5. Disturbance

6.3K 773 48
                                    

.


.

.


Be Mine


.


.


.










Setelah insiden tadi, Taehyung segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari kantin itu. Tujuan utamanya adalah pergi ke toilet. Namun sebelum kesana Taehyung mengambil baju yang ada di lokernya. Taehyung mencuci rambutnya yang terasa lengket akibat jus jeruk yang ditumpahkan oleh beberapa murid dan salah satunya Taeyong yang Taehyung baca di nametagnya. Taehyung memandang kesal tubuh Tan nya yang kini memerah akibat ketumpahan ramen panas yang dibelinya. Taehyung bersyukur bahwa kulitnya tidak melepuh.


Taehyung merasakan penderitaan yang dirasakan oleh murid-murid yang biasa dia perlakukan seperti ini. Mungkin ini belum seberapa dari yang terima oleh teman-temannya. Bahkan dia hampir membuat beberapa nyawa lepas akibat perbuatannya.


Mengingat itu tak sengaja membuat mata Taehyung basah. Taehyung yang kemarin bukan seperti dirinya sendiri. Hanya karena banyak yang menyukai dan pertemanan yang luas juga membuat Taehyung seperti ini. Taehyung juga sering membuat kedua orangtuanya susah bahkan menangis. Mata Taehyung semakin basah. Taehyung mengambil air dan membasuh wajahnya. Kemudian cepat-cepat memakai seragamnya. Kemudian berlalu dari kamar mandi untuk menuju kelasnya. Taehyung memainkan jemarinya dan berjalan menunduk. Semua orang menatap jijik padanya bahkan ada orang yang membicarakannya terang-terangan. Taehyung mengacuhkan semuanya. Tetap terus berjalan dengan pandangan menunduk dan memainkan jemarinya. Sesekali menatap kearah depan agar bisa tidak tertabrak lagi.


Bel masuk sudah berbunyi. Taehyung duduk dibangkunya dengan khawatir karena bangku yang disebelahnya sudah terisi. Taehyung tahu bahwa dia adalah salah satu dari gerombolan siswa yang suka membully. Meskipun dia tidak melihat secara langsung bagaimana aksi dari siswa pucat ini.


Taehyung tampak terkejut dengan senggolan dari orang yang disebelahnya. Taehyung menoleh dan mendapati sebuah plastik putih yang berada dibawah dekat dengan pahanya. Kemudian memandang orang itu dengan heran. Tangannya memberikan sesuatu tapi pandangannya mengarah ke jendela. Taehyung kembali teralihkan oleh gerakan cepat siswa pucat itu. Taehyung mengambilnya dan melihat isi dari plastik itu. Sekotak salep dan selembar kertas. Taehyung memasukkan obat itu kedalam lacinya dan membuka kertas itu.


-Pakai salep itu. Tubuhmu memerahkan?
Makanlah di atap jangan dikantin jika kau tidak ingin menerima seperti tadi.-


Taehyung mengeryit heran. Bukankah dia salah satu dari manusia kurang kerjaan itu. Tapi kenapa perilakunya seperti ini?


Taehyung kembali acuh dengan hal itu. Kembali mendengarkan guru berbicara didepan. Menerangkan pelajaran yang bahkan sudah dia kuasai. Taehyung itu pintar. Bahkan disekolahnya dulu dia adalah murid kesayangan Guru meskipun kenakalannya melewati batas.















Sedangkan dikelas lain sedang tertawa bahagia karena mainannya bertambah. Ya meskipun kejadian dikantin tadi cukup menyenangkan namun tetap saja itu kurang untuk mereka. Karena melihat orang lemah seperti mereka itu menderita adalah kesenangan sendiri bagi mereka. Seperti sekarang mereka menyiksa seorang anak dari kalangan rendah dan sangat memuakkan bagi mereka. Kebetulan mangsa mereka hari ini adalah seorang wanita.

Be Mine | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang