14. Janji

152 24 65
                                    

"Iya 29 maret lah. Emangnya kenapa? Kenapa lu kaget sampai segitunya?" tanya Jaehwan.

"Aaagghhh kenapa gue bisa lupa kayak gini. Udah ya gue cabut dulu" kata Jihoon dan pergi dari sana.

"Makin lama makin aneh aja tu anak. Udah bicaranya yang nggak jelas, apa lagi kelakuannya" kata Seungwoo.

[DI JALAN]

"Aku hampir aja lupa hari penting ini," kata Jihoon dalam hati.

"Aku tidak yakin dia akan datang ketempat yang kami janjikan dulu. Akankah aku dapat bertemu dengannya lagi?" tanya Jihoon dalam hati kepada dirinya sendiri.

[DI TOKO BUNGA]

"Selamat datang," kata penjual bunga tsb. "Bunga apa yang sedang anda cari tuan"

"Hmm, aku juga tidak tau. Tunggu aku lihat2 dulu" jawab Jihoon.

"Baiklah. Bagaimana bunga ini saja?" tanya penjual bunga itu.

 Bagaimana bunga ini saja?" tanya penjual bunga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang ini juga bagus. Bagaimana menurut anda tuan?" tanya penjual bunga itu lagi.

 Bagaimana menurut anda tuan?" tanya penjual bunga itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm, aku rasa itu terlalu berlebihan. 😅" jawab Jihoon.

"Apa anda membelinya untuk kekasih anda?" tanya penjual bunga itu.

"Bukan. Aku mencari bunga untuk dibawakan ke suatu tempat saja." jawab Jihoon.

"Oh! Ada mawar," kata Jihoon dan kemudian mengambil mawar itu.

"Oh! Ada mawar," kata Jihoon dan kemudian mengambil mawar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny (운명)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang