01

25.3K 1.6K 57
                                    

Jimin merutuki nasib sialnya pagi ini. Pria bertubuh mungil itu berlari mengejar ketertinggalannya akan bus yang melaju untuk membawanya tiba di kantor. Oh, Jimin ingin mati saja rasanya.

Setiba di kantor pun, kutukan itu tak ada habisnya. Pria itu melupakan satu fakta tentang sosok direktur muda yang hadir untuk mengisi kekosongan jabatan dari bos sebelumnya. Dan, yang paling mencengangkan adalah pria itu lebih muda dua tahun dari Jimin. Gosh, dia bahkan berani bertingkah tanpa etika begitu.

"Siapa namamu?" ketusnya saat melihat sosok Jimin baru tiba di pintu utama dengan sibuk mengatur nafas. Karyawan lain terlihat membungkuk disepanjang pintu masuk, tanpa mau repot melirik Jimin yang akan dimarahi habis-habisan oleh si bos baru.

Jimin menarik nafas, lalu menjawab dengan setenang mungkin. "Park Jimin," jawabnya yang dihadiahi dengusan sinis oleh Jungkook.

"Oh, lihat! Si pendek ini bahkan berani datang terlambat dihadapanku benar-benar luar biasa," katanya yang penuh akan sindiran.

Jimin menundukan kepalanya. Well, dia sudah dipermalukan di depan banyak orang sekarang. Belum lagi mengingat fakta jika pria arogan di hadapannya ini dua tahun lebih muda darinya.

"Semuanya! Aku rasa kalian dapat mengerti dengan apa yang kukatakan. Jangan jadikan si pendek ini sebagai acuan. Oke?" Lalu pria berwajah pongah itu melenggang begitu saja tanpa mau repot untuk memperkenalkan dirinya sebagai direktur baru. Benar-benar tidak ada tata kramanya sama sekali.

Sepeninggalan sang direktur baru, karyawan lain mulai menegakan kembali tubuhnya──Beberapa bahkan mengelus pinggang mereka yang terasa sakit──salah satunya berjalan mendekat pada sosok Jimin yang masih tak bergeming ditempat.

"Jim?"

Namanya Kim Taehyung.

Rekan kerja Jimin selama hampir tiga tahun lamanya bekerja disini. Dan, pria bermarga Kim itu cukup tahu fakta akan Jimin yang begitu kentara menahan emosinya.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya lembut sembari mengelus surai berwarna cokelat terang itu. Jimin mengangguk pelan, kemudian mulai menampilkan senyuman seindah bulan sabit miliknya.

Dan, Taehyung tak bisa menampik betapa menggemaskan teman seperjuangannya ini.

Jimin dengan tubuh berperawakan kecil, senyum seindah bulan sabit, dan surai cokelat terang yang begitu terlihat sempurna. Heol, padahal itu terkesan biasa saja malah. Tapi, Jimin itu punya karisma sendiri, itu menurut Taehyung.

×

×

×

Terhitung sudah beberapa bulan sejak perusahaan Jimin dipimpin oleh direktur muda nan arogan itu. Tidak ada yang berubah, semuanya mengalir dengan begitu tenang sebelum direktur gila itu mengusik kehidupan damai seorang Park Jimin.

Jimin tidak mengerti, sungguh. Apa yang salah dengannya, hingga sang direktur selalu memberikan sindiran pada Jimin ketika rapat. Gosh, itu bukan hanya sekali. Berulang kali malahan, dan Jimin tidak punya banyak kesabaran untuk itu.

Kali ini, Sekretaris Ahn──Wanita cantik yang sudah beberapa tahun jadi sekretaris di perusahaan ini──datang menghampiri meja kerja Jimin.

Pemuda Park itu akan bersiap pulang, sebelum namanya dipanggil dengan begitu anggun.

"Jim?"

Pekerjaannya dalam menyusun beberapa berkas pun harus terhenti. Beberapa karyawan lain sudah sepenuhnya pulang, termasuk juga Kim Taehyung. Jadi, hanya ada mereka berdua di ruangan Jimin dalam suasana kelewat canggung.

The Starry Night [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang