Jihoon kembali mengendarai sepedanya dan mereka segera menuju tempat biasanya.
"Aku rindu sekali dengan tempat ini" kata Taemi.
"Hm, aku juga" balas Jihoon.
"Hoon-ah.. Apa setelah aku tidak ada nanti kamu akan tetap datang kesini?" Tanya Taemi.
"Tentu saja. Tapi kamu tidak akan pergi kemana2. Kamu akan bersamaku sampai nanti" jawab Jihoon.
"Apa rencanamu kedepannya?" Tanya Taemi lagi.
"Aku akan menikahimu dan hidup bahagia bersamamu dan anak kita nanti selamanya" jawab Jihoon sambil tersenyum.
"Bagaimana kalau aku tidak mau?" tanya Taemi.
"Aku akan menunggumu sampai kamu akan menerimaku nantinya" kata Jihoon "So, will you marry me?"
Taemi tertegun mendengar lamaran Jihoon.
"Ne? Kamu melamarku?" Tanya Taemi.
"Tentu saja. Aku harap kamu akan menerimanya" kata Jihoon.
"Tapi… Hidupku tidak akan lama lagi Jihoon-ah" kata Taemi.
"Aku tidak peduli tentang hal itu. Aku hanya ingin bersamamu dan menghabiskan waktu bersamamu sampai nanti. Jadi apa kamu menerima lamaranku?" tanya Jihoon.
"Tentu saja. Iya aku mau" jawab Taemi sambil menangis terharu.
"Tadaa… Aku ingin memberimu sebuah cincin, tapi kamu sudah mempunyainya. Jadi aku belikan kalung ini untukmu" kata Jihoon sambil memakaikannya pada Taemi.
"Hoon-ah" Kata Taemi sambil berjongkok dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kenapa? kenapa menangis?" tanya Jihoon.
"Hiikk… Hoon-ah~ aku tidak ingin mati, aku tidak mau… Ini sungguh tidak adil bagiku… hiikk… hikk… Aku tidak mau hoon-ah, aku tidak mau mati sekarang…" kata Taemi dengan tangisnya sambil memukul dada Jihoon perlahan.
Jihoon menahan tangan Taemi dan membawanya dalam pelukan.
"Hentikan! Jangan khawatir, aku akan membantumu untuk sembuh. Kamu tidak akan mati, kamu akan selalu bersamaku. Jadi berhentilah menangis" kata Jihoon.
"Hoon-ah~ Hiikk… hikk… Hoon-ah~" panggil Taemi yang masih menangis.
"Tenanglah… Aku akan menjagamu" jawab Jihoon yang perlahan air matanya juga mulai jatuh.
[DI RS]
"Bagaimana kencannya tadi?" tanya Daniel.
"Sangat menyenangkan 😊" jawab Taemi.
"Sepertinya terjadi hal baik hari ini. Adikku tidak berhenti senyum2 dari tadi" goda Daniel.
"Geurom… Jihoon melamarku hari ini" kata Taemi.
"Mwo?" kaget Daniel.
"Waeyo? Oppa nggak suka?" tanya Taemi.
"Bukan itu. Oppa hanya tidak menyangka saja" kata Daniel.
"Aku juga oppa" kata Daniel.
"Jadi kamu jawab apa? Kamu terima?" tanya Daniel.
"Ya tentu saja aku terima. Bagaimana aku bisa menolaknya" jawab Taemi.
"Sudah oppa duga" kata Daniel.
"Oppa nggak setuju?" tanya Taemi balik.
"Hmmm" pikir Daniel.
"Beneran oppa nggak ngerestui kami?" tanya Taemi.
"Bagaimana oppa tidaa merestui kalian. Kamunya aja senangnya kelewatan tadi, ya pasti oppa setuju" jawab Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (운명)
FanfictionKisah seorang wanita yang di tinggalkan oleh kekasihnya, kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan seorang lelaki yang ternyata adalah takdirnya. Tetapi, sebuah rahasia wanita ini yang membuat mereka menjadi berpisah. Apakah rahasia tersebut? Dan...