5

3.8K 151 6
                                    

Hari-hari yang dilalui Illah selama 2 bulan terakhir ini sangat berat, sudah 2 bulan lamanya sejak kejadian dimana Putra menghilang tanpa kabar membuat Illah kehilangan semangat hidup di tambah kehadiran Nawwar yang selalu mengganggunya membuat Kepala Illah mau pecah rasanya.

"Berhenti mengganguku!" Sahut Illah .

"Pleas, Tif. Aku hanya mau ngomong sama kamu. Aku mau jelasin semuanya." Kata Nawwar membujuk Illah agar mau mendengarkan penjelasannya

"Hahhahhahahhahahhh, lucu ya kamu. Dulu kamu kemana aja , sekarang hidup aku udah tenang tanpa kamu. Jadi berhenti menggangguku. Simpan saja penjelasanmu , karena aku gak butuh penjelasan. Mengerti kamu dan minggir aku mau lewat!" Ucap Illah panjang lebar .

Setelah mengatakan itu Illah berlalu begitu saja. Sekarang saatnya istirahat makna siang dan Illah Ingin makan di cafe di seberang jalan yang dekat dengan Rumah Sakit.

.......

Illah Pov

ku pandangi orang-orang yang berlalu lalang di balik kaca jendela cafe. Ingatanku berputar pada masa-masa kebersamaanku dengan Putra. Sudah 2 bulan,  Tak ada kabar dari Putra . Aku takut Putra akan meninggalkan Aku seperti Nawwar yang dulu meninggalkanku. Terdengar aneh memang tapi Aku begitu takut di tinggalkan lagi. Aku sudah mencarinya ke Apertemen dan kantornya namun jawabannya selalu sama bahwa dia lagi tidak ada di tempat . Sebenarnya ada apa , kenapa Putra tega meninggalkanku.

"Permisi" ucap seseorang yang berdiri di depanku

"Iya, ada apa ya mba?" Heranku . Perasaan aku tidak memanggil pelayan .

"Begini mba, maaf sebelumnya tapi Meja ini sudah di pesan sebelumnya." Kata pelayan wanita tersebut

Alisku terangkat, " dia mengusirku atau apa sih" batinku.

"Maksud mba, aku di suruh pindah begitu".kataku lagi dengan sedikit tersinggung

"Mohon maaf mba, bukannya saya lancang tapi saya hanya menjalanlan tugas saya mba, saya tidak ingin di pecat mba" katanya dengan raut wajah sedih.

"Baiklah, saya akan langsung pergi saja . Jam istirahat saya juga tinggal 10 menit lagi jadi tolong beri tagihannya" kataku

Setelah membayar makanan tadi aku berjalan menuju pintu keluar untuk kembali ke rumah sakit, namun langkahku terhenti saat melihat seorang laki-laki yang menggandeng seorang wanita dengan mesra berjalan memasuki cafe . Air mataku tiba-tiba saja mengalir dengan sendirinya, kakiku seolah mati rasa. Selama 2 bulan  aku menagisinya tapi dia baik-baik saja, malah sangat baik-baik saja.
Ya dia adalah Putra , Orang yang selama 2 bulan ini ku khawatirkan dan selalu aku pikirkan. Hatiku begitu sakit saat melihat dia dan seorang  wanita
"Siapa wanita itu, mereka ada hubungan apa dan kenapa putra setega itu menghianatiku" gumamku.

Karena penasaran aku menghampirinya. Aku menghapus air mataku dan berjalan memasuki cafe dan berdiri di samping mejanya.

"Hay putra" sapaku dengan senyum . Aku harus bisa menjaga sikap. Aku taka mau mempermalukan diriku hanya karena seorang laki-laki dan belum tentu wanita yang tadi adalah selingkuhannya bisa saja keluarganya. Aku harus positif thingkin.

Wajah putra menegang saat melihatku "dikira gue hantu apa?" Batinku
Saat aku ingin bertanya , aku mendengar wanita itu menanyakan siapa aku

"Dia siapa Sayang" Ucap wanita itu bertanya kepada Puta.

Wajahku langsung pucat saat mendengar kata sayang dari mulut wanita itu . Aku makin terkejut saat mendengar jawaban dari putra

" dia teman lama Mas. Waktu SMA sayang" jawab putra.

Hatiku hancur , belum cukup sampe di situ , dia memperkenalkan bahwa wanita yang ada di depanku ini ternyata istrinya yang telah di nikaihinya 1 bulan yang lalu . Hatiku hancur, jadi selama ini dia hanya mempermaikanku. Karena tidak sanggup akhirnya aku berpamitan dengan mereka setelah sedikit berbasa basih dengan meraka.

Jangan tanya kenapa Aku tidak menangis di depan mereka saat tau bahwa dia menghilang ternya untuk mengurus pernikahannya. Aku tidak ingin Putra merasa besar kepala jika tau aku begitu tersakiti karena ulahnya.

Sudah cukup aku menagis untuknya selama 2 bulan ini, air mataku terlalu berharga untuk laki-laki berengsek itu, selama 2 tahun menjalin kasih dengannya kupikir dia orang yang tepat dan tidak akan seperti Ayah tapi sekarang bagiku semua laki-laki sama saja yaitu berengsek.

........

Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang