22.

5.3K 231 14
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Yeee!!! Update lagi.....

Happy reading guys :')

*
*
*

Febiola POV on

Aku, suamiku, kembaranku dan suami mereka menuju tempat penyekapan gadis yang membuat putri dan keponakanku kecelakaan.

Kami diperjalanan selama 3 jam menggunakan mobil dengan kecepatan maximal.

Pas sampai disana aku melihat bangunan tua yang dijaga dengan ketat oleh anak buah suamiku.

Kami masuk kedalam dan disambut dengan hormat, aku berjalan kearah ruang eksekusi tempat gadis itu disekap.

Disana aku melihatnya duduk dikursi dengan badan dan kaki terikat, mulut dan mata ditutup.

"Hai." Sapaku lembut mendekatinya.

"Tolong aku, aku tidak tau apa2 mereka tiba2 menculikku dan menyekapku disini, kumohon tolong aku hikss hikss." Dia langsung saja nyerocos saat aku membuka kain yang menutup mulutnya.

"Bebas?? Setelah kau membuat putri dan keponakanku masuk rumah sakit, kau ingin dibebaskan?? Jangan bercanda." Bentakku menamparnya.

"Aku tidak tau maksud anda sepertinya anda salah orang." Ucapnya mengelak.

Aku membuka penutup matanya membiarkannya menyesuaikan dengan cahaya diruangan ini.

Dia menatapku dengan pandangan memohon, tapi aku tidak menggubrisnya.

"Ola cepatlah." Seru ira dari belakangku.

"Aku belum mulai kak." Kesalku.

"Nyonya aku mohon lepaskan aku, aku tidak mengenal putri/pun keponakan anda." Ucapnya memelas.

"Canesis Zhea adelia, dia putriku masih mengelak??" Tanya ira tiba2 berdiri disampingku.

"A...aku." lihatlah dia kaget dan matanya membulat itu sudah cukup menyimpulkan kalau dia mengenal zhea.

"Kau membuat kaki putriku retak, apa aku harus melakukan hal yang sm denganmu??" Tanya ila dengan wajah tenangnya.

"Aku tidak melakukan apapun." Ucapnya tergagap.

"Mengendalikan mobil untuk menabrak mobil putriku membutnya celaka hingga harus dirawat dirumah sakit, ide yang bagus apa aku harus melakukannya juga padamu." Ucap ira menimbang nimbang.

"Tentu saja setelah aku melakukan pesanan eomma." Ucapku mengambil pisau salah satu penjaga lalu menyayatnya perlahan membuatnya teriak kesakitan.

Katakanlah kami jahat, sebut saja kami psikopat tapi inilah aku dan saudara2 kembarku, memberi pelajaran orang2 yang berani mengusik ketenangan keluarga kami.

"Sayang, ciel bilang zhea sudah sadar, ayo kembali." Ajak james disambut tatapan kesal dari ira.

"Sebentar lagi james." Seru ira.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang