5

5.1K 433 1
                                    

Unfair
~*•*~
Warning!!!

Chanbaek

Happy Reading
--------------------

Baekhyun kini sudah berada di pelukan minseok. Baekhyun langsung menagis. Membuat minseok panik karna tak tau harus berbuat apa untuk menenangkannya.

"Hiks hy-hyung hiks hiks hiks hyung? Hiks?" Dengan wajah penuh air mata, baekhyun terus memanggil minseok

"Hey, baekhyun? Sssttt.....tenanglah dulu oke? Kau kenapa eum?"

"H-hyung hiks ak hiks aku-"

"Menangislah dulu. Setelah merasa baikan, baru kau ceritakan oke?" Potong minseok lalu di anggukan oleh baekhyun.

Beberapa menit berlalu, tapi baekhyun masi menangis di dalam pelukan minseok. Minseok heran dengan baekhyun, ia tak pernah seperti ini. Jika pun ada masah baekhyun akan langsung bercerita ke minseok. Tapi ini berbeda, saat ini baekhyung menangi dan tak tau apa penyebabnya.

Perlahan lahan tangisan baekhyun mereda, menandakan ia suda merasa lebih baik. Minseok mengelus kepala baekhyun "sudah?" Baekhyun mengganguk.

"Kalau begitu kau bisa menceritakannya sekarang" perlahan baekhyun melepas pelukannya. Ia menatap ke arah minseok. Mata yang selalu menampilkan puppy eyes itu kini berubah menjadi sembab

"Hiks hyung~" baekhyung kembali memeluk minseok "...aku akan di nikahi hiks"

"Mwo?!" Minseol melepas pelukan baekhyun dan beralih menatap tak percaya ke arah baekhyun

"Aku akan di nikahi hyung hiks hiks a-aku tak hiks mau hiks hiks" ucap baekhyun kembali menangis

"D-engan siapa?" Baekhyun menggeleng "kenapa kau tak menolaknya?!"lanjutnya

"Hiks tak bisa hiks" jawab baekhyun

"Kenapa?! Kau berhak menentukan hidup mu baek!"

"Mereka memaksaku, ternyata benar selama ini hyung" minseok mengejitkan dahinya "ak-aku anak yang tak di inginkan hiks hiks ak-aku...aku sangat di benci oleh mereka hiks. Bah-bahkan hiks bahkan mereka menganggap ku anak pembawa sial, hiks mereka semua menginginkan aku untuk segera pergi dari rumah niks niks niks...." tangisan baekhyun kembali pecah. Beruntung restaurant belu buka, jadi ia bisa sepuasnya menangis. Minseok tau jika baekhyun tak pernah di angap oleh keluarganya, karna baekhyun selalu menceritakan apa yang di alaminya

"Aku tak tau hiks kenapa aku di benci oleh mereka. Apa aku bukan anak kandung mereka? Bahkan hyung ku sendiri selalu menghinaku hiks..."

"Sssttt.... tnanglah. Mereka tak mungin membenci anak mereka sendiri baek. Ak-"

"Tidak hyung, kau belum tau bagaimana perlakuan mereka selama ini ke pada ku. Aku sudah sangat leleah menghadapi semua ini" barkhyun menjeda kalimatnya karna tangisannya kembali "apa dengan aku menerima pernikahan ini, aku bisa bahagia?" Tanya baekhyun

"Hyung tak tau baek, tapi hyung berharap setelah ini kau bisa bahagia" ucap minseok. Minseok kembali memeluk baekhyun. Setelah beberapa menit pelukan itu melongar. Perlahan minseok melihat ke arah waja baekhyun dan betapa terkejutnya ia melihat bajah baekhyun yang suda sangat pucat.

"Baek, wajah mu kenapa? Kenapa puca sekali, kau sakit?" Tanya minseok

"Tidak hyung mungkin ak-"






Bruk!






"Baekhyun!!!!"

*****

Chanyeol baru saja sampai di rumah. Setelah tadi semalam ia mendapakan kepuasan bersama dengan jalang, paginya eoma chanyeol menyuruhnya untuk pulang ke rumah karna ada hal penting yang harus di bicarakan.

"Eoh? Kau sudah datang chanyeol? Kemarilah appa ingin bicara denganmu" ucap appa chanyeol yang sudah berada di ruang tamu bersama eoma chanyeol.

Chanyeol berjalan menuju sofa, ia duduk tepat di sebelah appanya "apa yang ingin appa bicarakan dengan ku?" Tanya chanyeol

"Appa hanya memberitahu mu bahwa besok keluarga kita akan ke rumah calon istrimu itu" ucap appanya

"Mwo? Tapi appa kenapa secepat itu? Dan untuk apa kita ke sana?" Ucap chanyeol

"Ini tidak terlalu cepat chanyeol, kau tidak lupa bukan jika pernikahan mu akan di lakukan minggu depan" pernikahan memang akan di lakukan minggu depan. Tapi itu membuat chanyeol geram pasalnya ia tak tau siapa yang akan menjadi istrinya itu. "Ohh ya appa sampai lupa memberitahu mu soal ini. Calon istri mu itu bukan lah yeoja, melainkan namja" perkataan appa chanyeol membuat chanyeol membulatkan matanya.

"Mwo? Nam-namja?!" Chanyeol sangat kaget mendengar itu. Tidak! Chanyeol tidak mau, ia masi menyukai melon bukan batangan seperti itu!

"Tidak ada penolakan park chanyeol, malam ini kau tak boleh keluar. Besok pagi kita akan berangkat ke sana, jadi persiapkan dirimu" setelah itu appa chanyeol pergi meninggalkan chanyeol dengan eomanya.

"Eoma tau kau tak suka, tapi kau harus menuruti kemauan appa mu itu ne" setelah itu eoma chanyeol menyusul appanya

Chanyeol mengepalkan tangannya, ia benar" tak habis pikir dengan appanya itu. Bisa"nya ia menikahi putranya ini dengan seorang namja.

'Brengsek, aku tak akan membiarkan ini terjadi'

-----
TBC

Haiii para reders jangan lupa vomment ya aku tunggu lho :')

Unfair | chanbaek (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang