🍼 34 : Sweet day with Chocho 🍼

6.1K 649 363
                                    

🌴🌴🌴🌺 TITI 🌺🌴🌴🌴

Mestinya pagi ini kami pulang ke rumah, tapi Chocho merengek gak mau langsung pulang.

Dia pengin ngehabisin waktunya bersenang-senang dengan teman barunya sebelum pisahan.

"Kak Titi, ntar ya. Ntar ya. Pulang ntar. Chocho mau sama teman-teman dulu. Teman-teman baik. Teman-teman sayang," Chocho merengek sambil bergelendot manja di lenganku.

Duh, menggemaskan kan my baby ini. Aku mana bisa menolak permintaannya.

Kucubit kedua belah pipinya dan kugodain dia.

"Boleh, tapi mana ciumnya?" Aku menyodorkan pipi kananku.

Kalo tau hubungan kami mungkin orang-orang bakal mencemooh aku yang memperlakukan suami sendiri kek anak kecil.

Tapi gimana lagi? Aku suka kebablasan. Abis Chocho imut dan manja kayak balita gini.

Cupppp.

Bukannya mencium pipiku, ciuman Chocho justru singgah ke bibirku.

Terkadang heran juga, balitaku suka modus dengan tampang gak berdosanya.

Lihat, sekarang dia memegang bibirku dan mengecupnya berkali-kali.

"Sayang Kak Titi. Sayang banget. Sayang sekali. Pokoknya sayang."

"Enggak cinta?" Godaku.

"Cinta juga! Cinta seribu kali. Buktinya nanti malam."

Ini maksudnya apa? Ntar malam kita bercinta gitu?

Kalo begini Chocho dah menjelma jadi balita karbitan deh. Hehehe..

Kami dah mendekat sambil memandang lekat-lekat, ketika sesosok tubuh mungil berteriak,

"Chocho gak boleh cium lagi! Udah cium, lamar, sekarang nikah!"

What?! Ini anak yang kebanyakan nonton sinetron!

Belum tau aja sih dia kalo aku ama Chocho dah merit, seenaknya aja bocah ini nyuruh kami nikah! Hahahaha...

"Totok, tapi Chocho...Chocho dah .."

Aku menutup mulut Chocho dan tersenyum manis pada si bocah yang dah keracunan sinetron ini.

"Totok, apa kamu punya usul bagaimana kami nikahnya? Kakak gak punya gambaran sama sekali!"

Bocah berusia delapan tahun itu mengerutkan dahinya kayak sedang berpikir keras.

Aku berusaha menahan tawa ngeliat keseriusannya. Astagah! Lagaknya kayak orang tua yang mau nikahin anaknya tapi gak punya biaya..

"Aha! Chocho, Totok punya ide. Chocho dan Kak Titi nikah disini aja, gratis!" Anak itu berteriak penuh semangat.

Sebentar saja dia dah sibuk merancang pernikahanku bersama kru ciliknya.
Amboi mereka terlibat serius banget dan amat antusias.

Termasuk Chocho!

"Chocho betulan mo nikah disini?"tanyaku menggoda.

Dia mengangguk dengan mata berbinar-binar.

"Iya Kak Titi. Biar ada pesta! Bersama teman-teman baik! Kita gak pernah punya pesta."

Aku tercenung.

Sepanjang hidupnya Chocho emang gak pernah dipestain didepan umum. Boro-boro begitu, keberadaannya aja disembunyiin kok!

Saat kami merit pun cuma tanda tangan dan makan-makan bersama keluarga. Keluarga yang dingin menyambut pernikahan kami!

Jadi wajar bila ia terseret antusiasme anak-anak panti asuhan ini.

24. My Baby (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang