Adibah Asilah
Aku menelusuri setiap kelas dan berusaha mencari kelas yang telah ditentukan oleh sekolah, kelas 7F. Banyak murid yang sama sepertiku yaitu mencari kelasnya masing-masing.
"Hy, mau nanya kelas 7F dimana ya?" tanyaku berusaha ramah padanya. Meski sebenarnya aku malu untuk menanyakannya, tapi untuk saat ini aku merasa tak perlu malu karena aku tak mau terlalu lama mencari kelas.
"Di lantai tiga." jawabnya ramah
"Oh, makasih ya.." ucapku padanya
"Iya sama-sama, kalo gitu aku pergi dulu ya." katanya yang aku jawab dengan anggukan dan tak lama ia berlalu pergi entah kemana.
Aku mulai memasuki kelas baruku, sudah banyak siswa yang menduduki tempatnya. Mataku terus menerawang dimana aku harus duduk? Entahlah, yang pasti kaki ku bergerak tanpa aku perintahkan menuju kepada seseorang yang duduk di bangku kedua barisan pertama.
Saat aku berada disamping bangku itu, aku berusaha memberanikan diri untuk menyapa sekaligus bertanya apakah aku boleh duduk disampingnya atau tidak?
"Hy, boleh aku duduk di sini?" tanyaku padanya.
Dia melihat ke arahku dan tersenyum padaku.
"Boleh, mangga." jawabnya
Aku mulai duduk disampingnya, namun ada rasa canggung diantara kami. Aku malu untuk memulai lebih dulu hingga akhirnya dialah yang memulainya.
"Nama kamu siapa?" tanyanya dan mulai membalikkan badannya ke arah samping, lebih tepatnya agar dia bisa berhadapan denganku.
Aku pun berusaha agar aku tak malu untuk berkenalan dengannya dan kami saling berhadapan saat ini. Dia mengulurkan tangannya padaku dan memperkenalkan dirinya.
"Kenalin, nama aku Sagita Aprianti, panggil aja aku Gita." katanya dengan senyumannya
Aku menjabat ulurannya dan juga memperkenalkan diriku
"Kenalin juga, nama aku Adibah Asilah, panggil aja aku Diba."
Sepanjang perkenalan kami membahas tentang MOSB pekan lalu. Dan ternyata aku baru menyadari bahwa sebenarnya Gita adalah teman sekelompokku waktu itu, hanya saja aku tak mengetahuinya karena aku tak bisa melihat wajahnya karna kerudungnya yang terlalu depan sehingga aku tak bisa melihatnya.
Bel masuk berbunyi, kali ini tak ada pelajaran hanya perkenalan wali kelas kepada murid-muridnya. Perkenalan yang menyenangkan karena seluruh siswa kelas 7F bisa berbaur dengan siapapun yang ada dikelas tak terkecuali aku yang terbawa suasana hingga aku ikut tertawa bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Friendship
Non-FictionSebuah luka dalam hati, pahitnya perjuangan, dan kesabaran membuat mereka berdua saling menutup diri untuk memiliki sahabat. Mereka lelah untuk terus memperjuangkan sesuatu yang sia-sia. Tapi dibalik semua itu Allah mempunyai rencana yang begitu ind...