39.

4.2K 239 14
                                    

¤
¤
¤
¤
¤

Garha nggak mati kok tenang aja...:'D

Happy reading guys :')
*
*
*

Raymond berlari kearah putranya lalu membuka paksa kurungan itu, raymond melihat keadaan putranya yang sangat mengenaskan.

Wajah babak belur, tubuh mandi oleh darah, luka sayatan sana-sini, raymond juga merasakan tulang kaki anaknya yang patah.

Raymond mengangkat tubuh garha dipundaknya, dan membawanya kemobil.

"Temukan bangsat itu dan kurung dia ditempat biasa." Perintah raymond memasuki mobilnya dengan meletakkan garha hati2.

Mobil milik raymond melaju kencang keluar dari hutan menuju rumah sakit terdekat.

"Bertahanlah, kau putra daddy, kau kuat." Ucap raymond mengusap sayang rambut putranya.

Sesampainya dirumah sakit garha langsung diabawa keugd, raymond menunggu dengan perasaan gelisah didepan ugd.

Raymond menunggu selama berjam jam tapi dokter belum juga keluar raymond semakin cemas akan keadaan putranya.

Cklek

Pintu ugd terbuka menampakkan dokter yang keluar dengan keringat membasahi wajahnya.

"Keluarga pasien??" Tanya dokter.

"Saya." Ucap raymond.

"Anda??"

"Ayahnya."

"Keadaan putra anda kritis, banyak pukulan benda tumpul ditubuhnya menyebabkan tulang rusuknya retak, kakinya patah tapi masih bisa disembuhkan, dia juga kehilangan banyak darah beruntung persediaan darah masih banyak." Ucap Dokter mengakhiri penjelasannya.

"Putra anda akan kami pindahkan keruang rawat." Lanjut dokter.

"Vvip." Ucap raymond.

"Baiklah kami akan memindahkan tuan muda achilles keruang vvip." Ucap dokter.

Tak lama brangkar yang membawa garha keluar dengan banyak selang ditubuhnya, amarah raymond kembali naik keubun ubun mengingat orang yang sudah berani membuat putranya masuk rumah sakit.

"Tuan." Panggil gerry.

"Katakan." Perintah raymond dingin.

"Mike sword sudah kami tangkap, dia berada ditempat biasa, anak buahnya juga kami kurung."

"Siksa mereka tapi jangan dibunuh." Titah raymond berjakan keruang rawat putranya.

"Baik tuan." Ucap gerry membungkuk hormat.

"Get Well soon young master." Gumam gerry melihat keruang rawat putra tuannya.

*

"Kau membuktikan ucapanmu pada daddy, kau bilang hanya tinggal memilih mati ditangan siapa dan bagimana, kau benar2 seorang achilles yang tidak main2 dengan perkataanmu." Ucap raymond memandang putranya sendu.

"Tapi harus beginikah caramu mati, daddy tidak pernah benar2 menyuruhmu bunuh diri daddy hanya terbawa emosi sesaat tanpa tau konsekuensinya akan begini."

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang