10

5.2K 449 4
                                    

Unfair
~*•*~
Warning!!!

Chanbaek

Happy Reading
--------------------
Guys dont forget vomment for this story:))

"^^"

CKLEK!
















"C-chanyeol..."














"Ughh hik.."
Chanyeol terlihat sangat berantakan dengan bau alkohol yang sangat menyengat. Bisa di pastikan jika pria jangkul ini sedang mabuk. Chanyeol mengejitkan dahinya, ia masih mengingat-gingat siapa orang yang berada di hadapannya sekarang. Chanyeol terus menatap ke arah baekhyun, sampai sebuah smirkkan yang di tunjukan oleh chanyeol

Chanyeo mengangkat tangannya lalu tangan itu menyentuh pipi baekhyun "kau hik sangat cant hik tik hik" ucap chanyeol dengan suara yang entah membuat baekhyun merinding

Chanyeol perlahan mendekati wajah baekhyun. Ingatkan mereka jika saat ini mereka masih ada di depan apartement

Baekhyun pov

Hughh~ sepertinya dia habis minum tadi. Bau alkoholya sangat menyengat sekali.

"kau hik sangat cant hik tik hik"

Ah?! Aku tidak salah dengar bukan? Di-dia me-memanggilku apa tadi?

Aku mengerutkan alisku, aku masih menatap namja di depan ku ini. Tapi hey! Kenapa dia mendekatkan wajahnya ke arah ku! Sunggu aku sangat gugup sekarang, terlebih lagi kami masih ada di depan apartement.

Chanyeol semakin dekat dengan wajahku. Ya tuhan aku harus apa sekarang? Aku hanya bisa memejamkan mataku, aku tau apa yang akan di lakukan olehnya

Sampai aku merasakan hembusan nafasnya begitu dekat dengan ku, aku semakin merapatkan mataku. Sampai akhirnya.....
































Bugh!

"Astaga! Chanyeol!!"

Baekhyun pov end

Baekhyun membawa tubuh besar chanyeol ke dalam kamar. Ia rebahkan tubuh itu dengan perlahan. Tanganya terulur untuk memegang dahi chanyeol

"Hangat.."

Mengetahui suhu tubuh chanyeol yang sedikit panas. Baekhyun berinisiatif untuk memgompres suaminya. Baekhyun keluar pergi ke dapur untuk mengambil air hangat

Baekhyun kembali masuk ke dalam kamar dengan baskom yang berisi air hangan dan handuk kecil yang berada di masing-masing tanganya. Tak lupa juga ia menggambil obat penurun panas yang memang sudah tersedia di apartement

Mungkin hanya sekedar jaga-jaga

Baekhyun duduk di sisi ranjang. Baskom dan handuk yang ia pegang tadi di letakkan di nakas yang terdapat di sebelah ranjang.

Baekhyun menepuk lengan chanyeol. Berusaha untuk membangunkan namja itu. Tapi sayangnya tak ada pergerakan dari cahnyeol

"Bagaimana aku bisa menberinya obat, jika ia tak bisa bangun seperti ini?" Gumamnya

Ia terus berfikir agar dapat memberikan obat itu ke pada chanyeol. Sebuah ide terlintas di kepalanya

"Kenapa aku tidak terpikir sedari tadi?" Gerutuk baekhyun yang tak menginggat apa yang ia ketahui

Baekhyun mengambi dua sendok. Ia menarug pil yang ia bawa di salah satu sendok itu. Baekhyun menekan pil itu dengan sendok yang satunya lagi. Sampai oabat yang berbentuk bulat itu berubah menjadi serbuk halus

Baekhyun memberikan sedikit air ke pil yang sudah ia haluskan tadi. Dengan begini chanyeol akan mudah untuk menelanya

Perlahan sendok itu mendekat ke arah bibir chanyeol. Baekhyun sedikit membukak mulut chanyeol dengan menarik dagu namja itu. Baekhyun berhasil memasukan obat itu dan tak lupa untuk memberikan air putih untuk menghilangkan rasa pahit yang di sebabkan oleh obat tadi

Baekhyun mendesah lega setelah tadi ia memberi obat dan sekarang handuk kecil itu sudah menempel di dahi chanyeol.

Beberapa jam berlalu tapi baekhyun masih setia berada di sisi chanyeol dan terus mengompros suaminya itu

Tanpa sadar baekhyun terus memandang lekat wajah namja yang sudah berstatus menjadi suaminya itu. Tangan lentiknya terulur memegang wajah tampan itu

"Tampan.."

Kata yang tanpa sadar di lontarkan oleh bibir tipis itu.

Baekhyun sadar apa yang ia lakukan. Dengan segera ia menarik tangannya. Ia menggeleng cepat saat membayangkan hal aneh di kepalanya

Kita tidak tahu apa yang di pikirkan namja cantik itu

Baekhyun melirik jam yang ada di atas nakas. Jarum jam itu sudah menunjukan angka 2. Itu berati sekitar tiga jam baekhyun menjaga chanyeol. Rasa kantuk yang ia tahan sudah tidak bisa di bendung lagi.

"Aku ngantuk sekali. Lebih baik aku tidur dulu. Semoga besok dia sudah sembuh" ucapnya seraya tersenyum menatap chanyeol

"Lebih baik aku tidur di sofa saja"

Baekhyun hendak bangkit dari tempatnya sekarang. Tapi sebuah tangan menarik pergelangan tangannya

Srett!
Bugh!

"Akh.."

Baekhyun jatuh tepat di atas chanyeol. Entah sadar atau tidak chanyeol lah yang menarik baekhyun.

Apakah chanyeol bangun?

Jawabannya tidak, nyatanya namja itu masih setia menutupkan matanya. Baekhyun sempat terkejut karna tarikan itu sangat tiba-tiba

Baekhyun menatap was-was ke chanyeol. Ia takut jika namja itu akan marah ke padanya. Baekhyun masih berada di atas chanyeol. Bukannya dia tidak mau bangun, tapi suaminya itu memeluk erat pinganya. Baekhyun sedikit gugup tapi entahlah ia merasa nyaman berada di dekapan chanyeol. Walaupun suaminya itu tidak membuka matanya

"Aku harus segera bangun, aku tidak mau jika chanyeol marah nantinya"

Tangan yang kecil itu berusaha untuk melepaskan tangan yang lebih besar. Beberapa menit berlalu tapi tetap saja tangan chanyeol masih setia berada di pingang ramping baekhyun. Bahkan pelukan itu semakin erat.

Baekhyun sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi.

"Omo! Aku sangat mengantuk. Aku tidak bisa menahannya lagi" perlahan mata puppy milik baekhyun terpejam dengan kepala yang menempel di dada chanyeol.

Tapa baekhyun ketahui senyum tipis terukir di bibir orang yang sekarang berada di bawahnya

---
TBC

Unfair | chanbaek (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang