MVC-15

37 2 0
                                    

April memandang dirinya yabg ada di pantulan cermin.Cantik haha.Batin April.Jujur saja kini penampilan April ubah 90°,Bedak yang biasanya ia pakai 1 olesan kini menjadi 2,ia memakai lipbalm tipis di bibir ranum dan tipisnya,rambutnya juga yang biasa digerai berantakan kini di kucir 1 ekor kuda.April segera turun kebawah untuk mengisi perutnya sebelum belajar.Baru saja April menuruni anak anak tangga,langkah April terhenti matanya tidak berkedip,ada rasa gejolak panas di dalam hati April,saat melihat neneknya sedang membaca majalah sesekali mengobrol dengan Ratih

"Eh April sini cepetan sarapan nanti kesiangan mama gak mau tanggung jawab ckck"Ratih meng-fokuskan pandangannya pada putri satu satu nya itu.

"Iya Ma"April segera menuju meja makan dan mengambil roti tawar diolesi selai coklat dan ditemani segelas susu coklat hangat.Setelah April menghabiskan sarapannya,April segera berdiri dan bergegas berangkat.Hari ini ia harus berangkat lebih awal karena dirinya akan naik angkot tidak sepeti biasanya yang diantar oleh Yudis.Yudis tidak ada dirumah begitu juga Ayahnya,katanya sih ada urusan penting.

"Ma April berangkat"Ucap April singkat dan mengecup punggubg tangan Ratih.Begitu juga pada Ani-neneknya-."Nek April berangkat".Ani mengangguk dan memberikan senyuman tipis tapi terlihat canggung.Ada rasa hangat ditubuh April melihat senyuman itu,senyuman yang tulus namun canggung.Di sisi lain April juga bingung,nenek nya bersikap lebih cuek namun ah sudahlah.

April menunggu angkot jurusan yang dinaiki namun belum juga lewat.April terus menunggu nya,5 menit belum ada,10 menit juga.April tidak bisa sabar kalau sudah seperti ini ia tidak mau terlambat hanya karena menunggu angkot yang lama datang.

"Tumben tumbenan sih nggak dateng dateng"Gumam April.April menepuk jidatnya ia baru ingat bahwa angkot jurusan 12 tidak akan jalan hari ini.Mau tidak mau April hanya bisa mengambil jalan dengan naik ojek,April segera menghampiri pangkalan ojek dekat perumahannya.April segera menaiki motor itu.Sebelumnya April ngomong sama abang tukang ojek nya."Bang cepetan yah jalanin nya pake banget"Ujar April menatap tukang ojek dalam dalam.Abang nya itu hanya mengangguk dan tersenyum jahil.

Hanya 5 menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup,sungguh ini harus pake tenaga super cepat.

"Abanggg cepetann yaa"Ujar April sedikit berteriak agar dapat didengar.April memegangi rambutnya yang tertebak angin karena sekarang tukang ojek nya menjalankan pake jurus super cepat namun menantang nyawa.Lebay haha.Masih dalam perjalanan,si tukang ojek masih juga menggunakan jurus super duper cepat.Hingga akhirnya ia sampai di depan gerbang sekolah.Namun mungkin keberuntungan sedang tidak berpihak olehnya gerbang sudah tertutup rapat,itu tandanya bel sudah berbunyi.April kecewa,sungguh.Itu artinya perjuangan menantang maut dengan tukang ojek yang tadi sia sia?.Dandanannya juga yang tadinya masih rapi kini sudah berantakan?.

"Shittt"umpat April kesal.

"Neng kenapa nggak masuk?"Tanya tukang ojek dengan polosnya.

"Abang nggak liat?ini gerbang udah ditutup rapat loh masa iya April yang cantiknya kayak syahirini harus manjat tembok?"Keluh April.

Tukang ojek itu hanya geleng geleng kepala melihat April dan memilih melanjutkan perjalanannya meninggalkan sekolah itu.

April masih berdiri di depan sana sambil berusaha bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam kelas dengan selaman tapi rasanya nihil sih.April mencengkram tiang dan mendongkakan kepalanya menintip isi sekolah.

"Hey Pril"Tegur suara seorang cowok.Kalau saja April tidak mencengkram tiang nya mungkin saja dia sudah jatuh tadi saking terkejutnya.

April memutar badannya dan menoleh ke sumber suara."Agam?"Tanya April memastikan.

"Iya ini gue Agam.Lo ngapain ngintip gitu mau maling ya"Tanya Agam dengan tampang so-cool.Tangannya dimasukan ke dalam saku celananya.

"Apa lo bilang?maling?sorry gue gak level"Ujar April ketus.

"Terus ngapain ngintip gitu?apa jangan jangan lo kesiangan ya?"Tebak Agam benar.

"Heem.Lo sendiri juga ngapain?"April bersidekap.

"Sama lah,lo gak liat apa gue masih pake tas"

"Sialan lo emang salah gitu nanya"

"Salah"."Eh by the way lo mau masuk nggak?"

"Yaiyalah mau"April.memutar bola matanya kesal dengan si kunyuk.

"Kita pakai jalan rahasia aja lo mau iku nggak?"

Tanpa ragu April langsung mengangguk dan mengekori Agam yang menyusuri jalan.Sepanjang jalan mereka berdua tidak diam sesekali berantem,tertawa.Hingga tak terasa perjalanan mereka saat mendengar suara yang meng intrupsi mereka.

"Hei kalian berdua"April dan Agam menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Bu Willy guru bahasa inggris di Sma Tunas Bangsa.

"Ehh Ibu kita lgi disuruh sama guru bu"Jawab April sambil cengengesan.Agam membulatkan matanya.Jawaban yang kurang masuk akal.Pikirnya.

"Iya Bu hehe"Agam menimpali.

Bu Willy hanya geleng geleng kepala."Kalian berdua wmang bisa ngeboongin ibu hem?kalian masih pake tas"

April menepuk jidatnya.Lupa.Pikirnya

"Ehh iya eum sebenarnya kita kesiangan Bu ijinin kita masuk ya Bu plis sekali aja biar ibu tambah cantik"Jawab Agam santai dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Nggak bisa" Ujar Bu Willy.Bu Willy sebenarnnya baik,masih muda dan cantik.Namun guru tetap lah guru jika saat ini sama saja.

"Ibu plis nanti kita nggak gini lagi kok Bu"April menimpali."Nanti kita berdua kasih perlatan make up deh bu sebagai tanda terimakasih kita betulkan Gam"April menyenggol Agam dengan tangannya.

"Iya tuh Bu bener"Agam menunjukan wajah memelasnya.

"Kalian berdua pikir saya bisa nerima dengan sogokan itu?"Tegas Bu Willy.

"Ih bukan gitu ini hanya bentuk terima kasih Bu"."Lagian Agam juga yang beliin nya Bu"

Agam yang mendengar nya tidak terima."Lah kok jadi gue?"

"Yaiyalah elo siapa lagi"Jawab April ketus.

"Yaharus nya elo kan elo yang ngusulin"Ujar Agam tak menyerah.

"Lo kan cowok mengalah kek sama cewek dasar"

"Ehh nggak bisa kalau ini beda lagi urusannya"

Dan terjadilah perdebatan karena masalah sepele itu.Bu Willy yang melihatnya hanya menggeram kesal tingkah kedua anak didepannya ini malah membuatnya pusing."Stopppp udah cepetan kalian masuk bikin pusing ibu aja"Willy memijat pelipis nya yang mendadak pening.

"Beneran Bu?"Tanya Agam tak percaya.

"Iya udah cepetan sana pusing ibu teruss masalah make up nya kalian nggak usah jadi beliin"Ujar Bu Willy.

"Woah makasi Bu"Ucap April dan Agam serempak.Mereka langsung mengecup punggung tangan gurunya itu.Ditambah juga dengan pujian 'ibu makin cantik deh'

April dan Agam segera melangkahkan kaki menuju kelasnya masing masing sebelum mereka berpisah April dan Agam ber-tos ria,lalu melesat pergi.
.
.
.
Hay
Sorry kalau story nya gaje hehe lagi pula otak nya lagi nggak encer.Semoga suka aja ya😋.Ditunggu vommentnya makasi💗.

Misi vs Cinta[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang