March 20th - April 15th

602 47 9
                                    

20 Maret.

Yuri kini berdiri duduk tepat di depan Kyuhyun. Kedua mata mereka saling menatap satu sama lain dengan lekat dan dalam. Pertanyaan Yuri mengenai seberapa pantaskah dirinya menjadi sosok calon istri untuk Kyuhyun membuat pria itu terasa sakit hatinya. Mendengar itu, terasa seperti Yuri menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi kepadanya.

"Kwon Yuri.."

Pria itu bangkit dari kursinya, begitu pula dengan Yuri. Pria itu lalu langsung memeluk Yuri erat. "Karena aku sama sepertimu. Aku tidak sesuci yang kau kira. Kau tahu aku suka bermain perempuan setiap malamnya. Aku selalu bersama wanita yang berbeda setiap malamnya. Tidak ada yang sempurna. Kau, aku. Tidak seperti itu," bisik Kyuhyun.

Wanita dengan celana pendek itu tersenyum dalam diam, terharu mendengar jawaban Kyuhyun yang membuatnya merasa sangat nyaman, jauh dibandingkan perasaan sebelumnya. Yuri lalu memundurkan kepalanya, menatap Kyuhyun bahagia.

"Bagaimana jawabanmu, Yuri?" tanya Kyuhyun penuh harap. Takut dirinya menjadi korban penolakan dari Yuri yang kini berada di depannya. Dengan perlahan, Yuri menganggukkan kepalanya, menandakan dirinya mau untuk menghabiskan waktu bersama Kyuhyun hingga sisa hidupnya nanti.

Ciuman di bibir kemudian menjadi rasa dari kebahagiaan dua insan itu. Ciuman romantis dengan pemandangan yang selalu diinginkan baik Yuri dan Kyuhyun.

"Aku mencintaimu. Berjanjilah kepadaku.." ucap Yuri sambil mendongak menatap Kyuhyun. Pria itu menaikkan alisnya. "Apa itu?" tanya Kyuhyun lembut.

"Tidak akan membuatku bosan,"

"Lalu?"

"Tidak akan membuatku sedih,"

"Lalu?"

"Kau tahu sisanya,"

Kyuhyun tersenyum. Melihat pelayan sudah menghidangkan makan malam mereka, membuat kegiatan romantis dan bahagia itu tertunda untuk beberapa menit, sebelum mereka kembali berpelukan bersama menikmati hari.

###

Keesokan harinya, kedua pasangan yang akan menikah dalam hitungan bulan itu menunjukkan kemesraan mereka di atas kapal, mengundang pertanyaan penasaran dari banyak orang. Donghae, tentu saja tidak melewatkan berita mengenai kedua orang yang semakin hari semakin lekat tak terpisahkan itu.

Di sisi lain ia masih ingin memiliki Yuri.

Namun, di sisi lain, apa yang Kyuhyun katakan kepadanya memang benar.

"Kau bajingan yang tidak mempunyai hati, Donghae. Kau pikir Yuri wanita yang kau mainkan dengan mudah? Dia tidak merayumu. Dia tidak menggunakanmu untuk mesin uangnya. Dia bahkan menganggapmu tulus sebagai sahabat dan kan menghancurkannya dalam sehari, hingga ia harus seperti ini dan membawa rasa malu seumur hidup. Kau memang sudah gila,"

Ucapan Kyuhyun terngiang-ngiang di telinga Donghae, membuat pria itu tidak dapat fokus bekerja di ruangannya. Hari sudah sore dan restauran terlihat ramai dengan tamu malam ini. Anak-anak berenang sedangkan orang tua mereka ada yang mengawasi, ikut berenang, atau bahkan di dalam kabin sibuk sendiri.

Suara dentingan sendok yang dipukul pelan ke gelas memancing perhatian seluruh isi restauran ke sumber suara. Kyuhyun berdiri di tengah-tengah restauran dan tersenyum senang.

"Hari ini, aku dengan senang hati mengumumkan pertunanganku dengn dr. Kwon kemarin di sebuah kafe dekat Buckingham Palace dan akan menikah setelah tur kapal ini selesai," ucapnya lantang sambil meraih tangan Yuri untuk ikut berdiri di sampingnya. Wanita itu tersenyum kecil ke seluruh tamu ketika riuh dan tepuk tangan terdengar.

Love Never DiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang