RAHASIA 'KECIL' (Tae_kook GS)

RAHASIA 'KECIL' (4)

CHAPTER 4

"Kau melamun terus hari ini, apa ada masalah dengan abangmu itu?” colek Yoongi dipipiku.

“Tidak ada. Apa Jimin banyak bercerita denganmu?”

“Katanya abangmu orang yang baik dan menyenangkan. Kenapa kau tidak pernah mengenalkannya pada kami? Kau selalu bilang dia orang yang mengerikan,”

“Itu……..Jimin hanya tahu kulit luarnya saja. Seperti kue yang enak tapi ternyata isinya pedas, kau akan sakit perut!”

Yoongi hanya tersenyum.

“Sejak kita berteman aku menilai kau orang yang paling tertutup diantara yang lain..”

“Maksudmu apa? Kalau aku terbuka berarti aku telanjang?”

“Jika tak ada masalah apa-apa dalam dirimu, aku yakin sudah sejak lama kau dan Jimin jadi kekasih.”

“Apa?”

“Kookie, kita sama-sama perempuan, aku tahu ada sesuatu yang kau simpan. Tapi tak apa kalau kau mau menyimpannya sendiri karena itu hak asasimu.”

Jantungku berdetak kencang. Yoongi menatapku tajam dan membuatku gemetar. Jadi benarkah dia bisa membaca hati orang? Benarkah dia keturunan gypsi? Pikirku bingung.

“Kalungmu bagus, pasti mahal,” tiba-tiba Yoongi menarik kalung yang kukenakan keluar dari lintasan kemeja. Rasa panikku tak bisa dibendung melihat gadis itu sedang sibuk mengamati leontin huruf itu.

“TJ? “

“Iy..iya, TJ untuk Jungkook namaku. Bagus tidak?” sahutku cepat.

“Inisial yang aneh, kenapa kau tidak membuatnya jadi JJ atau cukup J saja?”

“Tadinya akan kubuat JJ dengan huruf kecil tapi si pembuat salah mencetak…haha…karena sudah telanjur membayar aku terima saja…haha..” Betul-betul kebohongan yang memalukan.

Lambaian tangan Kai di kejauhan membuatku merasa terselamatkan untuk saat ini. Yoongi memang mahluk yang berbahaya!

“Baiklah aku pergi dulu, kapan-kapan kau harus mengenalkan kami pada abangmu dan istrinya.” Yoongi menepuk bahuku sebelum pergi menuju pacarnya.

Sial, ini gara-gara Kim Taehyung mengundang Jimin masuk pula dalam dustaku yang berkepanjangan!

Siang itu appa mengajakku makan siang bersama. Kami hanya makan di sebuah restoran kecil yang sempit. Tapi makanan yang tersedia disini sangat enak terutama ramennya selain murah juga lezat. Appa hanya mampu membawaku kemari.

“Bagaimana keadaanmu?” appa menatapku dari kepala sampai ke tubuh seperti akan membeli barang.

“Baik-baik saja, memangnya appa kira aku sakit lumpuh?”

“Kookie, maafkan appa tidak bisa menolongmu dari keadaan ini. Kau tahu ekonomi kita lemah, appa tidak mampu melawan kekuatan Kim. Appalah yang membuatmu menderita seperti ini….maafkan appa yang tak berguna ini..”

“appa, semua yang kulakukan ini demi keluarga kita juga kan?”

“Kalau saja dulu appa tidak meninggalkan Yerim….”

“appa ini bodoh, kalau kau tidak menikah dengan eomma darimana aku, Seohyun dan Eunha lahir? “ sahutku kesal.

“Kookie….kau sudah banyak berkorban untuk keluarga kita. Kau mau jadi pengganti Seohyun dan kau juga mau kehilangan masa depan yang ceria. Benar-benar aku ini appa tak berguna. Siram saja aku dengan air panas, aku sangat berdosa padamu…..”

“Biarpun aku menyiram appa dengan air raksa, tetap saja semua sudah terjadi.”

“Kookie anakku…apa dia menyakitimu?” wajah appa terlihat aneh, mengamati lagi tubuhku. Kalau saja dia bukan ayahku, sudah ku terjang dia sampai terjengkang 5 meter!