¤
¤
¤
¤
¤Xhia POV on
Aku menjalankan aktivitas seperti biasa, bedanya hari ini murid2 sedang menggosipkan seseorang yang tidak kukenal.
Eh katanya simega balik sekolah hari ini loh
Pasti dia bakal ngebuli siswi2 yang deket sama lucifer lagi
Iya, gue yakin dia bakal ngebully afsheen, edellyn sama canesis
Ya gue juga yakin, akhir2 ini mereka bertiga emang selalu makan semeja sm lucifer
Tapi kalau menurut guesih, mereka bertiga lebih cocok sama lucifer dari pada simega yang menor
Iya lo bener mereka bertiga cantiknya alami pantes aja prince ice kita sampai luluh
Aku mendengus mendengar mereka yang menggosipiku dan saudara2ku terang2an, mereka nggak liat apa kalau aku ada didekat mereka dan denger apa yang mereka bicarain.
Aku mempercepat langkah kekls, sepanjang koridor yang mereka bicarakan sama aja membuat telingaku panas mendengarnya.
Pas masuk kelas juga sama aja, akupun duduk dibangkuku lalu memasang earphone mendengarkan lagu dengan volume yang lumayan keras.
Nggak lama aku melihat guru masuk, aku melepas earphoneku dan mendengarkan penjelasannya.
*
*
*
Bell istirahat berbunyi 10 menit yang lalu, aku dan thea beranjak dari tempat duduk menuju kantin.
Pas nyampe dikantin aku membeli minuman sedangkan the memesan makanan, lalu kami mencari kak zhea.
Kami bergabung dengannya saat melihatnya makan seorang diri.
"Tumben telat." Ucapnya.
"Gurunya lama keluar." Jawabku. Kak zhea hanya ber'oh'ria sebagai tanggapan.
Lagi2 lucifer bergabung dengan kami, dan dengan seenak jidat garha renzo dan kak zelvin duduk disebelahku, thea dan kak zhea.
"Kok kamu lama sih." Ucap renzo membuat kami semua menoleh kearahnya.
"Gurunya telat keluar." Jawab thea tanpa menatap renzo.
"Ceileh ngomongnya sok2an pakai aku-kamu, padahal jadian aja belom." Sindir kak zelvin.
"Diem lu bilang aja iri apa susahnyasih." Sahut renzo.
"Siapa juga yang iri." Elak kak zelvin.
"Kak zelvin bohong, matanya natep lain." Ucapku polos. Membuat mereka tertawa.
"Anak kecil nggak pernah bohong." Ucap renzo dengan senyum kemenangan.
"Afsheen diam yah nggak boleh buka aib." Ucap kak zelvin.
"Gue bukan anak kecil ya." Ucapku cemberut.
"Tapi disini lo yang paling muda jadi otomatis lo itu anak kecil." Sahut kak niel.
"Tau gue yang udah tua." Sindirku.
"Tua aja bangga." Cibir thea.
"Mana jones lagi." Sahut kak zhea membuat kak niel mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL
RandomIni cerita kedua yang aku publish,, Potongan cerita:: Plakk Satu tamparan berhasil mendarat dipipiku dengan mulus, kau membangunkan macan betina. "Berani sekali kau menyentuh bahkan menyakiti ADIKKU." Bukankah sudah kubilang dia membangunkan macan t...