NERVOUS 9

41 11 0
                                    

"Ku tarik ulang perkataan ku. Bukan cinta namanya kalo tidak memiliki. Itu sama saja namanya dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Tidak tahu bahwa satu orang disini masih berharap."

***

Nanti diambil orang.

Kata-kata Tony terus menggiang ditelinga Ardi.

"Sialan banget si Tony," gumamnya kesal sendiri.

Ardi mengambil handphonenya lalu membuka salah satu aplikasi chatting.

Ia menekan salah satu kontak yang berada diatas.

"Chat engga? Chat? Engga?" Ujarnya sendiri.

"Alah! Gengsi gak bisa nyelesaiin masalah." Sambungnya.

Dengan keberanian yang memuncak ia meninggalkan rasa gengsinya.

(Chat Ardi di kanan Amara dikiri.)

Amara Anatsya

Hai,

Tidak berapa menit kemudian handphone Ardi berbunyi. Ardi langsung membuka handphonenya.

Iya?

Ardi langsung mengetikkan pesannya.

Lagi apa?

Sedangkan Amara diseberang sana guling-guling sendiri sambil menggigit bantalnya. Saking senangnya.

Santai aja, kamu?

"Eaakk jangan gugup Ra, jangan." Gumamnya sambil senyum-senyum.

Nyantai juga, sama nih ceritanya?

Ardi terkekeh sendiri melihat isi pesannya.

Sedangkan Amara klepek-klepek sendiri sambil berkeringat dingin.

Iya hehe.

"Udah Ra jangan baper dulu napa!" ujar Amara ngomong sendiri.

Besok aku jemput ya? Jm 7

"ANJIR UAAA MAMAA!! YUHUUUU!" Teriaknya sambil berjoget-joget sendiri.

Engga ngerepotin ya?

"Sok kalem ih aku hehe," Amara terkekeh sendiri.

Anything for you.

Amara terbelalak kaget," WADAW WADAW!! HATI KU GELUDAK GELUDUK!!" Teriaknya heboh.

"Eh jangan bapern,Ra. Jangan! Cowo gitu suka gombal!" Sambungnya.

Iya.

Balas Amara lalu mencharger handphonenya takut habis batrei mendadak. Handphone Amara kadang suka gitu. Jadi kezel.

Good night.

Itu balasan terakhir Ardi sebelum Amara mencharger hanphonennya.

"Yah gak dibalas, maybe udah tidur dianya." Ardi menatap hanphonenya lama. Lalu tersenyum.

"Gila, kenapa gue klepek-klepek sendiri sih. Hahaha." Ujarnya lalu terbahak

***

"Pagi," Amara menghampiri kedua orangtua nya yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi sayang, makan dulu gih." Suruh Ida sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Makasih Ma. Oh ya, Milsa mana?" Tanya Amara dari semalam tidak melihat

"Oh Milsa kemaren sore pulang."

NervousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang