Prolog

157 8 0
                                    

April menenggelamkan wajahnya diatas meja. Ya tidak biasanya April si cerewet dan selalu ceria saat bersama ke dua sahabatnya itu,kini April lebih memilih diam di kelas saat seisi kelas XI Ipa 3 berhamburan keluar menuju kantin. Bahkan Fara dan Roby pun tidak tahu apa penyebab mood nya April down drastis hari ini.

"Pril lo kenapa sih?gara gara nggak ketemu sama doi ya?ngaku aja lo? haha" Roby si jago makan diiringi tawa pedasnya

"Eh Rob lo seharusnya tau kalo si April lagi gak mood" Bentak Fara sambil mengelus rambut panjang April

Tapi si topik pembicaraan masih saja diam membisu di atas meja. Tidurkah?.
"Haelah gue juga tau makannya gue coba hibur si prili" Elak Roby sambil memajukan bibirnya

"Jangan pake ngomporin juga tau gak sihh" Fara mendorong bahu Roby. Tapi Roby yang body nya agak lebar tidak tergoyahkan oleh dorongan si Fara

Lo berdua tauk gak sih isi hati gue?mood gue langsung naik cuman liat kalian berdua terus berantem.Batin April

April menggeser tubuhnya dan mulai mengangkat kepalanya,membuat rambut panjangnya menutupi wajahnya

"Oi Pril lo dandanan nya jangan gitu keleus kaya kunti tau gak?" Canda Fara sambil menunjukan ekspresi ketakutan diiringi Roby yang tertawa terbahak bahak

April menggulung rambut nya keatas. Matanya bergerak ke atas seolah melihat rambutnya yang sedang digulung. Selesai

"Heh lo mau denger isi hati gue gak?" April memajukan kursinya agar lebih nyaman. Disebelahnya ada Fara yang sudah siap mendengarkan, dan di depan nya ada Roby yang menunjukan muka serius padahal sih ada bau bau canda gitu

"Oke kalean udah pada siap nih dengerin yang anget anget. Buka kupingnya lebar lebar ya.Haaaaa" April menarik nafasnya panjang dan mengembuskannya kasar. Hingga April mulai membuka mulutnya

Back
April sedang memainkan ponselnya menselonjorkan kaki nya di atas kasur. Hingga April merasa terganggu terdengar suara bising dari arah dapur. Karena April penasaran ada aktifitas apa tikus hingga memunculkan suara bising?. April pun berjalan ke dapur. Mata April membulat mulutnya ternganga.

"Ehh Pril sini ada Nenek sama Lisa ayo nak" Ucap Ratih yang adalah Mamanya April melambaikan tangannya ke April

April melihat ada wanita paruh baya tersenyum sambil memeluk bahu gadis sebaya dengan April.Nenek and Lisa.

April tidak bisa menolak hingga akhirnya April berjalan ke arah nenek dan lisa. April menyalami Nenek dan memberikan senyum tipisnya ke arah Lisa, Lisa pun membalasnya.

"Nak April kamu jangan terlalu banyak main ponsel lebih baik kamu terus membaca buku hafalkan rumus rumus tirulah Lisa ia baru saja memenangkan olimpiade fisika hebat kan jadi nenek pengen kamu terus jadi polwan nanti nenek akan cari universitas yang bag-" Selalu saja seperti ini Nenek terus saja membandingkan antara April dengan Lisa. April bosan. April tidak suka. April tidak ingin menjadi polwan. April mempunya cita cita sendiri. Dokter.

"Nek cukup april gak niat sama polwan April punya cita cita sendiri nek" Potong April cepat sambil berusaha membangun benteng kekuatan air matanya. April tidak ingin terlihat lemah di depan nenek nya dan Lisa

"Tapi Nak kamu itu harus jadi polwan agar bisa seperti tante kamu dia sukses" Nenek lagi lagi menguras emosi April

"Sudah lah Nek April mempunyai cita cita sendiri biarkan April membuktikan nya" Mama berusaha untuk mencegah kekeras kepalaan neneknya

"Kamu juga sama seharusnya kamu dukung anak kamu agar jadi polwan" Ucap Nenek sambil menunjukan wajah sangar nya

"Nek nanti April akan membuktikan April tidak serendah apa yang nenek lihat April pasti bisa April akan mendapatkan nila yang memuaskan April juga bisa meraih cita cita april sendiri dokter" Suara April meninggi dan sengaja menekan kan pada kata dokter.

April pun segera berlari ke kamar. Saat ini April harus mencerna kembali kata katanya. April pasti bisa April pasti bisa

"Wat de???Nenek lo masih aja maksa buat jadiin lo jadi polwan?" Tanya Roby antusias

"Masih aja heh lo nanya kan gue udah ceritain" April memutar bola matanya jengah

"Heh sorry sorry" Roby cengengesan. Berbeda dengan Roby Fara terlihat seperti memikirkan sesuatu. Sejak April menceritakan semuanya Fara yang paling serius,tidak terdengar Fara membuka mulutnya,Fara benar benar menyimak apa yang diceritakan April

"Heh Far ada pendapat nggak" April menyenggol tangan Fara

"Adasih tapi biarkan gue mikirin kembali gue pasti bakal ada disamping lo lo harus kuat and sabar okey baby" Fara mencolek dagu April sambil memperlihatkan gigi yang tersusun rapih

"Heh gue bukan sambelll" Pekik April sambil mengusap bekas colekan Fara

"Gue juga bakal ada disamping lo kok" Roby mengangguk nggangguk untuk meyakinkan

April tersenyum haru. Sungguh April bahagia mempunyai sahabay seperti Roby dan Fara.Pasti.
.
Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.Kelas April pun sudah sepi,hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang di depan koridor.April,Fara dan Roby masih menetap di dalam kelas.Mereka membicarakan misi April

"Pril gimana kalau lo ikutan aja bimbel les kea gitu"Roby menepuk pelan bahu April.
"Iya,mungkin itu bisa,tapi gue gak mau ada keluarga gue yang tau soal misi gue,gue bakalan seneng kalo keluarga gue yang bakalan tau kalo gue udah berhasil,termasuk abang gue" April menghela nafasnya. Ia menundukan kepalanya.
"Honey,terus lo mau berhasil gimana?belajar sendiri?hah" Tanya Fara antusias
"Iya,mungkin"Lagi lagi April menghela nafasnya kasar
"Udah deh,kita next tomorrow aja gue butuh pikiran yang mateng" April menarik sudut bibirnya. Senyum memastikan
"Yaudah yuk Pril pulbar dadah Robyyy" Fara menepuk nepuk bahu Roby sambil tertawa jahil
"Yee gue ditinggalin gitoh heh"

April dan Fara tertawa melihat wajah Roby yang kesal bibirnya maju beberapa senti,wajahnya agak memerah seperti wajah yang dimasukan di kepulan asap kopi yang masih panas.aneh.
Baru saja April melangkah ke depan koridor kelasnya
Bhuggg
April menabrak punggung seseorang
"Awww" Pekik April sambil mengusap ngusap dahi nya
"Woi lo punya mata kan?seharusnya dipake lah" Ucap cowok berseragam sama seperti April,Fara,Roby dan lainnya
"Heh lu juga sama kalau lagi jalan jalan aja kalau mau berhenti kasih aba aba kek" Fara menunjuk nunjuk di depan cowok itu
"Semerdeka lo aja deh"Ucap cowok itu datar

Saat cowok itu sudah melangkah pergi

"Eh dia kan yang selalu menang dalam olimpiade mewakili sekolah kita yakan?" Tanya April tiba tiba

"Iya,lagian lo ngapain nanya dia dia kan nyebelin pake banget" Fara menyilangkan tangan nya di depan dada

Kalian bisa bayangkan saja,seperti ada lampu terang di atas kepala April,ide nya. April langsung berlari mengejar cowok itu
"Woi tunggu gue oiii" April berteriak sekencang kencangnya.
Saat April sudah beberapa senti dekat cowok itu,cowok itu berbalik menghadap April
"Lo mau ngapain lagi heh?minta ganti rugi?" Tanya cowok itu sambil tersenyum sinis
"Heh gue gaperlu minta ganti rugi ke elo"
"Terus?"
"Nama lo siapa?"

.
.
.
~
Hai readers,apa hayo tujuan April ngejar itu si cowok?. Ayo tebak haha. Terus pantengin ya

Salam
DevitaAprilianti

Misi vs Cinta[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang