02

13.6K 1.4K 139
                                    

Pekerjaan Jimin sudah selesai sejak beberapa menit yang lalu. Kini, pemuda mungil itu tengah sibuk melamun di meja kerjanya. Membuat Taehyung yang berada tak jauh darinya dilanda rasa penasaran.

Oh, Jimin biasanya selalu menceritakan apapun yang terjadi pada Taehyung. Keduanya menjadi dekat saat berada didivisi yang sama. Seringkali menghabiskan waktu bersama, membuat Taehyung hafal betul dengan segala sikap Jimin.

"Kau tampak aneh," katanya tanpa menatap Jimin. Pemuda Kim itu tengah sibuk membuat laporan mengenai beberapa restoran milik perusahaan yang tersebar luas di Korea Selatan.

JW group bergerak disegala bidang. Mulai dari restoran, kosmetik, dan beberapa hotel mewah lainnya. Untuk Jimin dan Taehyung kebagian tugas sebagai tim yang memperkenalkan kualitas perusahaan ini pada khalayak banyak.

Dan baru-baru ini, si direktur utama memikirkan ide untuk membuat asuransi. Ya, hitung-hitung memperluas bidang yang digeluti perusahaan ini.

"Apa Jungkook mengganggumu?" alis Jimin terangkat dengan raut penuh tanda tanya. "Siapa Jungkook?" dan Taehyung hanya bisa menghela nafas panjang dalam menghadapi kepolosan temannya ini.

Sungguh, ini sudah beberapa bulan sejak Jungkook mengambil alih kepemimpinan perusahaan, tapi Jimin belum juga mengetahui identitas sang bos muda itu. Benar-benar.

"Direktur baru itu, Jim." Taehyung menjawab malas yang dihadiahi anggukan tak bersemangat oleh Jimin. "Jadi, bajingan itu namanya Jungkook."

Suara Jimin terdengar hingga keseluruh penjuru ruangan. Dan, Taehyung tak bisa memberikan reaksi apapun, ketika melihat objek pembicaraan berdiri dibelakang Jimin. Lengkap dengan wajah pongahnya tentu saja.

"Dia itu terlalu besar kepala hanya karena lebih muda dari kita. Lihat saja nanti, aku yakin dia tidak akan menikah sepanjang hidupnya."

Celotehan Jimin tak bisa dihindari sama sekali. Dan Taehyung tak punya solusi untuk membantu sahabat bodohnya satu ini.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Jimin penasaran. Taehyung hanya bungkam, merutuki betapa idiotnya pria mungil ini.

Tak ada jawaban dari Taehyung membuat Jimin mendengus kesal. Ia berniat berbalik guna membuat kopi atau membeli minuman kaleng lainnya, sebelum suara bariton itu menyapa indera pendengarannya.

"Park Jimin?"

Sial.

Dan bibir Jimin hanya bisa terkunci rapat.

"Ikut aku."

×

×

×

"Kenapa kita kesini?" Jimin bertanya ketus saat Jungkook baru saja memarkirkan mobil hitamnya disebuah cafe.

Manik hitam Jungkook menatap jimin lekat-lekat. "Kau bodoh atau apa? Tentu saja kita kesini untuk makan siang. Dasar otak udang," balas Jungkook penuh akan olokan terhadap Jimin.

Oh, sialan. Jimin ingin mati saja rasanya. Dia tak mengerti, kenapa bisa punya bos sejelek ini. Bukan hanya wajahnya, tapi tingkahnya benar-benar tidak manusiawi bagi Jimin.

Baiklah, Jimin akan ceritakan secara singkat. Kekejaman seorang Jeon Jungkook sebagai penguasa baru selama beberapa bulan ini.

Dimulai dari sosok si mungil yang dijadikan sebagai pesuruh oleh Jungkook. Pagi itu, Jimin mendapatkan pesan dari Jeon Jungkook ketika dia baru saja membuka matanya.

The Starry Night [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang