Budayakan Vote sebelum membaca yah! Jangan pernah bosen nunggu kelanjutan TFMW okay?
***
Setelah seminggu lebih Vanya di rawat inap, akhirnya ia pun diperbolehkan oleh dokter untuk pulang, keesokan harinya Vanya pun kembali beraktivitas seperti sedia kala
Saat ini Vanya tengah sibuk di ruang ekskul musik ditemani oleh kelima cowok ganteng tentunya, dan jangan lupakan dua cewek terpenting bagi Vanya
Vanya nampak tak menghiraukan keberadaan tujuh orang yang tengah menatapnya kagum, ia membayangkan bahwa dirinya tengah sendirian diruangan ini saja
Dimas selaku ketua ekskul musik pun nampak kagum melihat kemantapan Vanya dalam bermain gitar, walaupun mata dan telinganya berada di Vanya, tetapi pikirannya melayang pada Retta yang hari ini tampak sangat cantik. Walaupun Retta sudah sembuh dan kakinya tidak di gips lagi, tetapi dokter tetap melarangnya untuk tampil diacara sekolah esok harinya. Dokter ingin kaki Retta sembuh dengan total, agar tak terjadi kelumpuhan akibat terlalu dipaksakan
Hari ini semua siswa diperbolehkan memakai pakaian bebas, sebab persiapan ulang tahun sekolah diadakan pada hari ini
Para anggota osis pun mulai terlihat sangat sibuk mempersiapkan jalannya acara besok hari, dan bagi para anak-anak ekskul diharapkan mempermantap latihannya agar besok berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan masing-masing
Setelah selesai bernyanyi, Vanya pun menatap ke arah Dimas yang tengah menatapnya,"Gimana Kak? Udah mantap belom?"tanya Vanya meminta pendapat Dimas
Namun pikiran Dimas masih tertuju pada Retta yang terlihat sangat berbeda pada hari ini
"Kak?"panggil Vanya yang akhirnya membuat Dimas kembali pada alam sadarnya
Dimas pun menatap ke arah Vanya dengan tampang konyolnya ,"Gimana Kak?"tanya Vanya sekali lagi, Dimas yang tak tahu apa yang dibicarakan Vanya sebelumnya pun nampak berpikir untuk menjawab
Akhirnya Dimas pun menemukan jawaban yang pas atas pertanyaan Vanya,"Cantik kok, kakak kamu cantik hari ini,"ucap Dimas seraya memamerkan senyumannya
Membuat orang-orang yang berada di ruangan tersebut pun nampak saling menatap satu sama lain dengan tatapan menggoda, sedangkan Retta yang dipuji secara langsung oleh Dimas pun nampak merona
"Oh jadi ini yang buat lu melamun ke arah Vanya tapi pikirannya ke Retta,"sindir Adit secara halus,"Pinter banget yah lu sempak, liatin Vanya tapi diam-diam pikirin Retta. Dasar sempak younglex, bisanya ajah ngeles kayak bajaj. Apa susahnya sih ngomong kalau hari ini lo cantik banget Ret"lanjut Adit bernada menyindir ke arah Dimas
Dimas yang mengetahui bahwa jawabannya salah pun nampak menunduk merutuki kebodohan mulutnya
Bodoh, bodoh, bodoh. Ketahuan kan lo pikirin Retta batin Dimas yang tak henti-hentinya menyalahkan kecerobahannya barusan
"Kalau mau muji yah langsung ajah, nggak usah pakai perantara kali,"sindir Wahyu yang membuat hati Dimas tertohok oleh perkataannya
"Vanya hari ini kamu cantik banget deh, gitu!"ucap Daffa yang berniat memuji Vanya namun tertutupi sebab matanya menatap ke arah Dimas berniat menyindir Dimas sekaligus memuji Vanya
Yang penting gue udah bilang Vanya cantik walaupun tertutupi oleh sindiran yang gue layangkan ke Dimas batin Daffa seraya bernapas dengan sedikit kecewa
"Ketahuan kan kalau Kakak fokusnya ke Kak Retta, bukannya ke Vanya,"goda Kaila yang mampu membuat Dimas ingin melenyapkan dirinya dari hadapan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFA
Teen FictionNamanya Daffa, cowok kasar yg diam diam jatuh hati kepada seorang gadis cupu bernama Vanya. Daffa merupakan ketua dari geng the real one. Mereka merupakan sekelompok cowok famous disekolahannya yg diketuai oleh Daffa sendiri. Daffa bukanlah orang se...