RAHASIA 'KECIL' (Tae_kook GS)

RAHASIA 'KECIL' (12)

Untuk pertama kalinya sejak menikah, aku menangis cengeng melepas keberangkatan Kim Taehyung di Bandara. David sampai terheran-heran melihat ekspresiku saat itu. Taehyung hanya mengecup pipiku sekilas kemudian membetulkan letak kacamatanya.

"Aku pergi dulu."

"Jangan lupa meneleponku! Kau harus cepat kembali, kau dengar? Oppa! Kau dengar aku ya?"

"Anak bodoh. Selama ini juga aku seperti itu'kan?"

Tak tahan ku rangkul lehernya dan mencium bibirnya lembut. Taehyung justru membalas dengan permainan lidahnya yang sempat membuatku menggelenyar. Suara announcer terdengar nyaring, memberitahu pesawat telah siap berangkat. Taehyung melepas pelukannya dan menoleh pada David yang nampak bersemu merah.

"Jaga istriku baik-baik,"

Setelah ia berlalu pergi sambil membenahi dasi yang lusuh.

"Rasanya baru kemarin aku memaksa anda untuk menjemput Tuan Kim dengan susah payah,"

"Diam kau, mau kurobek mulutmu?"

David bergidik ngeri.

"HIYAAAAAAAA! Jungkookie kau sudah kembali! Hm....kau kelihatan berubah ya? Lebih padat dan manis!" sambutan Go Eun girang.

"Apa karena kau mengenakan gaun?" sela Kai menatap penampilanku dari atas kebawah.

"Diam kau rombengan,"

"Tapi mulutmu masih pedas," ejek Kai langsung kulempar dengan pulpen.

Ku putuskan untuk mengenakan gaun pembelian Taehyung ke sekolah. Gaun yang sederhana saja, setinggi diatas lutut meskipun tanpa lengan namun memiliki krah kecil yang bagus.

"Kau seperti......calon perancang busana terkenal," tepukan Jimin membuatku terkejut sekaligus gemetar. Jimin memandangi tubuhku dengan sayu.

"Hei, apa yang kau lihat? Tak pernah melihat wanita bergaun pendek?" cetusku pura-pura marah.

"Aku tidak salah menilaimu. Kau ternyata cocok mengenakan gaun perempuan!"

BLETAK.

Jimin tak jadi marah saat tahu yang memukulnya dari belakang adalah Prof. Gong. Dosen bahasa Inggris yang gemar memukul kepala orang dengan buku kamus. Mungkin supaya siswanya lebih pandai menggunakan kamus. Padahal efeknya hanya kepala makin berdenyut dan telinga jadi berdenging. Semua siswa berebutan duduk di kursi masing-masing. Sampai ada yang saling membenturkan kepala karena panik.

"Please open your books on page 222. Park Jimin, read it and translate it,"

Jimin terperanjat di kursinya.

"Apa salahku kali ini???" teriaknya tanpa sadar.

"That's it! Mulutmu besar!" sahutan prof. Gong membuat kelas hening.

Yoongi kutemukan dalam ruangan perpustakaan sedang membaca buku yang amat tebal.

"Hai, kau nampak cantik hari ini. Gaun yang bagus, kenapa tiba-tiba kau memutuskan untuk berganti penampilan?" tegur Yoongi begitu melihatku.

"Aku hanya ingin membuang julukan biarawati dari kalian, rasanya aku tidak sesuci itu,"

"Apa artinya kau memang sudah tidak suci lagi?"

"Sebenarnya......tapi untuk apa aku cerita padamu? Aku punya kehidupan sendiri seperti kaupun punya rahasia hidupmu,"

"Jadi ini tentang aku atau tentang kau?"

Aku duduk dihadapannya, menoleh kiri kanan memastikan tak ada yang tertarik pada perbincangan kami.

"Yoongi, kau kenal dengan Hoseok?"