11

3.4K 138 3
                                    

Autor pov

Sudah beberapa hari Kavin terlihat begitu kacau. Ia tak menyangka bahwa apa yang di katakan Kakaknya merupakan sebuah fakta.

Ingatannya kembali pada 3 hari yang lalu dimana saat dirinya melangka keluar dari apertemen sang kakak, ia langsung kerumah untuk membuktikan ucapan sang kakak. Saat menginjakan kakinya ke dalam rumah hal pertama yang ia lihat adalah rumah yang berantakan dan ada beberapa perabotan yang sudah rusak berceceran di lantai. Kakinya melangka mencari keberadaan sang ibu untuk membuktikan ucapan sang kakak. Namun langkanya terhenti saat mendengar pembicaraan sang ibu dengan orang yang sedang berbicara dengn sang ibu  ditelfon.

"Aku gak peduli mau Mas Reza semarah apa sama aku. Intinya aku mau Kavin kembali".

"......"

"Aku tau mas Reza gak sengaja dorong dia,tan. Tapi biarlah anak itu tau bahwa Ayahnya memang sengaja buat bunuh ibunya." Kata ibu Syafira lagi

"......."

"Aku gak tau mas Reza kemana. Biarin sajalah. Toh aku juga gak peduli sama dia. Kamu tau sendiri aku mau sama dia juga karena aku mau buat mbak Fazia merasakan apa yang aku rasakan".jelas ibu syafira yang mulai sedikit emosi karena omongan deri lawan bicaranya.

"....."

Tiba-tiba muka ibu syafira menjadi tegang dan terlihat begitu terkejut saat mendengar balasan dari lawan bicaranya. Kavin yang mendengar pembicaraan Ibunya terkejut bukan main. jadi benar apa yang sudah dikatakan kakaknya dan tadi juga dia mendengar bahwa ibunya masuk kedalam keluarga ini karena ingin balas dendam. Kavin begitu syok, ia tidak bisa jelaskan perasaannya saat ini. Ia tidak menyangka ibunya setega itu. Dalam hati Kavin  akan mencari tau semuanya.

.............

Setelah seminggu mencari tau kebenarannya Kavin dibuat syok kembali dengan fakta yang baru ia dapatkan.

"Gak mungkin". Kata Kavin yang begitu syok mengetahui semuanya.

"Kenapa Mama setega Itu, apa yang membuat Hati Mama sekejam itu,Ma. Katakan pada Kavin kalau semua itu gak benar".Racau Kavin yang begitu terpukul akan berita tersebut. Dia gak menyangka bahwa Ibunya begitu Keji. Bukan cuman kakanya menjadi korban atas kekejian sang Ibu ternyata Ia pun menjadi korban dari ibunya sendiri.

Bagi seorang laki-laki mengeluarkan air mata bertandah bahwa diri mereka itu lemah. Namun kali ini biarlah ia di katakan lemah sebab hatinya tidak mampu untuk menerima semua ini. Jika kakanya tau, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada kakaknya. Ia yang sebagai laki-laki saja begitu terpukul akan berita ini apa lagi sang Kakak.

Setelah mengetahui semuanya Kavin pergi. Ia tidak tau lagi harus kemana. Terbesit dalam pikirannya untuk menemui sang kakak namun keadaannya saat ini begitu kacau dan terpukul. Belum lagi sang kakak yang begitu membencinya sekarang. Dia tidak ingin menemui sang kakak dalam kondisi seperti ini. Dia akan menunggu saat keadaan sudah membaik dan kondisi hatinya juga sudah baik pula.

.......

Sudah 2 Minggu ini Illah berusaha mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Namun hasilnya Nihil. Selama 2 minggu ini pun dia tidak bisa tidur dengan tenang. Pikirannya benar-benar kacau saat ini. Tidak ada satu pun petunjuk yang ia dapat untuk membuktikan bahwa sang Ayah adalah pembunuh ibunya, ia hanya mendapatkan bahwa sebelum ibunya meninggal sang ibu dengan sang Ayah bertengkar hebat karena Wanita penggoda itu yang tak lain Ibunya Kavin dan pada saat itu Ayahnya tak sengaja mendorong sang ibu hingga membuat sang ibu masuk rumah sakit. Tapi saat itu kondisi sang ibu masi bisa di selamatkan dan lukanya juga gak terlalu parah. Saat ingin mencari tau lebih lanjut namun satu pun petunjuk ia dapatkan yang ada malah membuat Illah makin bingung dengan semuanya.

Tanpa sepengetahuan Illah ternya Kavin telah menghilangkan semua bukti dan petunjuk itu. Bukan maksud membuat semuanya tambah bingung namun Kavin tidak ingin Kakaknya mengetahui semuanya. Biarlah kakanya hanya mengetahui sampai disitu. Dia tidak ingin membuat Kakanya semakin terluka. Cukup dirinya saja yang merasa sakit jangan Kakak Kandungnya.

Ya, Kavin adalah adik kandung dari Illah. Ternyata saat bayi ibu syafira telah menukar Kavin dengan Bayi yang sudah meninggal dan membuat ibu kandung mereka menjadi stres dan saat ibunya lagi sakit dan pikiran sang Ayah lagi kacau membuat kesempatan  Ibu syafira memfitnah ibu mereka dihadapan sang Ayah bahwa kematian dari anak yang telah dilahirkan itu karena ibu mereka tak menginginkan bayi itu. Mendengar Itu membuat sang Ayah awalnya marah kepada ibu Syafira namun saat itu Ibu syafira menunjukan bukti-bukti palsu yang membuat sang Ayah mempercayai ucapan Ibu syafira. Dari situlah Ayahnya mulai menyakiti ibunya dan tidak mempercayai ibunya lagi Hingga kejadian naas itu pun terjadi dimana Ibu Syafira dengan Keji mengubur Ibunya hidup-hidup dan parahnya lagi sang Ayah yang mengetahui itu pun hanya diam dan membiarkan saja. Karena baginya Ibu Fazia atau ibu kandung Illah itu memang pantas untuk mati. Karena itulah Kavin tak ingin Kakaknya mengetahui semuanya. Kavin memang sengaja menyembunyikan semuanya. Ditambah lagi jika Kakaknya tau bahwa sang Ayah telah tiada. Maka Kavin tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada kakaknya. Kavin mengetahui semuanya dari sang Ayah saat itu ayahnya mengalami kecelakaan yang cukup parah akibat kelalaian sang Ayah dalam menyetir. Pada saat menyetir pikiran sang Ayah lagi kacau karena bertengkar dengan ibu syafira dan dari situlah Sang Ayah tau bahwa selama ini dia hanya di Manfaatkan sebagai alat balas dendam oleh istri keduanya saja dan parahnya lagi dulu ia dengan  tega  telah membiarkan istri pertamanya meninggal dengan keji ditangan istri keduanya.
Maka dari Itu Kavin tidak Ingin membuat Kakaknya terluka lagi dan Ia akan berusaha semampunya untuk menyimpan ini semua dari sang Kakak.

...........


Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang