MVC-24

28 1 0
                                    

Ricky,Ibnu dan Dimas saling bertukar pandang bingung,Agam.Ya cowok itu terlihat seperti sedang dalam masalah,biasanya jika saat bel berbunyi menandakan istirahat Agam heboh dan kadang pernah berteriak lebay,namun saat ini?.Agam hanya mengikuti ketiga sahabatnya dengan jalan yang malas.Ketiga sahabatnya itu yang tampak sebal langsung bertanya.

"Lo kenapa sih Gam?"Tanya Dimas to the point.

Agam menoleh lalu menggeleng."Nggak apa apa kok"

"Jawaban lo kayak cewek lagi ngambek tau gak?jawabnya nggak apa apa padahal kenapa kenapa"Ujar Ricky mendapatkan persetujuan dari Ibnu dan Dimas.

Agam menghela nafasnya kasar.

"Cerita dong Gam!"Tambah Ibnu.

"Kita sahabat lo kan"

"Apa jangan jangan,ini bersangkutan sama April?"Skakmat.Ucapan Dimas berhasil membuat raut wajah Agam berubah dan ketiga sahabatnya yang menyadari ekspresi Agam langsung mengangguk mengerti.

"Cerita Gam"Ujar Ricky,Ibnu dan Dimas bersamaan.

Agam menghela nafasnya,Memang ia tidak bisa menutupi apa pun dari ketiga sahabatnya ini.Agam segera menceritakan semuanya,dimulai dari Agam yang datang kerumah April lalu mengobrol dengan Papa dan Mama April,Setelah itu handphone nya yang sedang di charger dan saat itu Agam akan mengambilnya dan tanpa sengaja  matanya melihat foto usang itu,hingga sampai berujung pada putus nya hubungan April dan Agam.
•••
Berbeda dengan Agam,April gadis itu sudah menceritakan masalahnya pada kedua sahabatnya itu setelah kepulangan Agam.Saat ini juga hidup April terasa hampa,terlalu dramatis memang tapi memang kenyataan nya seperti itu,Ternyata ucapan Agam tidak main main,cowok itu benar benar meninggalkan April.Memang saat itu April yang minta putus,namun hati April tidak setuju.

"Yuk Pril ke kantin"Ajak Fara yang disampingnya sudah ada Roby.

April mengangguk dan mengikuti kedua sahabatnya itu.Fara dan Roby yang tahu bahwa kondisi April sedang tidak baik,membiarkan April bergelut dengan pikiran nya sendiri,dan nanti jika sudah pikiran April mendingin,Fara dan Roby tidak akan tinggal diam.Ya itulah pikir nya.
•••
April dan kedua sahabatnya,langsung berhamburan keluar kelas yap! bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit ke belakang,dan April segera menuju ke kantin.
Dilain tempat Agam juga sedang menuju ke kantin bersama ketiga sahabatnya,mereka berempat sudah merasa perutnya minta diisi sejak tadi ulangan Fisika.
~
"Lo mau pesen apa Pril?"Tanya Fara yang baru saja duduk di meja kantin paling depan.

April seperti sedang berpikir."Gue..roti aja deh sama susu kotak rasa banana"Jawab April dengan wajah berbinar.

Fara mengangguk,matanya melihat ke arah Roby seolah mengatakan 'kalau lo mau apa?'.
Roby yang peka terhadap ekspresi muka April langung menjawab."Gue soto sama minumnya lemon tea"

Fara kembali mengangguk dan setelah itu ia bangkit dari meja nya,dan menuju pedagang yang menjual pesanan dirinya dan kedua sahabatnya.

"Pril,lo segampang itu ngomong putus sama Agam?"Tanya Roby dengan mata yang disipitkan.

April yang sedang malas untuk membahas tentang ini hanya menggedikan bahu nya acuh.

"Pril..serius,asal lo tau Agam cowok itu bener bener sayang sama lo"

April diam,berniat akan mendengarkan ocehan Roby selanjutnya.

Roby menghela nafasnya,lelah dengan sahabatnya ini."Gue bakal dukung lo kalau emang lo bener tapi kalau nggak,gue siap jadi lawan lo"Ucap Roby serius.

April hanya diam,berbeda dengan hatinya yang kini sedang meraung raung meminta agar memutar waktu kembali,memutar waktu agar dirinya tidak segampang mengeluarkan kata putus saat itu.April menghela nafasnya dalam,mencoba agar mengeluarkan rasa sesak nya.

Tidak lama Fara datang dengan pesanan nya.

"Bon apetit"Ujar Fara dengan wajah berbinarnya.Namun raut wajahnya seketika masam saat melihat kedua sahabatnya yang hanya diam saja."Ih anjir kacang mahal oy"Ucap Fara saat melihat April dan Roby yang langsung menyantap makananya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

April dan Roby tidak mengindahkan perkataan Fara.Mereka bertiga makan dengan diam.Sampai akhirnya April melihat gerombolan Agam CS memasuki kantin.April terus menatap Agam yang terus saja melangkah jalan,hingga akhirnya Agam melewati meja April.Ada perasaan bahagia saat melihat Agam akan melewati mejanya,dan saat melihat Agam menatapnya namun hanya 1 detik,Perasaan nya menghangat bila Agam akan mengajaknya ngobrol,namun dengan sekejap,mimpi itu lenyap seketika,lenyap ditelan Agam yang terus melangkah melewati meja nya tanpa melirik nya lama,tanpa mengajaknya bicara atau hanya sekedar menyapa,tanpa memberikan senyum yang biasanya menghangatkan perasaan April,Agam melewatinya begitu saja seolah April adalah orang asing di kehidupannya,perlu ulang lagi Agam hanya melewatinya.

Melewatinya.

April menggigit bibir bawahnya kuat kuat,menahan air mata yang sudah siap meluncur dari matanya,menahan rasa sesak di dada nya,tiba tiba ingatan kenangan nya bersama Agam berputar begitu saja di otak April,sekali lagi April menggigit bibir bawahnya sangat kuat hingga tidak sadar mengeluarkan bercak darah.Fara yang pertama kali menyadari April langsung merengkuh sahabat nya itu ke dalam pelukannya,seolah memberi energi pada April.Dan saat Fara memperhatikan wajah lesu April matanya terbelalak saat melihat darah yang keluar dari bibir bawah April.

"April!bibir lo kenapa"Tanya Fara antusias.Roby mengalihkan pandangannya kepada April dan cowok itu sama terkejutnya seperti Fara,Panik.Itulah kata yang tepat.

"Kalian gak usah panik gitu ah,gue tadi gak sengaja ngigit bibir bawah gue pas lagi makan roti"Ucap April dengan sedikit senyuman sangat tipis juga,saking tipisnya bahkan tidak terlihat.

"Yaudah sini gue bersihin dulu,Rob lo bawa tisu kan?"

Roby mengangguk dan segera merogoh saku celananya,dan memberikan tisu itu pada Fara.

Fara segera menyambar tisu nya dan membersihkan luka di bibir April perlahan,dan hati hati.

"Lo harus kuat pril"Gumam Fara namun sayang nya terdengar oleh April.

April tersenyum,dirinya tidak sendirian masih ada Fara dan Roby yang akan ada disampingnya.Dia tidak usah takut,dia tidak akan sendirian.

Roby memegangi bahu kanan April,seolah memberikan ketangan dan semangat.

"Makasi ya"Ucap April.

"Ih paan si lo!kita ini kan sahabat lo!mau sampe kapan lo kayak gini Pril"Ucap Fara.

April hanya tersenyum.

"Ah Pril,lo jadi diem diem gini ah nggak kayak April yang ceria dulu"Roby memasang tampang pura pura sedih.

"Iyadeh gue nggak sedih sedih lagi,tos dulu dong Rob"Setelah April dan Roby bertos ria,mereka berdua tertawa,entah padahal tidam ada yang lucu sama sekali.

Tanpa mereka bertiga sadari,seorang cowok memandang mereka dengan perasaan yang berkecamuk,antara senang,sedih,kecewa.Sedikit senyuman tipis terlihat di wajahnya,senyuman yang terlihat menggenaskan.

"Lo udah bisa bahagia Pril meskipun tanpa gue"Gumam Cowok itu.Agam.
•••

Hay

Jangan lupa vommentnya ya terus kalau kalian ada saran boleh kasih oke.Makasi:*.Lebay nggak sih?hehe.

Ig:devitaapt

Misi vs Cinta[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang