Sorry [Kise Ryouta x Reader]

1.7K 142 8
                                    

"Ryouta! Kau darimana saja? Mou! Aku mengkhawatirkanmu tau!"

Kedua sudut bibir seorang pemuda dengan surai kuning terangkat, irisnya menatap kosong semua yang ada di depannya, wajah tampannya sedari tadi hanya menampakkan senyuman itu. Ia sudah kosong.

"Ryouta! Lihat aku menemukan bunga!" Gadis itu tersenyum cerah sambil membawa sekuntum bunga yang tadi ia dapatkan. "Ini kuberikan untuk Ryouta!"

Ia sekarang lebih mirip dengan boneka, tubuhnya berada di sini tapi tidak dengan jiwanya. Sekarang ia bagaikan tidak memiliki harapan apapun.

"Jangan bersedih Ryouta! Kalau kau bersedih maka aku akan ikut bersedih!"

Sekali lagi ia memaksa untuk menampilkan sebuah 'senyumannya'.

"Maafkan aku ... kau tidak akan bersedih lagikan?"

"Ryouta! Bagaimana penampilanku hari ini? Apa aku cantik?" Seorang gadis mendekat ke arahnya, umur gadis tersebut lebih muda darinya. Baju one piece berwarna berwarna putih itu menambah kesan manis dalam dirinya.

"Kau tidak cantik ssu!" Gadis tersebut menghembuskan napasnya dan menoleh ke arah lain dengan tatapan sebal. "Kau tidak cantik, tapi manis ssu!" Kise langsung meneluk gadis manis yang berada di depannya.

Setelah beberapa menit senyuman yang berada di wajah pemuda itu--Kise Ryouta luntur, "kau akan marah ya, jika aku seperti ini."

SMA Kaijo kalah dengan SMA Toou.
Sepasang angka skor masih menghantui sang gadis, ia sekarang khawatir dengan pemuda yang sejak dulu sudah berada di sampingnya.

Ia menatap ke arah bawah sambil mengigit bibirnya, "kenapa Ryouta lama sekali!" cibirnya kesal. Ia berulang kali menghentakkan kakinya sambil menatap pintu keluar sudah beberapa menit ia berada di sini. Tak lama kemudian sesosok pemuda yang ditunggu akhirnya tiba. Pemuda itu--Kise Ryouta menampakkan 'senyuman' lebarnya.

Gadis tersebut merengut sebal, ia mendekati dan memeluk Ryouta erat, yang dipanggil Ryouta hanya diam. "Tolong Ryouta, jangan tunjukkan senyuman itu, atau aku akan marah!"

Sekelebat kenangan tersebut masih menghantui dirinya, apa ini kesalahannya? Si surai kuning hanya terdiam--sedari tadi ia tidak beranjak dari tempatnya. Tolong siapapun ... . Hatinya menjerit, dia memang pantas. Pikirnya.

"Ryouta, kalau kau sudah lulus nanti, apa kau punya rencana untuk ke depannya?" gadis dengan surai [H/c] itu mengulas senyum lebarnya irisnya sedari tadi menatap pemuda di sampingnya itu.

"Hmm," pemuda itu berpikir sebentar dan akhirnya mengulas senyumannya, "aku punya rencana untuk ... ah iya! Menikahimu! Tapi sebelum itu aku akan melamarmu."

"Omong kosong, itu semua sudah terlambat bodoh!"

Kata-kata itu masih terngiang di kepala pemuda tersebut. Ia masih mengingatnya. Wajah penuh amarah yang ditujukan untuknya, wajah penuh penyesalan dan juga kesedihan. Bodoh sekali.

Ia pegang pipi kirinya. Sakit. Lebam hasil pukulan masih terpampang jelas di wajah tampannya. Ia pantas menerima itu semua, ia memang bersalah.

"DASAR BR*NGSE*! KAU BERJANJI MELINDUNGINYA KAN?!"

Padahal ia sudah berjanji. Memang dialah yang bersalah. Ia yang menyebabkan ini semua. Ia yang salah. Ia patut dihukum. Pikir pemuda itu semakin kalut, masih nampak dengan jelas wajah pemuda yang memukulnya itu. Surai coklat, berperawakan tinggi, dan juga badan yang atletis, sering sekali tersenyum tapi, tidak sekarang. Sejak ia mendengar berita itu, ia langsung memukul Kise Ryouta--pemuda dengan omong kosongnya, itulah yang dipikirkan oleh si surai coklat--Oikawa Tooru.

Dadanya sesak, napasnya tercekat. Ia benar benar bersalah.

Oikawa Tooru pemuda itu memukul Kise sebagai pelampiasan sampai ia lelah, ia tidak peduli apakah Kise sanggup atau tidak. Ia tidak terima oleh semua ini, kenapa harus adiknya? Kenapa bukan Kise saja?

KENAPA BUKAN KISE SAJA YANG MENGGANTIKAN [NAME] MENUJU KE SANA?!

Batin Oikawa menjerit, ia tidak terima semua ini, ia tidak terima kematian adiknya--Oikawa [Name].

"Maafkan aku,  ucap Kise bermonolog, "memang benar aku adalah laki-laki yang pada dasarnya omong kosong. Menjagamu saja aku sudah tidak bisa."

"Kumohon,"

"Maafkan aku,"

"[Name]."

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang