Kamu ga vote bakalan jadi jomblo AMIN
AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Oiya oiya. Di mulmed itu gaya pakaian anggi ya.
Ini sudah petang. Tadi pagi Anggi tidak mengantarkan Alya ke toko melainkan ke rumahnya ,itu juga Anggi maksa,dan Alya tidak dapat mengelak. Dan Alya juga bisa mengirit ongkos bukan?.
Sedari tadi siang batang hidung Anggi memang belum terlihat.
Anggi masih sibuk di kantornya mungkin. Belum lagi desas-desus wartawan yang akan datang untuk meliput perusahaannya.
Di sisi lain Alya juga sibuk mengurusi pelanggan yang terus berdatangan.
Dan sekarang bukan petang lagi melainkan malam,karena jam menunjukkan angka 8 lewat.
Alya memijat sedikit lehernya yang terasa keram,rekannya juga mengeluh hal yang sama,mereka lelah. Ingin tutup tapi keadaan toko sangat ramai.
"Coklat panas dua,dan tiramisu satu," suara familiar yang akhir-akhir ini tersimpan di memori Alya.
Benar saja,itu Anggi dengan baju santainya. Jaket denim berwarna hitam dengan di dalamnya kaus berwarna hitam , celana jeans yang berwarna sama,sneakers yang berwarna hitam juga,dan rambut yang di biarkan dengan topi warna senada dengan pakaiannya dan jangan lupakan masker yang belum ia lepas . Entah kenapa ia terlihat lebih menarik jika seperti ini,sisi Anggi yang angkuh tidak terlihat jelas,tapi berganti dengan maskulin.
"Al,lo nggak denger dia pesen apa?," tegur temannya dengan menepuk pundak nya pelan.
"Ah,oh iya,maaf. Tadi pesan apa?," Anggi hanya tersenyum melihat kelakuan Alya tadi.
"Coklat panas dua gelas,dan tiramisu satu," Alya mengangguk.
"Total menjadi 80ribu," Anggi mengeluarkan selembar uang seratus ribu.
"Kembalinya 20ribu," Alya hendak memberi kembalian tapi tangannya di tolak oleh Anggi.
"Kembalinya buat kamu," Anggi tersenyum tipis,dan berlalu jalan menuju tempat favorite nya.
Tidak lama. Alya datang membawa nampan berisikan pesanan Anggi.
"Silahkan di nikmati," Anggi tersenyum tipis sebagai balasan . sebenarnya ia ingin berbicara dengan Alya,tapi dengan keadaan ramai pengunjungi begini ia urungkan niatnya.
Semakin malam semakin ramai,itu yang Anggi lihat. Ia yang masih duduk tenang dengan coklat panas yang ke 3,hingga suara bising menggagu telinganya dan mengalihkan pandangannya pada suara berisik itu.
"Tapi maaf mas,ini tempat tertutup dan ruangan ber ac,nggak bagus mas nge rokok di dalam sini,pelanggan yang lain ngerasa ke ganggu," Samar tapi jelas di kuping nya.
"Bacot lo. Baru jadi karyawan biasa aja belagu!. Balikin duit gue!," Anggi memicingkan matanya. Ada seorang pria dengan gaya yang sedikit err... Tidak bisa di bilang baik dengan menujuk-nunjuk karyawan wanita.
"Mana bos lo gue pengen ngomong dan mecat lo!," lanjutnya dengan emosi.
"lapor saja,saya tidak takut. Lagipula disini mas yang salah,Di depan sudah terpampang larangan untuk merokok tapi mas masih me rokok di dalam," Anggi kembali menyipitkan matanya. Itu Alya karyawan sedang di maki-maki dengan pelanggan bodoh.
"Diem lo!," Anggi melotot sempurna kala pria itu hendak mengambil bangku kosong yang ia duduk tadi.
Dengan cepat ia ke arah keremunan itu,dan tak senggan memberi kecupan dari kepalannya ke pipi pria itu.
Lagi, Anggi memberi kecupan merah di pipi hitam si pria.
Pria itu tersungkur lemah,darah sudah menghiasi ujung bibirnya.
"Kurang ajar!," seru pria itu masih tersungkur di lantai.
"Dia udah minta baik-baik tapi lo ngotot!. bukannya itu kurang ajar?,dan lo mau ngehajar dia pakai bangku besi. Dia perempuan harusnya lo malu,dan sekarang lo jadi pusat perhatian. muka lo yang jelek itu tambah buruk sama kelakuan lo tadi!,"
Anggi berjongkong dan mencengkram kerah baju pria itu. Memandang remeh wajah si pria . "Lo minta uang lo kembaliin kan?," lalu ia mengeluarkan dompet nya dan mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah dan melemparnya asal.
"Dan gue nggak takut,kalo lo mau laporin polisi," Anggi melepaskan cengkeramannya kasar.
"Pergi sekarang sebelum muka lo gue lepehin," dengan cepat pria itu keluar dengan sumpah serapahnya. Dan semua pelanggan dan karyawan masih terbengong dengan kejadian tadi.
🐻🐻🐻
Anggi sedang menunggu Alya di depan mobilnya. Tadi ia berjanji akan mengantarkan Alya dengan selamat.
"Kamu mau makan dulu nggak?," tanya Anggi setalah melihat Alya yang sudah mendekat padanya.
"Saya tadi udah makan,"
"Makan apa?,saya tadi nggak liat kamu rehat,"
" Oh saya tau maksud kamu makan hati gara-gara pria brengsek tadi kan?," Alya terkekeh.
"Nggak. Beneran tadi saya udah makan bu,"
"Jangan manggil saya bu,memang nya saya ibu kamu?," canda nya.
"Saya bingung harus manggil apa,kalau nama doang kayanya nggak sopan karena ibu lebih tua dari saya,"
Anggi tersenyum. "Panggil kak aja. Sayang juga boleh si," Alya mengerutkan keningnya.
"Ga ga ga,bercanda saya. Mana mungkin kan saya sama kamu pacaran ?," Alya semakin bingung dan semakin tak paham.
"U--dah yuk masuk," Alya hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil milik Anggi.
Maaf ya kalo ngebosenin huhuhu :(

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Chocolate
Fiksi RemajaWarning!!! Girl x girl Started 15/4/18 End #717 in random #9 in futanari