Chapt.13

7.5K 739 70
                                        

Pokoknya kalo ada bold gitu trs ada bintang kanan kiri kalian harus baca note di paling bawah ehe.

Btw mood aku lagi baik jadi aku up. Soalnya besok dosen aku gaada . jadi yg kelas pertama gaada yuhuuu 💃
















"Tau nggak dampak dari kelakuan kamu itu apa,Nggi?," Anggi hanya diam dan diam.

"Yah,aku punya pilihan,aku udah dewasa bukan anak-anak lagi,tolong ngertiin aku,"

"Apa yang harus di ngertiin lagi?. Kamu mau buat perusahaan sendiri ayah izinkan,bahkan kamu melakukan senonoh pun ayah maafkan. Kamu tuh nggak normal!. Kamu harus nikah sama laki-laki yang ayah jodohkan buat kamu,"

Anggi lesu. Badannya berasa di pontang-panting sana-sini.

"Yah. Aku udah ada calon,ayah gausah repot-repot jodohin aku," Pria yang di panggil ayah oleh Anggi tersenyum tipis.

"Laki-laki mana?. Kenalkan dan bawa ke rumah,"

"Aku udah bawa dia kesini," Pria itu tersenyum semakin lebar.

"Bagus,bawa dia kehadapan ayah dan ibu mu,"

Anggi beranjak dari duduk nya menuju depan rumah milik orang tuanya.

Anggi mengetuk kaca mobil miliknya. "Kamu keluar. Orang tua aku mau ketemu sama kamu," Orang itu ikut keluar sama Anggi.

Anggi udah duduk orang itu juga ikut duduk karena disuruh Anggi.

"Dia calon kamu?," Ini wanita yang melahirkan Anggi yang ngomong.

Anggi ngangguk sebagai jawaban.

Ayah Anggi memijat pelipisnya yang kerasa pening. "Nggi,"

Anggi ngeluarin amplop putih yang lumayan udah lusu dari jas milik nya,dan ngasih ke Ayah nya.

"Sindrom *MRKH*?," Anggi ngangguk.

"Bukannya kalian berdua udah tau dari awal?," iya,orang tua Anggi udah tau dari lama.

"Buat apa aku nikah sama laki-laki kalo aku nggak punya rahim dan lagi,alat kelamin aku beda dengan wanita kebanyakan,"

"Nggi,setidaknya kamu..."

Anggi senyum tipis ke arah wanita yang di panggil 'mama'.

"Jadi percuma,walaupun aku masih punya anak tapi bukan dari rahim aku sendiri,jadi buat apa?. Aku tau ayah sama mama pengen punya cucu,makannya kalian nyuruh aku buat cepet-cepet nikah kan?,tapi maaf itu gabisa. Aku gapapa kalo di coret dari kartu keluarga dan harus pindah dari negara ini,"

Ayah Anggi cuman bisa mijit kepalanya yang pening. "Terserah,ayah udah gamau urus kamu,kamu mau nikah sama perempuan atau laki-laki itu terserah. dan ayah gabakalan nyoret kamu dari kartu keluarga," dan dia tau bahwa sekeras apapun memaksa kehendaknya itu gabakalan mampu dan bisa sama kenyataan yang ada.



🐻🐻🐻

Anggi menepikan mobil nya di jalanan kompleks yang nggak jauh dari rumah orang tuanya. Dia pusing bukan main.

Dia lirik orang yang di sebelahnya.

"Maaf,kamu pasti kaget," Anggi ngeliat orang itu yang juga ikut liat dia.

"Gapapa kak," Anggi senyum tipis.

"Saya bakalan jelasin semuanya nanti di rumah saya,Al," iya,Alya. Alya dari awal di bawa Anggi ke rumah orang tuanya nggak buka suara sama sekali.

Hot ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang