24. My Baby (TAMAT)

🍼 11 : Mas Aro 💟 Wo ai ni 🍼

♒♒♒♒TITI ♒♒♒♒♒

Aku lagi lari ngejar-ngejar Chocho. .

Napasku udah tersenggal-senggal.

Sial..tuh bocah kencang amat larinya!

Kayaknya perlu pake siasat nih buat nangkep dia..

"Aargghh!!" aku menjerit pura-pura jatuh.

Chocho langsung brenti lari dan menatapku panik.

Dia ngehampirin aku dengan tergesa-gesa.

"Kak Titi! Kak Titi!" dia memanggilku khawatir.

Aku pura-pura mejamin mataku sambil berbaring di lantai.

Chocho berlutut di dekatku.

Dia membungkukkan badannya, wajahnya nyaris bersentuhan dengan wajahku..

Gotcha!

Ku dekap tubuhnya erat-erat dan kubalikkan tubuhku.

Kini aku gantian nindih tubuh Chocho.

"Kak Titi!" protesnya manja.

Saat mulutnya terbuka gitu kumasukkan sebutir pil obat yang tadi dihindarinnya.

Dia berusaha memuntahkannya...tapi aku membungkamnya dengan tanganku.

Njirrr...bocah ini mo menggigit tanganku.

Dengan gemas aku membungkamnya pake bibirku.

Seketika Chocho berhenti memberontak...bahkan ga sadar ia menelan salivanya.

Glup.

Obat itupun ikut tertelan tanpa susah payah.

Akhirnya .... Aku tersenyum penuh kemenangan.

Tapi sedetik kemudian aku kaget saat Chocho gantian menindihku dan hendak mencium bibirku.

Aku berusaha berontak karena aku melihat dengan ekor mataku Mas Aro mendekati kami pake kursi rodanya.

Idih, jangan sampe dia mergokin Chocho mencium bibirku. Aku bisa dipecat lagi untuk kedua kalinya!

"Chocho...jangan tindih Kak Titikoma seperti itu! Dia bisa penyet seperti pindang!" tegur Mas Aro tegas.

Chocho tertegun...wajahnya berubah ketakutan, kek anak kecil yang ketauan abis berbuat nakal.

Jadi ga tega...

Kudorong lembut ia ke samping dan kutepuk pipinya lembut.

"Good boy...Chocho udah pinter minum obatnya!"

Mas Aro mendengus dingin ngedengar pembelaanku.

Di belakang Mas Aro kulihat Mas Alam perawat bisunya berdiri dengan wajah tertekan.