MVC-04

43 2 0
                                    

"Ngaku aja lo"Ucap Bang Yudis pada April,tatapannya masih ke depan menyetir mobil

"Ihh abang gak percayaan" Elak April

"Kalau dia bukan siapa siapa lo terus ngapain dia gendong lo?"

"Abang..abang ini gak tau atau pura pura gak tau sih kemarin kan kaki gue luka ketancep paku" Jelas April,itu emang faktanya kan

"Hufttt Pril kalo gitu sih yaudah,Meskipun kata April abang ini ngeselin tapi abang juga punya sayang ke April bagaimana pun juga Abang harus jadi perisai bagi sodara wanita abang oke" Bang Yudis mengusap pelan pucuk rambut April

"Ya Bang... April tau kok Makasi ya Bang, April sayang deh sama Abang" Ucap April sengaja di manja manja kan

"Ihh sayang sayang an haha"

"Gak papa kan biar gak keliatan gitu jomblo nya Wleee" Ucap April sambil memelet kan lidahnya

"Tuh udah sampai, belajar yang bener woi"

"Iya Bang Assalamualaikum" April menyalami Abangnya
.
April berjalan di depan koridor kelas 11,hingga ia sampai di depan pintu kelasnya. Mata April berbinar,Fara dan Roby sudah ada di depan pintu kelas XI IPA 3 menatap dingin dan tajam ke April

"Wah wah wah kalian mau nyambut gue kan makasi makasi yaa haha kuy ah masuk" April mengusir Fara dan Roby seperti kepada anak ayam

Setelah masuk di kelas, mata April membulat

"Kenapa ada tas si Roby di bangku gue?" Tanya April kepada Fara dan Roby

"Mulai sekarang gue sebangku sama Fara" Ucap Roby dingin,tidak biasanya seperti itu

"Maksud lo?" Air muka April berubah penuh tanda tanya

"Lo itu sahabat kita kan?" Fara mendelik tajam ke April

"Maksud lo?hah sumpah gue gak ngerti jangan canda gini ah gak seru"

"Dengerin ya baik baik,lo bilang lo gak ada hubungan apa apa sama si Agam tapi nyatanya lo digendong sama si Agam,lo sebenernya nganggep kita sebagai sahabat lo bukan sih?lo gak pernah cerita tentang Agam,Pril gue bener bener kecewa,soal bangku biarin dulu otak gue sampe dingin thanks karena pernah berbagi curhatan sama gue" Fara kembali duduk ke tempatnya,Gadis itu benar benar marah,mukanya terlihat merah menahan emosi

Harapan April hanya pada Roby. "Gue kecewa sama lo"Ucap Roby memalingkan wajahnya.

Jlebbb. April merasakan hari nya diiris iris,sahabatnya tidak mendengarkan April its okey April harus bijaksana dalam hal ini April gak bisa diem aja.

April menghampiri meja Fara dan Roby

"Kalian gak mau dengerin penjelasan gue?gue mau curhat soal kaki gue loh sebenarnya kemarin itu saya olahraga di taman kota ntah kebenaran atau apa di taman saya bertemu dengan Agam lalu saya memulai olahraga saya dan tiba tiba kaki saya tertusuk oleh paku,untung saja ada Agam agam membantu kaki saya hingga mengantarkan saya ke rumah-"April sengaja menghentikan kalimatnya,memberi kesempatan kepada Fara dan Roby untuk buka mulut namun nihil mereka masih saja diam sibuk oleh kegiatannya masing masing

"Oke fine thanks udah denger curhatan saya permisi" April tersenyum miris

Mata April menyapu isi kelas mencari bangku yang kosong,hingga April menemukan bangku kosong di depan. April menuju bangku itu dan menduduki nya
.
Adit baru saja datang ke kelas,ia memilih duduk di samping mantan nya yaitu April karena memang semua bangku sudah diisi dan hanya terisisa satu yaitu bangku sebelah April. Adit menyimpan tas nya di kursi,namun April tidak menyadari nya April sibuk menghayal di dalam tangan yang dilipat di atas meja,namun saat Adit berdehem April mendongkakan wajahnya. April terkejut Adit mantannya kini duduk sebangku dengannya, its okey ini adalah hari tersial bagi April

Misi vs Cinta[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang