Dulu

1.3K 106 2
                                    

Riana Azuella

Seorang gadis kecil mengetuk sebuah pintu rumah yang besar. Dia ingin mengajak teman barunya pergi kesekolah, bersama-sama. Seorang gadis dengan sorot mata tajam keluar menghampirinya.

"Riana, ayo sekolah," si gadis menggengam tangan Riana.

"Aku takut, bagaimana jika..." ucapan Riana terpotong.

"Jangan takut, ada aku," dengan senyum yang lebar gadis itu menimpali ucapan Riana.

"Terima kasih, Arini," bisik Riana pelan.

Mereka bersepeda menuju kesekolah. Rok merah pendek milik Riana ditindih oleh tas berisi buku milik Arini. Mereka tertawa sepanjang perjalanan. Ada saja bahan obrolan. Riana adalah anak pindahan sekitar lima bulan lalu. Dia adalah gadis aneh dengan kemampuan bisa melihat masa yang akan datang. Semua orang menganggapnya gila, kecuali satu orang yaitu Arini, yang mempunyai kemampuan sama. Selama ini, Arini lah yang melindungi Riana.

Tidak lama kemudian, mereka sampai disekolah. Riana berjalan dibelakang Arini. Tapi, Arini menyesuaikan langkahnya dengan Riana. Beberapa murid pengganggu menghampiri mereka.

"Masa ada orang yang bisa melihat masa depan?" kata seorang anak perempuan. Kinta namanya.

"Ada lah," timpal temannya.

"Siapa?" tanya Kinta.

"Orang gila, hahahahaha," mereka tertawa berbarengan.

Arini yang melihat perubahan raut wajah Riana segera mendatangi mereka. Walaupun baru berusia 10  tahun, Arini sudah sangat berani. Dia berdiri sembari melipat kedua tangan didada.

"Siapa yang kalian bilang gila?" teriak Arini.

"Eh, ada temannya," kata Kinta.

"Jaga mulutmu! Dia enggak gila! Kamu yang gila!" sentak Arini. Mereka langsung terdiam.

Ditempat lain, ada segerombolan anak laki-laki yang mendatangi mereka. Salah seorang dari mereka berbadan gempal. Dia menarik rambut Riana. Jelas, Arini langsung marah dan menendang-nendang si anak lelaki tersebut. Mereka akhirnya menyerah dari pada Arini dan melongos pergi.

Riana mengelus kepalanya. Sakit. Begitupun hatinya, dia dibully terus-terusan tanpa tahu kapan akan berakhir. Riana adalah satu dari sepersekian anak yang hidupnya 'kurang' bahagia. Dia berasal dari keluarga broken home, dan tinggal dengan bibinya yang acuh. Tapi, dia seolah menemukan mentari setelah bertemu dan bahkan bersahabat dengan Arini. Gadis cantik periang yang berani dan pintar.

Tiba saatnya Riana ulang tahun, dia hanya duduk termenung dikamarnya. Hari itu hari Minggu. Jujur, seharian ini dia menunggu kedatangan Arini. Tapi, gadis itu tidak kunjung datang. Riana yang merasa haus segera pergi kedapur.

Tiba-tiba...

Dor!

Seseorang mengejutkan Riana. Ya, itu Arini, dia sengaja memecahkan balon menggunakan sebuah jarum. Tampak sebuah kue ulang tahun yang seolah menari-nari di hadapannya. Riana sangat amat girang. Dia spontan memeluk Arini.

"Kamu... kamu beli kue nya?" tanya Riana tidak percaya.

"Iyalah, masa minta," Arini tertawa.

Mereka menghabiskan sore dengan makan kue dan bernyanyi. Indah. Sebuah nama terukir jelas di hari Riana. Nama itu adalah Arini.

Beberapa tahun kemudian...

Arini dan Riana sama-sama lulus dari perguruan tinggi. Mereka tetap bersama. Karena dari awal, itulah janji mereka. Tapi, ada kesedihan di hati Riana, karena beberapa hari lagi, Arini akan melaksanakan prosesi lamaran. Itu artinya, sebentar lagi mereka akan berpisah.

Sixth Sense [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang