul dari persembunyiannya.

"Aku perintahkankan kalian untuk melepaskan gadis itu."

Ketiga laki-laki itu menoleh ke arah Akashi, wajah mereka dihias senyuman remeh. "He, coba lihat ada pahlawan yang menyelamatkanmu Hime-sama."

Tangan salah satu laki-laki menarik dagu [Name], wajah cantiknya terangkat menatap laki-laki itu, "rupanya kau sungguh cantik."

"Jangan menyentuh milikku,"

"Perintahku absolut."

Sebuah gunting melayang menggores pipi laki-laki yang memegang dagu [Name], sontak ia reflek melepaskannya dan memegang pipinya yang berdarah.

"Hoy! apa yang kau lakukan!"

Manik dwiwarna menajam menatap ketiga laki-laki di depannya, tanpa rasa takut ia mengeluarkan sebuah perintah, "pergilah dari sini."

"Jika aku tidak mau bagaimana?!" Laki-laki itu mulai mendekat ke arah Akashi dengan tangan yang bersiap untuk segera menghajarnya.

"Perintahku absolut dan kau harus tahu itu."

Gunting merah diacungkan ke wajah sang laki-laki itu--terdiam wajahnya dipenuhi keringat dingin entah sejak kapan gunting merah ini berada tepat di depannya.

"Sekali lagi aku perintahkan kau dan teman-temanmu untuk pergi dari sini." Akashi berucap penuh penekanan, ia berharap para kutu itu segera pergi dari sini.

"B-baiklah, tch! Untuk sekarang kau lolos gadis kecil." Mereka bertiga meninggalkan Akashi dan [Name], karena takut dengan Akashi dan juga tentu guntingnya. [Name] langsung terduduk lesu, berkeringat dingin tubuhnya terasa lemas.

Derap langkah kaki yang berasal dari surai merah itu masih terdengar jelas, [Name] hanya membatu tidak bisa lagi bergerak, tubuhnya bergetar ketakutan.

Kedua sudut bibir milik pemuda itu tertarik membentuk senyuman tulus, akhirnya ia berhasil menyelamatkannya. Tangannya terulur kepada [Name].

"Kau bisa berdiri?"

Iris (e/c) mengkilat--menahan tangis, mendongak menatap iris dwiwarna Akashi yang berbinar layaknya menemukan sebuah harta. Gadis itu hanya menggeleng pelan, jujur kakinya masih terasa lemas.

Akashi tersenyum simpul, ia dengan mudah mengangkat tubuh mungil [Name] dengan kedua tangannya dan menggendongnya ala bridal style.

"A-Akashi-san?!"

"Tenanglah [Name],"

"Dan juga panggil aku Sei atau Seijuro."

---

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang