37.

4.5K 250 10
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

¤¤¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ingin mengucapkan terimaksih untuk para readers yang sudah mau membaca ceritaku ini,,, berkat kalian ceritaku masuk 100 besar dalam random :')

Happy reading guys :')
*
*
*

=>> ACHILLES MANSION

Garha sedang tidur2 dikamarnya sambil memainkan ponsel sampai suara bariton memanggil garha dari lantai satu.

"SAGARHA!!!!"

Dengan malas garha berjalan keluar dari kamar menuju sipemilik suara, disana dia melihat sepasang pasutri yang masih rapi dengan setelan jas dan dress.

"Iya." Sahut garha menuruni tangga.

"Ada apa dengan wajahmu??" Tanya wanita paruh baya itu khawatir.

"Abis olahraga." Jawab garha santai.

"Mana ada orang abis olahraga wajahnya lebam2 sagarha!!" Ucap wanita itu kesal.

"Ada, garha." Jawab garha polos.

"Tawuran lagi??" Tanya pria paruh baya menatap garha tajam dengan wajah dingin.

Garha menelan salivanya, meski sudah sering mendapat tatapan seperti itu tapi tetap saja menyeramkan.

"Iya." Jawab garha berusaha tenang.

"Apa kau bisa tidak membuat ulah sekali saja?? Kau itu pewaris Achilles Corp sagarha jaga kelakuanmu itu." Ucap Raymond Achilles ayah dari Sagarha Achilles.

"Apa hubungannya aku yang tawuran dengan pewaris perusahaan daddy??" Tanya garha dengan tatapan yang sama. Dua iris onyx itu membentur saling menatap tajam satu sama lain.

"Seharusnya kau belajar bukan tawuran, hanya membuang buang waktu dan tenaga saja."

"Aku?? Aku sudah mempelajari semua yang anda minta tuan achilles dan aku hanya melakukan apa yang aku suka."

"Apa kau menyukai tawuran?? Kenapa kau tidak bunuh diri saja sekalian!!!!!!" Bentak raymond murka.

"Raymond!!!!!" Teriak jannice keras. Dia tidak menyangka suaminya menyuruh putra mereka bunuh diri.

"Untuk apa aku bunuh diri jika maut datang kepadaku tiap detik, aku hanya harus memilih siapa yang layak membunuhku dan masalah selesei, kau tidak akan melihatku dimansion ah bukan tapi didunia ini lagi." Ucap garha datar. Garha berjalan kearah kamarnya dan mengambil tas yang dia isi seragam sekolah dan beberapa baju.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang