10.

5.9K 262 2
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Setelah seminggu izin karna sakit renzo kembali bersekolah, bukannya membuat thea lega renzo justru sering menganggu thea untuk menarik perhatian gadis itu.

Teror untuk thea xhia masih berlanjut hingga saat ini hanya saja stella sudah tidak sesering dulu melabraknya, mungkin karna renzo yang selalu menempel seperti perangko pada thea membuat thea risih dan kesal.

Bahkan xhia sering mengkasari renzo agar pemuda itu pergi, tapi sesering apapun xhia mengusirnya renzo tetap saja kembali menempel.

=>> KANTIN

Xhia, thea dan zhea memasuki kantin terlambat karna thea yang minta ditemenin ketoilet.

Zhea pergi membeli makanan, thea membeli minuman dan xhia mencari tempat duduk.

Setelah menemukan tempat kosong xhia berjalan dan duduk dibangku itu, xhia melambaikan tangannya pada thea dan zhea yang celingak celinguk mencarinya.

"Ini makanannya."

"Nih minumnya."

Mereka makan dengan tenang sampai LUCIFER lagi2 datang menghancurkan ketenangan itu membuat xhia thea dan zhea mengumpat dalam hati.

"Hai sweety." Sapa renzo terseyum manis pada thea tapi diabaikan karna thea fokus pada makanannya.

"Apa bakso lebih menarik dariku??" Tanya renzo menarik perhatian thea namun gagal thea hanya berdehem sebagai jawaban.

Lucifer mentertawai renzo yang gagal pdkt, renzo menatap kesal pada sahabatnya. Bukannya bantuin malah ngetawain, sahabat yang baik emang. Batin renzo menggerutu.

Drrtt drrttt drrtt
Drrtt drrttt drrtt

Ponsel xhia dan thea yang berada diatas meja bergetar bersamaan membuat semua yang duduk dimeja itu menoleh.

Dengan santainya rael mengambil ponsel xhia dan membukanya, mata rael langsung melotot dan rahangnya mengeras melihat isi pesan yang diterima adiknya dari nomor tak dikenal.

Rael memeriksa pesan2 yang diterima oleh adiknya dia melihat banyak pesan sejenis yang diterima beberapa menit yang lalu.

Rael memberi intruksi pada niel dan gael untuk memeriksa ponsel thea dan zhea.

Niel menyambar ponsel thea dengan tidak santai membuat siempunya ponsel melotot, thea mencoba mengambil ponselnya kembali tapi niel lebih sigap dengan menjauhkannya dari jangkauan thea.

"Lo apa2ansih." Ucap renzo marah melihat kelakuan niel tapi niel tidak menggubrisnya.

"Duduk." Perintah niel dingin yang berarti itu adalah mutlak, thea dengan terpaksa duduk kembali.

"Lo ngapain bongkar ponsel orang sembarangan." Bentak renzo yang lagi2 dihiraukan oleh niel.

Karna sudah emosi renzo menarik kerah baju niel dan melayangkan bogeman kewajahnya, tapi belum bogeman itu menyentuh wajah niel thea lebih dulu menahan tangannya.

"Jangan berkelahi disini." Ucap Thea menatap renzo datar dan dingin. Hilang sudah ekspresi tenang dan kalem dari wajah thea.

"Tapi-" renzo memotong ucapannya sendiri melihat tatapan dingin thea yang menusuk.

Thea kembali melirik niel yang semakin emosi dengan apa yang dia lihat diponsel thea, thea merutuki kebodohannya yang menaruh ponsel sembarangan.

"Jangan menyakiti diri sendiri." Ucap niel menahan tangan thea yang akan memukul kepalanya sendiri tanpa menoleh.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang