🌴🌴🏵️XANDER🏵️🌴🌴
Rumah terasa berbeda setelah adikku Chocho dan Titi dibawa pergi.
Seakan ada sesuatu yang kurang lengkap disini. Ada yang kosong di relung hatiku.
Aku merindukan mereka.
Mereka? Ya, bukan cuma Titi, tapi aku juga merasa kehilangan Chochoku.
Seakan tak pernah ada perseteruan diantara kami sebelum ini.
Kepergian mereka membuatku sadar bahwa aku masih mencintai mereka.Kemarin aku sudah menelpon Titi, dengan sikapnya yang hangat Titi menerima panggilanku. Kami berbincang selama setengah jam lebih seakan tak pernah ada masalah diantara kami sebelumnya.
Titi menanyakan tentang hantu di villa kuno kami. Ah, ada-ada saja dia! Tapi pembicaraan lewat telepon itu membuat kami kembali dekat.
Ganjalan didalam hatiku mulai berkurang.
Justru bersama Gladhys yang sering bikin aku dadaku sesak. Entah mengapa melihatnya sering membuatku kesal. Seperti sekarang ini, aku pulang kerja bukannya menyambutku dan melayaniku sebagai istri yang baik, dia malah asik dengan teman-teman kampusnya yang berkunjung ke rumah kami.
"Hai, Om," sapanya acuh tak acuh.
Dia melirikku sekilas, lalu kembali memusatkan perhatian pada teman-temannya.
"Uni, serius lo? Si dosen kampret itu kirim salam ke gue? Astagah!"
Dosen kampret siapa? Kenapa mendadak aku tak suka dengan dosen yang modusin mahasiswinya sendiri itu?! Begitu ya kelakuan dosen jaman now!
Aku mendengus dingin, hingga Gladhys menoleh heran padaku.
"Kenapa, Om? Kepanasan ya?"
"Gerah," jawabku singkat sembari melonggarkan dasiku.
Aku masuk kedalam kamar, dan memutuskan segera mandi untuk mendinginkan perasaanku. Berdekatan dengan Gladhys dan teman-temannya bikin aku tak nyaman.
Selesai mandi, aku keluar kamar dengan tujuan untuk mengisi perut.
Kubuka tudung saji, hanya ada sisa menu lauk tadi siang. Huh, sangat tak menggugah selera.
Aku mencari Gladhys, ingin menegurnya karena telah melalaikan suaminya demi melayani teman-temannya yang seperti benalu itu.
Kulihat istriku itu sudah rapi, ia telah berdandan cantik seperti akan keluar rumah.
"Hei, Glad. Lo gak mau ngajak Om elo yang ketjeh badai itu? Mayan kan, buat seger-segeran. Lagipula kali aja dia mau ngebayarin kita di club ntar!" Cetus seorang teman ceweknya yang berdandan menor seperti tante girang itu.
"Emang lo kira laki gue manisan apa? Buat seger-segeran. Eh, dia suka masam juga sih, ada cocok dikit lah jadi manisan!" Timpal Gladhys.
Kurang ajar. Dia menyamakan diriku dengan manisan. Kesannya murahan banget.
Aku berdeham untuk menandai kehadiranku. Mereka sontak menatapku rikuh.
"Om, dah lama disitu?" Tanya Gladhys.
"Baru saja. Kamu mau pergi?"
Aku menatap tajam Gladhys hingga dia jadi gugup.
"Eh, oh, iya. Ada tugas kelompok, iya kan teman-teman?"
Mata Gladhys menatap penuh permohonan pada teman-temannya. Mereka semua menunduk ketakutan karena pelototan mataku.
Hanya si banci yang sikapnya biasa saja. Dengan santai ia memeluk istriku sambil berceloteh,
KAMU SEDANG MEMBACA
24. My Baby (TAMAT)
Fiksi UmumTelah terbit NOVEL CETAK DAN EBOOKNYA.. #17 @8/09/19 #19 @7/09/19 #20 @7/08/19 #26 @ 20/04/19 #29 @16/01/19 # 78 @04)/01/19 # 86 @ 01/07/18 #89 @ 16/06/18 #90 @ 16/06/18 #143 @ 11/06/18 Menjadi Baby Sitter cowok cute 18 tahun kelakuan 8 tahun? Seru...