Hari Minggu.
Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Arin. Dia bisa bebas dari beban-beban di kampusnya.
Ya walaupun begitu, esoknya, Arin harus kembali ke aktivitas rutinnya. Belajar.
Arin heran, mengapa jarak dari Senin ke Minggu 7 hari, tapi kalau Minggu ke Senin hanya 1 hari. Sangat tidak adil menurutnya.
"Taehyung Oppa, I'm coming!" Seru Arin sambil membuka laptopnya. Berniat untuk menonton drama yang dimainkan oleh Taehyung. Orang favoritnya.
Satu jam, Arin masih tidak bergerak dari meja belajarnya. Bukan untuk belajar tapi untuk menonton.
Tok tok!
"Masuk saja! Tidak dikunci!"
Orang yang mengetuk pintu itu pun membuka pintunya. Terpampanglah seorang laki-laki yang berdiri tegak. Arin masih belum menyadarinya.
"Oh begitu ya sekarang, lebih memilih drama daripada aku. Cukup tahu." Ujar orang tersebut dan membuat Arin menoleh.
"Mark?" Tanya Arin sambil mempause drama tersebut.
Arin berjalan ke arah Mark dan memeluknya. Kalian harus tahu, kalau Arin itu amat sangat kangen kepada kekasihnya itu.
Dari satu bulan yang lalu, Mark –kekasihnya harus pergi ke Canada karena ada urusan. Bagaimana Arin tidak menaruh rasa kangen pada kekasihnya itu?
"Hei, kenapa langsung memelukku?" Tanya Mark sambil mengusap-usap kepala Arin dengan kasih sayang.
Arin masih memeluk tubuh Mark yang lebih besar darinya. "Yak! Aku kangen padamu tahu! Perginya lama banget!" Arin melepaskan pelukannya dan terlihat jelas pipinya itu sudah memerah. Ralat, sedikit memerah.
"Hahahahaha! Ternyata oh ternyata, kau kangen padaku? Baru sebulan saja sudah kangen apalagi kalau setahun, hmm?" Ucap Mark dan dibalas dengan pukulan yang cukup keras dari Arin.
"Bercanda, bercanda. Sebaiknya kau ganti berganti pakaian, karena habis ini kita berdua akan berjalan-jalan."
"Ta–"
"Ssht! Aku sudah minta izin pada ibumu, dan aku tidak menerima penolakan, sayang." Ucap Mark setelah itu ia mencium pipi Arin singkat.
"Sana pergi! Hush! Tidak tahu kau, Mark Lee!"
Mark yang masih tertawa pun keluar dari kamar Arin.
🥀🥀🥀
Mereka berdua berjalan-jalan di Amusement Park. Mencoba hampir semua wahana yang tersedia.
Merasa lelah, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Tapi dari tadi, Mark tidak menjalankan mobilnya, dan itu sukses membuat Arin kebingungan.
"Arin-ah."
"Ya?"
"Ini."
Mark memberikan sebuah kotak. Kotak dengan pita yang tidak terlalu besar. Kotaknya pun tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
"Apa ini?" Walaupun bingung, Arin tetap menerimanya.
Mark hanya tersenyum, "Bukalah."
Arin pun membuka kotak tersebut. Terkejutlah dia, di dalam kotak itu terdapat sebuah buket bunga mawar berwarna peach, dan sebuah boneka teddy bear.
"Da–"
"Happy 1st Anniversary, darl." Mark tersenyum.
Arin terdiam. Dia lupa kalau hari ini adalah hari jadian mereka. Arin pun menangis terharu.
"Mianhae, Mark. Aku lupa kalau hari ini 1st anniversary kita. Maaf, aku tidak bisa memberimu ba–"
"Tidak perlu barang, atau yang lainnya. Aku hanya membutuhkanmu. Di saat aku senang, susah, sedih, aku hanya membutuhkanmu. Selalu berada di sisiku adalah hal terbaik yang pernah kau berikan padaku." Mark melepaskan pelukannya dan mencium kening Arin cukup lama dan itu sukses membuat Arin tersenyum lebar.
"Kita pulang ya?" Arin mengangguk.
Lalu mereka berdua pulang dihiasi oleh canda dan tawa mereka.
🥀🥀🥀
Halohalohalohalo!!! Hehe :)
Gimana ceritanya?? Rame ga sih?Aku sempet mikir kalo cerita ini bakal aku unpub atau mungkin delete? Entah lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanficMARK | ARIN eu·pho·ri·a /yo͞oˈfôrēə/ (noun) a feeling or state of intense excitement and happiness