17

2.8K 103 9
                                    

Sakit itulah yang Illah rasakan saat ini. Melihat separuh jiwanya terbaring tak berdaya membuat ia begitu terpukul. Jika saja adiknya tidak melakukan tindakan gegabah, anaknya tidak akan koma seperi ini. Ia tau adiknya hanya ingin menyelamatkan dirinya dan juga anaknya.

Apa yang sudah Kavin lakukan memang tidak salah. Ia hanya berusaha meyelamatkan keponakannya dari sekapan ibu tirinya.

Disaat ingin menyelamatkan sang keponakan, ternyata ibu tirinya tidak bodoh. Ia menyekap Alga disebuah gudang tua dan meletakan Alga yang saat itu dalam posisi terikat disebuah tiang kayu lantai teratas yang dekat jendela.

Saat ibu tirinya mengabari telah menyekap Alga. Kakaknya langsung menangis histeris. Melihat itu membuat darah Kavin mendidih. Kakak iparnya sudah memperingatkan agar menunggu instruksi dari pihak polisi agar sama-sama menyelamatkan Alga. Namun dengan keras kepala Kavin menemui ibu tirinya sendirian di gudang tua tempat penyekapan Alga.

"Syafiraaa!". teriak kavin saat memasuki gedung tua.

"Keluar kau Iblis". Teriak Kavin lagi.

Melihat kedatangan Kavin, Ibu Syafirah pun meminta anak buahnya untuk mencek apakah ada polisi atau orang lain selain Kavin yang datang ketempat itu. Sementara Kavin terus berteriak tidak Jelas.

"Keluar Kau!. Bukan kah kau menginginkan kehadiranku. Aku sudah datang maka keluarlah kau iblis".

Mengetahui Kavin hanya sendiri Ibu Syafira pun menelpon Kavin agar menuju tempatnya yaitu diatas gedung tua . Ibu syafira bersama Alga berdiri di tepi gedung, sekali melangkah kebelakang maka keduanya akan melayang kebawah sementara anak buah ibu Syafira yang berjumlah 7 orang berjaga di sisi kiri kanan.

Ketika sampai di tempat tujuan, hal pertama yang ia lihat adalah keadaan keponakannya yang terikat dan kepala  keponakannya ditodong oleh sebuah pistol yang dipegang Ibu tirinya.

"Ooommmm". Teriak Alga yang memberontak saat melihat omnya. Sedari tadi ia sangat ketakutan dan terus memanggil ayah dan ibunya.

Melihat ketakutan sang keponakan membuat amarah Kavin meledak. Ia berjalan mendekati keponakannya untuk melepaskan keponakannya dari Ibu Syafirah namun baru selangkah, langkahnya sudah dihentikan.

"Berhenti disitu!".perintah Ibu Syafirah.
"Selangkah lagi kamu maju,maka akan aku ledakan kepalanya". Ancam ibu Syafirah.

"Lepaskan dia!, dia tidak ada hubungannya dengan ini semua". Ucap Kavin yang mencoba meredam emosinya. Ia harus tenang kalau tidak maka nyawa Alga yang jadi taruhannya.

dibalik sikap tenang yang coba dilakukan Kavin, ia berpikir keras langka apa yang harus ia ambil agar tidak menyakiti keponakannya. disaat ia lagi berpikir tiba-tiba polisi sudah berada disampingnya.

Melihat banyak Polisi, ibu Syafirah pun murka. Ia menyuruh anak buahnya untuk menghabisi mereka semua sementara dirinya mencoba kabur namum sayang ia salah starategi. Posisinya berada di ujung  sehingga membuat ruang geraknya tidak bebas untuk kabur. Jalan satu-satunya yaitu melombat karena tempat ini sudah dikepung polisi dan anak buahnya sudah dilumpukan pihak polisi.

Illah  yang datang bersama polisi dan sang suami melihat kondisi anaknya yang begitu ketakutan membuat rasa sakitnya bertambah. Ia melangkah dengan cepat untuk  menyelamatkan sang anak dari ibu tirinya yang keji. Saat hendak mendekati sang anak dari arah belakang terdengar suara tembakan.

Kavin yang melihat Ibu Syafira hendak melompat dengan  membawa Alga langsung mengambil pistol dan menembak tepat di dada ibu Syafira. Ibu Syafira yang kena tembakan itu seketika tumbang dengan tangangan yang masih memegang erat lengan Alga dan mereka berdua pun jatuh bersama dari atas gedung tua.

"Algaaaaaa". Teriak histeris dari Illah.

Nawwar yang melihat anaknya hampir ternyatuh berlari untuk menyelamatkan sang Putra. ditangkapnya tangan Alga sebelahnya lalu berusaha menahan anaknya agar tidak jatuh. Ibu syafirah sudah terjatuh kebawah. Dengan sekuat tenaga ia mengangkat anaknya. Dengan bantuan seorang polisi akhirnya Alga terselamatkan namun sayang saat menggendong Alga, Alga sudah tidak sadarkan diri dan kepalanya mengeluarkan darah karena terbentur saat ibu Syafira menariknya.

Setelah penembakan itu Kavin tak bergemih. Wajahnya seketika memucat dan matanya pun berair. Saat Kepergian Kakak iparnya yang menggendong Alga untuk dibawak kerumah sakit, Ia pun masih tak bergemih. Seolah nyawa juga dicabut saat melihat keponakannya juga ikut terjatuh.

Nawwar berlarih sambil menggendong Alga, dibelakangnya Illah terus saja menangis. Setelah kepergian semua orang Kavin terjatuh kelantai dengan pandangan kosong. Matanya terus melihat tangannya yang masih memegang pistol. Air matanya mengalir tanpa permisi. Sungguh ia tidak bermaksud memcelakai Alga.

............

Ibu tirinya meninggal karena tembakan itu namun keponakannya mengalami luka yang cukup parah dan hampir kehabisan darah. jika saja mereka tidak cepat sampai ke rumah sakit mungkin nyawa keponakannya tidak tertolong. Setelah sampai di rumah sakit, dokter langsung melakukan operasi. Operasi pun berhasil namum sayang keponakannya dinyatakan koma.

........

"Untuk apa lagi kamu datang kesini". Ucap Illah dingin saat melihat Kavin memasuki ruang rawat anaknya.

Mendengar nada dingin sang kakak, Kavin hanya memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa sakit dihatinya.

"Aku hanya ingin melihat kondisi Alga, Kak". Ucap Kavin terdengar sedikit serak setelah membuka matanya dan memandang sang kakak namun Illah membuang pandangannya.

Hati Kavin sakit melihat Kakaknya kembali membencinya. Ia tidak bisa menyalahkan sang kakak. Ia sadar semua ini memang salahnya. Kavin sudah bertekad akan memperbaiki semuanya. Ia akan berusaha mendapatkan kata maaf deri kakaknya.

.........

"Mas tau kamu marah kepadanya tapi cobalah menerti posisinya. kamu tau bahwa ini bukan kemauannya. dia sudah banyak menderita selama ini. Dia begitu menyayangimu, dia hanya ingin menyelamatkan Alga dari wanita itu sayang". Kata Nawwar mencoba membujuk istrinya agar mau memaafkan adik iparnya.

Illah hanya diam mendengar ucapan suaminya. Dalam hati ia pun membenarkan perkataan Nawwar bahwa selama ini Kavinlah yang selalu bersamanya dan membantunya. Ia pun tau Kavin tidak bermaksud begitu. Namun melihat wajah pucat anaknya membuat rasa benci itu hadir lagi.

"Hey. Coba kamu bayangkan jika saja Kavin tidak menembak wanita itu. Mungkin Alga yang akan tertembak sayang".

" ya aku tau Kavin sedikit gegabah saat itu karena tidak memperhatikan posisi Alga dan wanita itu". Nawwar terus mencoba memberi pengertian kepada Illah.

Illah masih diam namun otaknya kembali memutar kenangan dimana adiknya Kavin perjuang keras untuk keselamatan dan kebahagiaannya selama ini sehingga melupakan kebahagiaannya sendiri.

Illah hanya menagis dalam diam diruangan Alga. Alga sudah sadar dari komanya seminggu yang lalu. Ia kembali mengingat pembicaraannya bersama sang suami. Suaminya benar adiknya sudah banyak berkorban dan Ia pun tau adiknya sama terpukulnya dengan dirinya. Tidak seharusnya ia menyalahkan sang adik.

Dengan Perasaan gugup Kavin menghampiri sang Kakak. Tadi kakaknya menelpon meminta bertemu di kantin rumah sakit. Kavin bahagia kakaknya mengajak bertemua setelah seminggu lebih kakaknya mendiamkan dirinya akhirnya hari ini kakaknya mau berbicara kepadanya. Tidak apa-apa kalau nanti kakaknya memarahinya dan memukulinya asal setelah itu kakaknya kembali berbicara kepadanya dan hubungan mereka bisa kembali hangat kaya dulu.

.........

Mohon tinggalkan komentar kalian untuk part ini ya?

Terimah kasih buat kalian yang sudah membaca dan memberikan vote pada cerita ini.

Sampai jumpa di part berikutnya.

Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang