Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini hal yang baik atau buruk?.
Anggi jelas terkejut,karena Alya tidak sendiri.
Alya ngelambaiin tangannya,dia suruh Anggi buat ngedekat sama dia dan Asya.
Iya,Asya. Asya tadi pagi ngerengek ke Alya minta di temenin buat jalan-jalan dan curhat.
Nah kalau Anggi ini emang udah janjian sama Alya buat ketemuan pas makan siang dia. Tapi gatau kenapa ada jurig satu yang tiba-tiba udah duduk di hadapan Alya.
"Kak,ini Asya yang waktu itu,"Anggi cuman ngangguk dan narik satu bangku buat duduk di samping Alya.
"Ketemu lagi kita kak," Anggi males banget dengerin suara manusia di depannya ini. Gimana ya,setelah kejadian itu manusia bebal satu ini bukan nya berhenti buat hubungin Anggi,malah makin gencar mepetin Anggi.
"Hehe iya," Anggi terpaksa banget senyum nya .
Akhirnya mereka pesen makanan. Tenang,semuanya di bayarin Anggi.
"Tau nggak si Al. Kita pernah ketemu seminggu yang lalu di tempat makan yang biasa kita ber3 nongki," Asya ngomongnya excited banget. Gatau aja Anggi udah misuh-misuh dalam hati.
"Oh ya?," Tanya Alya polos tanpa curiga sekali pun.
"Iya,udah gitu bayarin makanan aku semua," untung manusia di hadapan nya ini ngomong nya sesudah makan,coba kalau masih. Udah Anggi tublekin nasi goreng pedas punya dia ke muka tuh perempuan.
"Bagus dong,uang lo jadi utuh," Alya jawab enteng. Toh dia tau kok kalau Asya ini nggak belok dan nggak bakalan suka sama Anggi. Iya. Itu kata hati nya. Gatau aja dia,kalau sahabat nya ini gimana.
"Hehehe iya. waktu itu kita juga sering ketemu disini," Anggi panas. Kupingnya yang panas.
"Al,kamu mau pulang sama saya kan?. Kita pulang sekarang yuk,"
Alya ngangguk. "Asya,gue balik sama kak Anggi ya,"
"Iyap,"
"Btw makasih buat tebengannya kesini,"
"Iya santai aja sist. oiya,makasih ya kak Anggi buat teraktirannya kesekian kali nya," Asya senyum ramah.
Dan Anggi balas sangat amat terpaksa. "Haha iya,"
Akhirnya Anggi dan Alya jalan keluar dari tempat makan itu,ninggalin Asya yang natap sini punggung mereka berdua.