42.

4.4K 206 23
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

For your information dipart ini rosa nggak ada.

Aku mau double up hari ini ada yang mau nggak?? Aku greget soalnya mau up chapter selanjutnya hehe :v

Happy reading guys :')
*
*
*

Xhia menggeliat dan melenguh dia merasa tidur dengan nyaman, xhia perlahan lahan membuka matanya.

Dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah garha yang tersenyum padanya, xhia mengucek ngucek matanya.

"Garha." Panggilnya dengan suara serak.

"Hm." Gumam garha mengelus rambut xhia.

"Ini garha." Tanya xhia polos sambil menyentuh pipi garha.

Garha menangkap tangan xhia lalu mengecupnya.

"Yeah, it's me angel." Ucap garha tersenyum.

Xhia tersenyum lebar lalu memeluk garha erat.

"Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf." Xhia terus menggumamkan kata maaf berkali kali.

"Kenapa??" Tanya garha.

"Tidak papa." Jawab xhia menggeleng.

"Kenapa kau tidak menjengukku??" Tanya garha penasaran. Xhia mengerutkan dahinya bingung.

"Maksudmu??" Tanya xhia.

"Kenapa kau tidak pernah menjengukku angel sayang." Tanya garha ulang sambil mencubit pipi xhia gemas.

"Aku selalu menjengukmu, tiap hari malah kalau tidak percaya tanya saja sama aunty janne, aku selalu membawakanmu bubur kemansion tapi saat aku sampai kau selalu sedang tidur." Jawab xhia menjelaskan.

Garha membelalak kaget dia selalu mengira kalau xhia tidak pernah menjenguknya tapi kenyataannya gadisnya itu selalu menjenguknya tiap hari.

"Jadi bubur yang selama ini aku makan??" Tanya garha menggantungkan kalimatnya xhia mengangguk.

"Iya itu buatanku, memangnya aunty janne tidak bilang??" Tanya xhia. Garha menggeleng.

Garha mengira bubur yang selama ini dia makan adalah pemberian rosa, dia juga sudah bertanya pada gadis itu dan gadis itu menjawab iya.

Pantas saja garha selalu makan dengan lahap rupanya itu masakan angelnya.

Garha menyesal karna tidak pernah bertanya pada mommynya.

"Ohya kamu ngapain disini??" Tanya xhia.

"Menemui angelku yang cantik."jawab garha membuat pipi xhia memerah.

"Ciee blushing." Ucap garha menggoda xhia.

Xhia membuang wajahnya kearah lain karna malu.

"Nggak kok." Elak xhia.

"Bibirmu memang bilang nggak tapi wajahmu masih merah loh." Ucap garha menusuk nusuk pipi xhia dengam jari telunjuknya.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang