Taemi melepaskan cincin pemberian dari Jihoon dan meletakkannya di atas meja.
"Mari kita putus" kata Taemi.
"Putus?" tanya Jihoon.
"Iya, putus. Aku rasa tidak ada alasan lagi buat kita sama2. Aku itu nggak pantas buat kamu, aku nggak bisa kasih kamu apa2. Mending kamu dengan Yhunsoo aja, dia juga suka sama kamu dan yang lebih penting lagi, dia juga bakalan kasih apa aja yang kamu mau" jawab Taemi panjang lebar.
"Maksud kamu sebenarnya apa sih?" tanya Jihoon.
"Ya jelaskan itu maksudku. Dengan Yhunsoo kamu bisa lakuin apa aja seperti pasangan kekasih lainnya, mau ciuman, pelukan, atau lebih dari itu dia bisa ngasih semuanya. Tapi aku nggak bisa. Kamu nggak bisa ngerasain apa yang seharusnya sepasang kekasih lakukan, kalau kamu sama aku. Aku bisa apa coba? Ak.. aku.." kata2 Taemi terputus karena Jihoon terlanjur berbicara.
"Yakk!! Taemi-ya.. Aku nggak pernah nuntut apapun dari kamu. Aku nggak apa2 kalau kamu nggak bisa ngasih apa2 ke aku seperti orang lain. Aku pacaran sama kamu itu karena aku cinta sama kamu. Aku terima kamu apa adanya, bukan karena ada apanya" jawab Jihoon yang tak kalah panjang.
"Cinta? Kalau kamu cinta sama aku kenapa kamu ciuman sama Yhunsoo?" teriak Taemi.
"Aku kan udah bilang dari awal. Itu cuma salah paham" jawab Jihoon.
Si sela2 pembicaraan sepasang kekasih ini, datanglah seorang cewek yang tak asing bagi mereka.
"Taemi-ya. Kenapa kamu ada disini??
Oh!! Ada Jihoon juga. Kalian lagi keluar bareng ya?" tanya Yhunsoo yang datang entah dari mana.Tidak ada jawaban apa2 yang keluar dari mulut sepasang kekasih ini. Taemi sudah merasa sangat marah dan air matanya seperti tidak bisa ia bendung lagi.
"Jihoon-ssi bagaimana dengan tawaranku malam itu? Kamu pasti sukakan denganku? O iya, bibirmu manis tau nggak, aku sangat menyukainya" kata Yhunsoo didepan Jihoon dengan Taemi.
"Hah!! Bagaimana bisa kalian membicarakan ini di depanku" kata Taemi kesal dan pergi meninggalkan caffe itu.
"Taemi, Taemi-ya.." panggil jihoon.
Jihoon segera berdiri untuk mengejar Taemi yang pergi meninggalkan mereka. Jihoon tau sekali, pasti Taemi sangat kecewa dengannya. Di tambah lagi dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Yhunsoo yang pasti sangat menyakiti hati Taemi.
Tapi sayangnya Yhunsoo menahan tangan Jihoon agar Jihoon tidak mengejar Taemi.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku Jihoon" kata Yhunsoo.
"Kamu pasti sudah gila, berani2nya kamu muncul di hadapanku dalam situasi seperti ini" kata Jihoon sambil meninggalkan Yhunsoo.
Jihoon keluar dari caffe itu dan segera mencari kekasihnya. Tapi, lagi2 dia terlambat. Ia tidak bisa menemukan keberadaan kekasihnya tsb.
Dan pada akhirnya masalah yang mereka hadapi tak kunjung terselesaikan. Hari2 berlalu dengan cepatnya. Mereka tidak pernah saling berkomunikasi lagi.
[DI RUMAH SEUNGWOO]
"Jihoon, lu sama Taemi bagaimana?" tanya Jaehwan.
"Nggak tau. Gue aja bingung sama hubungan gue sendiri" jawab Jihoon malas
"Kenapa lu diam aja kayak gini? Tanyainlah sama dia. Masa lu mau di gantungin kayak gini" lanjut Jaehwan.
"Gimana mau nanya sama dia. Dianya aja ngilang nggak tau kemana. Kayak orang di telan bumi aja, nggak ada beritanya" jawab jihoon lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (운명)
FanfictionKisah seorang wanita yang di tinggalkan oleh kekasihnya, kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan seorang lelaki yang ternyata adalah takdirnya. Tetapi, sebuah rahasia wanita ini yang membuat mereka menjadi berpisah. Apakah rahasia tersebut? Dan...